
Ketika anak berusia di atas 2 tahun, Moms jangan kaget ya kalau ia sudah mulai bisa berbohong. Jangan langsung dimarahi, Moms, karena di usia itu anak belum bisa membedakan kenyataan, berkhayal, berharap, fantasi, dan ketakutan.
Memasuki usia 4 tahun, anak sudah mulai bisa berbohong dengan tujuan melindungi dirinya. Ia mulai dengan mudahnya bilang "enggak!" untuk pertanyaan sederhana seperti "Kamu mencubit adik, ya?"
Lalu, apa yang harus Anda lakukan ketika menghadapi anak yang sedang berbohong? Jangan emosi dulu, Moms. Ikuti 7 langkah berikut ini saat berhadapan dengan kebohongan Si Kecil.
Baca juga: Balita Suka Membantah, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
1. Tarik napas
Ya, mungkin emosi Anda langsung meledak ketika mendengar Si Kecil berbohong, tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah. Ketika mendengar anak berbohong, coba tarik napas dan tenangkan diri Anda dulu sebelum merespons kebohongan anak.
Jika Anda butuh menenangkan diri atau berkonsultasi dulu dengan suami, bilang pada Si Kecil kalau Anda butuh beberapa menit sebelum membahas ini dengannya. Lebih baik menunda daripada Anda salah bicara.
2. Ajak bicara jujur
Balita masih terlalu muda untuk dihukum karena berbohong. Maka cara terbaik yang perlu dilakukan orang tua ketika Si Kecil berbohong adalah mengajaknya berbicara jujur dengan memaparkan fakta. Misalnya ia berbohong tidak memakan cokelat yang Anda larang, maka Moms bisa bilang, "Oh ya? Berarti kotoran berwarna cokelat di sekitar mulut kamu itu bukan karena makan cokelat ya, Nak?"
Kalimat seperti itu akan membantu menghindari peperangan ibu dan anak. Kemudian, ajak ia untuk menyampaikan kejujuran. Ketika Si Kecil sudah mengakui kesalahannya, jangan dimarahi apalagi dipermalukan di depan umum ya, Moms.
3. Tanggapi dengan serius
Saat merespons kebohongan, Anda harus tegas dan serius, tapi juga tidak perlu marah. "Sepertinya kamu tidak berkata jujur. Kamu yakin kamu benar-benar tidak makan cokelat?" Tunjukkan pada anak kalau Anda tidak percaya dengan kebohongan yang baru ia sampaikan.
Ketika ia menjawab pertanyaan Anda, dengarkan dengan baik, pastikan ia tahu ia didengar. Ketika anak sudah jujur, beri tahu dengan baik letak kesalahannya, dan segera move on dari situasi itu.
4. Bukan masalah pribadi
Ya, anak berbohong memang tidak sopan, merusak kepercayaan Anda, dan menyalahi aturan di keluarga Anda. Namun ketika Si Kecil memilih untuk berbohong, ia hanya ingin melindungi dirinya, bukan ingin menyakiti atau menantang otoritas Anda. So, don't take it personally, Moms.
5. Ajarkan konsekuensi
Mungkin ini bagian tersulit dari menghadapi anak berbohong, yaitu mengajarkan batasan, konsekuensi, dan memberi bantuan yang paling dibutuhkan Si Kecil agar ia tidak berbohong lagi. Misalnya anak berbohong demi main game saat jam sekolah online, maka konsekuensinya adalah tidak diberikan headphone dan harus sekolah online di samping orang tua.
Kemudian, cari jalan keluar bersama anak agar ia tidak mengulang kesalahan yang sama, misalnya dengan memberikan waktu bermain game di sore hari selama 30 menit.
6. Terima kasih sudah bicara jujur
Apa pun alasan anak berbohong, sejengkel apa pun Anda dengannya, selalu beri apresiasi dan berterima kasihlah pada anak ketika ia sudah berani untuk mengakui kebohongannya dan berkata jujur. Hargai kejujuran anak, agar ia merasa tidak perlu lagi berbohong.
7. Menjadi contoh yang baik
Cara terbaik agar anak tidak berbohong lagi adalah dengan terus menjadi contoh yang baik. Terapkan sikap saling terbuka di rumah dan pastikan rumah Anda adalah rumah yang bebas dari kebohongan. Jadilah sosok orang dewasa yang menghargai kejujuran dan tidak takut menyampaikan fakta, apa pun konsekuensinya.
Baca juga: Kenapa Balita Makin Dilarang Malah Seperti Makin Disuruh?
(M&B/Tiffany/SW/Foto: Freepik)
- Tag:
- anak berbohong
- balita
- anak