Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Tidur dengan Mata Terbuka? Ini Efeknya!

Tidur dengan Mata Terbuka? Ini Efeknya!

Sejatinya, manusia menutup mata kala tidur. Namun beberapa orang justru tidur dengan mata yang terbuka. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan yang disebut lagopthalmos.

Seperti dilansir situs Healthline, lagopthalmos merupakan kondisi yang membuat mata Anda tidak bisa ditutup secara sempurna. Jika masalah ini hanya terjadi ketika Anda tidur, maka disebut nocturnal lagopthalmos atau kelelahan nokturnal.

Tanda Anda Tidur dengan Mata Terbuka

Lantas bagaimana Anda mengetahui bahwa Anda tengah mengalami kelelahan nokturnal. Kala tidur, Anda tidak mengetahui secara pasti apakah mata Anda tertutup rapat atau tidak. Akan tetapi Anda bisa merasa curiga adanya kelainan ini jika ketika bangun merasakan keluhan sebagai berikut:

* Mata merah

* Penglihatan kabur

* Mata terasa perih atau panas, khususnya ketika Anda bangun tidur pada pagi hari

* Mudah merasa silau

* Mata terasa seperti kemasukan benda asing sehingga mendorong Anda untuk menguceknya.

Secara garis besar, kondisi semacam ini sesungguhnya tidak berbahaya. Akan tetapi dalam beberapa kasus, nocturnal lagopthalmos bisa menimbulkan iritasi yang cukup parah para mata.

Perlu diketahui, kelopak mata memberi penghalang dan memberikan akses air mata untuk membasahi permukaan mata. Pada air mata, terdapat antibiotik alami yang membantu membunuh virus dan bakteri. Selain itu, air mata juga membantu menjaga lingkungan di sekitar mata tetap lembap agar sel-sel mata berfungsi dengan baik.

Bila kelopak mata tidak tertutup saat tidur, hal ini akan menyebabkan mata kering dan merah pada pagi harinya. Jika dibiarkan, kemungkinan besar mata akan mengalami iritasi dan dapat membahayakan penglihatan Anda, seperti terjadinya kerusakan pada kornea atau kebutaan.

Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka

Kelainan nocturnal lagopthalmos bisa terjadi karena beberapa alasan. Pertama, adalah akibat kelumpuhan wajah, yaitu pada bagian otot orbicularis pada kelopak mata yang bisa bersifat sementara atau permanen. Kelumpuhan wajah ini bisa disebabkan oleh penyakit, seperti Bell's palsy, Moebius syndrome, stroke, infeksi, dan trauma.

Selain itu, nocturnal lagopthalmos juga bisa terjadi pada seseorang yang menjalani operasi pada kelopak mata atau blepharoplasty (prosedur untuk menghilangkan kulit berlebih pada kelopak mata bagian atas sebagai efek penuaan). Selain itu, bulu mata bagian bawah yang terlalu tebal juga bisa membuat seseorang kesulitan menutup mata secara sempurna.

Cara Mengatasinya

Seperti telah disebutkan di atas, tidur dengan mata yang tidak tertutup sempurna sesungguhnya tidak menimbulkan masalah serius. Anda bisa saja berkonsultasi dengan dokter mata dan hanya mendapatkan obat tetes atau pelembap mata guna meminimalisasi efeknya. Langkah lain, Anda juga bisa tidur dengan menggunakan penutup mata.

Akan tetapi jika kondisi Anda tergolong parah sehingga bisa mengganggu penglihatan atau berisiko masalah yang lebih serius, dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan pembedahan khusus. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)