Semua sistem utama tubuh Anda bergantung pada air atau cairan untuk bisa bekerja dengan baik. Karena itulah mengonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup dapat membantu tubuh untuk mengatur suhu tubuh, mencegah sembelit, dan tentunya melakukan semua fungsi tubuh utama.
Meski mengonsumsi air bisa memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh, namun ternyata minum air terlalu banyak pun juga bisa berbahaya. Hal ini dikenal dengan istilah overhidrasi. Melansir laman Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), overhidrasi merupakan suatu kondisi di mana tubuh mengonsumsi air terlalu banyak dalam rentang waktu yang singkat sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pada fungsi otak.
Ketika seseorang banyak minum, jumlah air dalam darah pun meningkat, hal ini dapat membuat kekentalan darah menurun, sehingga natrium dalam darah menurun drastis dan menyebabkan tubuh mengalami hiponatremia.
Saat tubuh kekurangan natrium, maka cairan di luar sel akan masuk ke dalam sehingga menyebabkan sel membengkak. Ketika hal ini terjadi pada sel otak, maka akan menyebabkan bahaya yang cukup serius, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Tipe Overhidrasi
Terdapat dua tipe overhidrasi, yaitu saat asupan cairan meningkat dan air yang tertahan dalam tubuh. Asupan cairan dalam tubuh meningkat ketika Anda minum banyak air yang melampaui kemampuan ginjal untuk mengeluarkan cairan dalam urine. Hal ini kemudian dapat menyebabkan terlalu banyak air yang terkumpul dalam aliran darah Anda.
Sementara air yang tertahan dalam tubuh terjadi ketika tubuh Anda tidak mengeluarkan cairan yang berlebihan dengan benar. Kedua tipe overhidrasi ini berbahaya dan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara air dan natrium dalam darah.
Gejala Overhidrasi
Pada tahap awal, mungkin sulit untuk mengenali gejala overhidrasi. Namun ketika kondisinya mulai berkembang, gejala umum yang bisa ditunjukkan antara lain adalah mual dan muntah, sakit kepala, serta perubahan kondisi mental seperti kebingungan atau disorientasi.
Ketika overhidrasi tidak ditangani dengan baik, sehingga dapat menyebabkan kadar sodium dalam darah sangat rendah, gejala yang ditunjukkan akan lebih parah lagi, seperti otot melemah, kejang, atau kram, ketidaksadaran, hingga koma.
Cara Mencegah Overhidrasi
Perlu diingat bahwa overhidrasi tidak hanya terjadi karena jumlah air yang diminum terlalu banyak, namun rentang waktu yang pendek saat mengonsumsi banyak air juga berpengaruh. Maka untuk mencegah terjadi overhidrasi, APKI menyarankan untuk jangan minum lebih dari 0,8-1 liter air per jam. Karena ginjal tidak bisa mengeliminasi air lebih dari 0,8-1 liter per jamnya.
Overhidarsi ini biasanya juga terjadi ketika seseorang berolahraga. Melansir laman Healthline, untuk mencegah terjadinya overhidrasi, usahakan untuk minum 2 sampai 4 gelas cairan per jam saat berolahraga. Bila Anda berolahraga lebih dari satu jam, Anda juga bisa meminum minuman olahraga. Minuman ini biasanya mengandung gula dan elektrolit seperti natrium dan kalium, sehingga bisa menggantikan elektrolit yang hilang bersama keringat saat Anda berolahraga. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)