Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Anak Nyaman di Acara Keluarga

Anak Nyaman di Acara Keluarga

Tanya
"Tiza sangat pemalu, apalagi saat bertemu kerabat di acara keluarga besar. Bagaimana ya, membuatnya nyaman?“
(Dinar, ibu dari Alana Tiza, 2 tahun 5 bulan)

 

Jawab
Tak Lupa Bawa Mainan

“Kami lebih sering berkumpul di rumah mertua dan jarang sekali bertemu keluarga besar. Hal ini membuat Khalisha selalu menangis jika bertemu tante atau sepupu-sepupunya. Kebetulan pada Idul Adha lalu, ada kerabat yang berulang tahun dan kami pun berkumpul. Karena Khalisha tak mau 'dipegang' orang lain, maka saya membawakan mainan masak-masakan dan boneka kesayangannya, sehingga ia tidak rewel dan mau mencoba bermain dengan para sepupunya. Ternyata, ia senang dan tidak menangis lagi. Jadi, setiap ada acara keluarga apa pun, saya selalu membawa mainan dan boneka favoritnya.“
(Dian, ibu dari Khalisha Mahira, 1)

 

Membuat Dokumentasi Foto
“Jonathan termasuk anak yang mudah bergaul dengan siapa saja. Memang sejak ia bayi, saya selalu mengajaknya jalan-jalan sore di sekitar kompleks rumah agar ia tidak takut bertemu orang lain. Saya juga mengajarinya untuk menyapa orang-orang yang kami temui, mulai dari tetangga, petugas taman, tukang pos, sampai satpam. Melihat saya berani menyapa dan berbincang nyaman dengan orang lain tentu memengaruhi keberanian Jonathan menghadapi orang lain. Kebetulan, kami tinggal berjauhan dengan keluarga besar, sehingga sesekali saja kami berkunjung ke rumah mereka atau sebaliknya, untuk memperkenalkan Jonathan. Saya dan suami juga selalu membuat dokumentasi foto Jonathan dengan mereka, sehingga setiap kali Jonathan kangen mereka, saya menunjukkan foto-foto itu. Ia pun merasa dekat dengan keluarga besarnya. Senangnya lagi, saat kami mengajaknya menghadiri pernikahan salah satu  kerabat, Jonathan tidak canggung menyapa dan bermain dengan mereka.“
(Lusia Aprilia Susilo, ibu dari Jonathan Christofer Harjanto, 1 tahun 10 bulan)

 

Menyulap Garasi Jadi Playground
“Saya dan suami sama-sama memiliki keluarga besar. Jadi, setiap kami berkumpul, suasana pasti sangat ramai. Lucunya lagi, jumlah balitanya sangat banyak. Kalau ada 1 anak yang menangis, yang lain pasti ikut menangis. Alhasil, anak saya yang masih berusia 11 bulan juga jadi ikut-ikutan rewel. Agar Si Kecil nyaman dengan suasana ramai tersebut, saya menyulap garasi rumah atau ruang keluarga menjadi playground. Saat tiba waktunya acara keluarga diadakan di rumah kami, di 2 lokasi itu, saya menggelar karpet, mengumpulkan mainan, dan memutar kaset lagu anak-anak, lalu mengajak Si Kecil dan sepupu balitanya yang lain bernyanyi sambil bertepuk tangan. Semua kelihatan senang, termasuk anak saya.“
(Sonya Nelia, ibu dari Zahrani Naziha Firdaus, 11 bulan)

 

Pulpen dan Kertas Pengusir Bosan
“Tidak terlalu sulit membuat anak-anak saya nyaman di acara keluarga besar, karena kebetulan mereka bukan batita lagi. Mereka sudah bisa diminta duduk diam atau langsung main bersama teman-teman sebayanya. Yang penting, Jeremy mesti dibawakan mobil-mobilan, tak boleh lupa juga pulpen dan kertas. Jadi, kalau mereka bosan, mereka bisa menulis atau menggambar. Kalau acaranya agak lama, biasanya saya membawakan game elektronik, seperti PSP atau PS.“
(Novita Angie, ibu dari Jeremy Cornelius, 5 tahun 8 bulan, dan Jemima Jasmine, 4 tahun 8 bulan)

(SDS/Sagar/DMO/Dok. M&B)