Para bumil sering mendapat wejangan dari orangtua maupun kakek-nenek mereka seputar kehamilan. Ini boleh, sedangkan itu tidak boleh. Sebaiknya, Anda jangan hanya mengandalkan informasi yang tidak teruji kebenarannya, Ayo, selidiki mana mitos-mitos yang salah dan bagaimana kebenaran fakta-faktanya, seperti 5 mitos dan fakta berikut ini, yang dikutip dari buku Nadia Mulya, Kamus 505 Mitos & Fakta Seputar Kehamilan dan Menyusui.
1. Minum air kelapa hijau atau kelapa muda membuat air ketuban dan Si Kecil bersih.
Mitos! Air kelapa kaya akan elektrolit yang menjaga keseimbangan cairan tubuh, sehingga bumil merasa sehat dan segar, namun tidak akan memengaruhi air ketuban ataupun kulit Si Kecil. Si jabang Bayi selama di kandungan memiliki bulu-bulu halus (lanugo) dan lemak yang akan perlahan lepas dan mengotori air ketuban. Semakin lama bayi di dalam rahim, semakin 'bersih' dirinya, karena lanugo sudah lepas. Lanugo yang lepas itulah yang disebut verniks dan membuat air ketuban terkesan keruh.
Baca selengkapnya: Manfaat Air Kelapa saat Hamil, Mitos atau Fakta?
2. Bumil dilarang melakukan akupunktur, karena dapat mengakibatkan kontraksi dini.
Mitos! Semasa hamil, refleksi dilarang karena dapat menekan titik tertentu yang memicu kontraksi. Akupunktur juga mengandalkan rangsangan terhadap titik accupoint menggunakan jarum, tetapi lebih aman, karena menargetkan titik tertentu yang mengobati beberapa keluhan semasa kehamilan asal dilakukan oleh terapis profesional.
3. Agar mengandung anak laki-laki, bumil harus banyak makan daging dan seafood.
Mitos! Walau belum terbukti secara kuantitatif, makanan dipercaya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemungkinan mengandung anak perempuan atau laki-laki. Namun, menurut penelitian dari Universitas Exeter dan Oxford, penentu jenis kelamin bukanlah dari jenis makanan kehamilannya (sumber protein, karbohidrat, lemak, atau serat), melainkan lebih berdasarkan asupan kalorinya.
4. Makan yang asam akan mengurangi rasa mual.
Mitos! Bumil sering kali ingin mengonsumsi jenis makanan yang asam, karena lidah menjadi lebih sensitif atau produksi liur berlebih akibat hormon. Sebenarnya, hal ini tergantung dari apa yang membuat bumil merasa nyaman dalam menghadapi rasa mual, tetapi hati-hati, karena makanan terlalu asam justru dapat memicu asam lambung meningkat yang menimbulkan nyeri lambung.
5. Pantang berbelanja keperluan bayi sebelum usia kandungan 7 bulan.
Mitos! Tujuh bulan adalah momen tepat untuk berbelanja keperluan bayi. Namun, ini dilakukan bukan karena pantangan, melainkan di usia kehamilan ini, tubuh bumil sedang bugar-- terbebas dari rasa mual, dan jenis kelamin Si Jabang Bayi sudah jelas terlihat di USG. (Dian/Dok. M&B)