Tanpa Moms ketahui sebabnya, muncul bercak-bercak merah di kulit bayi Anda. Anda tentu bingung dengan kondisi yang dialami Si Kecil ini. Ya, kulit bayi memang masih sensitif sehingga kerap mengalami masalah. Karenanya, Moms perlu mengenali masalah-masalah yang biasa menyerang kulit bayi agar bisa ditangani dengan segera dan tepat.
Nah, salah satu penyakit yang biasanya menyerang kulit bayi adalah roseola infantum. Pernah dengar tentang penyakit ini, Moms? Roseola infantum merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh virus herpes dan sangat umum terjadi pada bayi hingga balita. Yuk, kenali penyebab, gejala, dan cara mengatasi penyakit ini, Moms!
Penyebab Roseola
Dikutip melalui Kids Health, roseola umumnya disebabkan oleh virus herpes tipe 6 atau HHV-6. Virus ini termasuk dalam keluarga yang sama dengan virus herpes simpleks yang lebih dikenal (HSV), namun tidak menyebabkan luka dingin dan herpes genital.
Infeksi ini dapat menyebabkan ruam atau bercak merah di tubuh yang disertai peningkatan suhu badan Si Kecil. Setelah mengalami demam, biasanya sekitar 3-5 hari kemudian pada kulit tubuh Si Kecil akan timbul ruam. Umumnya, ruam tersebut muncul pertama kali di bagian dada atau perut bayi, lalu menyebar ke lengan hingga wajahnya.
Cara penularan infeksi ini sama seperti cara penularan penyakit pilek, yaitu dari percikan ludah penderita saat bersin atau batuk, yang kemudian terhirup oleh orang lain. Jika bayi Anda berada di dekat anak yang terinfeksi, maka bayi Anda bisa berisiko sama. Selain itu, penularan juga bisa diperantarai oleh benda-benda yang sudah terpapar virus tersebut. Infeksi ini bisa ditularkan melalui mainan dan peralatan makan.
Bayi lebih mudah terkena roseola, karena mereka belum memiliki antibodi yang baik untuk melawan berbagai jenis virus. Untuk itu, Anda tetap perlu menjaga bayi Anda dari anak dan orang dewasa lainnya yang sedang sakit.
Gejala dan Tanda Terkena Roseola
Si Kecil yang menderita roseola akan mengalami demam yang berlangsung selama 3-5 hari lalu muncul bercak merah mulai dari punggung, perut, lalu menyebar ke wajah. Gejala ini biasanya disertai juga dengan pilek dan batuk ringan, mendadak tidak nafsu makan, nyeri tenggorokan, bahkan tidak jarang disertai dengan pembengkakan kelenjar di leher, dan diare ringan.
Ketika demam mulai hilang, muncul ruam dan bercak yang menyebar ke seluruh bagian tubuh anak. Ruam setelah demam akan berlangsung selama 3-5 hari. Hindari udara panas agar Si Kecil tidak merasa terlalu gatal pada badannya. Di masa ini, sebaiknya Moms hindari anak bertemu dengan orang lain, karena dikhawatirkan bisa menular.
Cara Mengatasi Roseola
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan, saat Si Kecil mengalami roseola, beri ia banyak minum dan mandikan dengan air hangat suam-suam kuku menggunakan spons. Saat Si Kecil mulai demam, pastikan ia dapat beristirahat. Usahakan suhu dalam ruangan sejuk agar ia tidak merasa gatal ketika ruamnya muncul. Gunakan baju yang tipis atau menyerap keringat. Semakin Si Kecil berkeringat, maka tubuhnya semakin terasa gatal.
"Sejauh anak Anda bisa makan atau bermain dengan normal ketika suhu tubuhnya mulai turun, maka orang tua tidak perlu khawatir. Namun jika suhu tubuhnya turun dan anak Anda masih terlihat sakit, maka ada kemungkinan penyakit yang diidapnya lebih serius," tegas Dr. Patricia Treadwell, M.D., FAAP, profesor pediatri dan dermatologi di Indiana University School of Medicine.
Roseola umumnya bisa sembuh dalam waktu 1 minggu sejak munculnya demam. Namun, jika penderita mengalami demam tinggi hingga lebih dari 39, demam berlangsung lebih dari 1 minggu, ruam kulit tidak hilang setelah 3 hari, atau penderita berusia di bawah 6 bulan, bawa segera ke dokter untuk diperiksa.
Sampai kini belum tersedia vaksin untuk mencegah roseola. Jadi, yang mesti Anda lakukan untuk mencegah penularan roseola adalah dengan menjauhkan Si Kecil dari penderita agar tidak terpapar. Begitu pula sebaliknya, jika anak Anda sedang sakit roseola, hentikan sementara semua aktivitasnya di luar rumah hingga ia sembuh total.
Di samping itu, pastikan juga untuk selalu mencuci tangan, menutup mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin dan membuang tisu itu setelahnya. Hindari juga tidak berbagi perlengkapan makan dan minum dengan orang lain. (M&B/SW/Dok. BabyCentre)