Type Keyword(s) to Search
BABY

Ciri-ciri Bayi Prematur

Ciri-ciri Bayi Prematur

Tak semua bayi berukuran kecil itu bayi prematur. Bayi prematur artinya bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan ciri-ciri khusus, seperti diungkapkan dr. Risma Kerina Kaban, Sp.A(K) dari Divisi Neonatologi FKUI/RSCM, Jakarta. Apalagi jika bayi prematur dilahirkan sebelum usia kehamilan 28 minggu. Ada sekitar 1 persen kasus serupa yang terjadi di seluruh dunia. Bayi-bayi inilah yang paling banyak mengalami komplikasi saat dilahirkan.

 

Karena tubuh bayi-bayi prematur ini belum memproduksi lemak, mereka terlahir sangat kurus. Bantuan oksigen dan alat bantu mesin sangat diperlukan untuk menolong mereka tetap bernapas.

 

Para bayi ini masih belum bisa untuk mengisap, menelan, dan bernapas dalam waktu yang bersamaan, sehingga mereka harus diberi asupan melalui urat nadi sampai keahlian tersebut berkembang. Bayi-bayi ini jarang menangis atau mungkin tangisannya sangat lirih hingga tak terdengar, karena selang yang terpasang di tenggorokannya, dan selalu tertidur. Selain itu, otot-otot kecil mereka membuat minimnya gerakan tubuh.

 

Tidak seperti bayi-bayi yang lahir cukup bulan, kulit mereka berwarna ungu-kemerahan, berkerut, serta sangat tipis sampai Anda bisa melihat pembuluh darahnya. Wajah dan tubuh mereka ditutupi dengan rambut-rambut halus. Umumnya, mata mereka tertutup dan tidak memiliki bulu mata.

 

Dilansir melalui Babycenter, bayi-bayi prematur yang lahir sebelum 28 minggu memiliki risiko tinggi mengalami 1 atau lebih komplikasi medis. Meski begitu, kebanyakan bayi yang lahir di atas 26 minggu mampu melewati masa awal kehidupannya, yaitu sekitar 80 persen bayi yang lahir pada minggu ke-26 dan 90 persen bayi yang lahir pada minggu ke-27, walaupun mereka masih perlu tinggal lebih lama di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan di neonatal intensive care unit (NICU).

 

Sayangnya, sekitar 25 persen dari bayi-bayi prematur ini mengalami masalah tumbuh-kembang yang serius dan 50 persen di antaranya mengalami permasalahan yang lebih ringan, seperti masalah perilaku dan pembelajaran. (Sagar/DMO/Dok. M&B)