Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Selain Enoki, Ini Jenis Jamur yang Bisa Anda Konsumsi

Selain Enoki, Ini Jenis Jamur yang Bisa Anda Konsumsi

Kabar mengenai jamur enoki yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes sehingga bisa menimbulkan penyakit listeria atau listeriosis pada manusia, tentunya membuat Moms khawatir. Sah-sah saja jika Moms membatasi atau bahkan menghapus makanan berbahan dasar jamur dalam menu keluarga Anda.

Namun sesungguhnya, enoki bukan satu-satunya jenis jamur yang bisa dikonsumsi lho. Jika Anda penggemar jamur, Anda bisa mencoba beberapa jenis jamur berikut ini sebagai alternatif pengganti enoki.

1. Jamur Shiitake

Shiitake (Lentinula edodes) termasuk salah satu jenis jamur yang paling populer di dunia. Berasal dari Asia Timur, jenis jamur yang satu ini diyakini memiliki sederet khasiat bagi kesehatan, mulai dari kesehatan jantung, imun tubuh, hingga berpotensi melawan sel kanker. Kandungan nutrisi jamur shiitake meliputi tembaga, vitamin B5, vitamin B2, mangan, zinc, vitamin B6, dan vitamin B3. Teksturnya yang tebal dan kenyal menyerupai daging, membuat jamur ini cocok diolah menjadi berbagai macam hidangan. 

2. Jamur Tiram

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu jamur yang paling sering dikonsumsi di Indonesia. Karena sudah banyak dibudidayakan di Indonesia, jamur yang satu ini bisa ditemui dengan mudah di supermarket maupun pasar tradisional dengan harga yang cukup terjangkau. Jamur yang kaya nutrisi tapi rendah gula ini memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah mengendalikan kolesterol.

Perlu diketahui, dalam 100 gram jamur tiram terkandung 30 kalori energi, 1,9 gram protein, 0-1 gram lemak, 5,5 gram karbohidrat, plus 3,6 gram serat. Selain itu, jamur tiram juga memiliki nutrisi penting seperti zinc, zat besi, kalium, fosfor, vitamin C, asam folat, vitamin B1, B2, dan B3.

3. Jamur Kancing

Jamur kancing (Agaricus bisporus) adalah jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Jamur ini memiliki batang yang lebih kecil, tudung yang lembut, serta rasa yang ringan. Saat masih muda, jamur ini berwarna putih sehingga kerap disebut white mushroom. Lantas jamur putih akan menjelma menjadi jamur portobello saat berusia 'matang' dengan sempurna. Warnanya pun akan terlihat lebih gelap. Pada fase ini, jamur kancing telah kehilangan kelembapannya sehingga menjadi lebih kering dan lebih mudah diolah sebagai bahan baku masakan.

4. Jamur Merang

Jamur merang (Volvariella volvacea) banyak tumbuh di wilayah beriklim subtropis, seperti Asia Tenggara. Jadi jangan heran jika jenis jamur yang satu ini juga mudah ditemui di pasar tradisional di Indonesia dengan harga yang tidak terlalu mahal. Bentuknya bulat lonjong, warnanya kecokelatan dan tumbuh di media merang atau jerami sehingga disebut jamur merang. Jamur ini mengandung selenium, natrium, zat besi, tembaga, folat, fosfor, vitamin B5, protein, dan serat.

5. Jamur Kuping

Tidak seperti kebanyakan jenis jamur yang bisa dimakan, jamur kuping (Auricularia auricula) berbentuk lembaran yang menggumpal berwarna hitam. Tapi soal rasa, jamur kuping tak kalah dengan jenis jamur lainnya. Harganya juga cukup terjangkau dan bisa dibeli di pasar tradisional maupun supermarket dalam bentuk basah atau yang sudah dikeringkan. Jamur kuping memiliki tekstur kenyal dan bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti campuran sup atau tumisan. Yang tak kalah penting, jamur kuping mengandung sederet vitamin dan mineral, seperti vitamin B1, B2, B5, dan B6, folat, tembaga, besi, magnesium, selenium, serta zinc.

6. Jamur Truffle

Nah jamur yang satu ini memang tidak mudah ditemui di pasar maupun supermarket. Pasalnya, jenis jamur yang satu ini sangat langka dan harganya tergolong sangat mahal. Satu kilogram jamur truffle bisa bernilai jutaan rupiah. Berbeda dari kebanyakan jamur, truffle biasanya hanya digunakan sedikit sebagai penambah cita rasa makanan. Soal nutrisi, jamur truffle mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh, vitamin C, fosfor, sodium, kalsium, magnesium, mangan, dan zat besi.

Sejumlah penelitian juga mengungkapkan bahwa jamur truffle bisa menjadi sumber protein lengkap karena mengandung sembilan jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh. Ingin mencicipi lezatnya jamur truffle? Jamur yang satu ini biasanya digunakan dalam makanan yang dijual di restoran fine dining. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)