Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Parenting Serba Mudah ala Tania Ermilia

Parenting Serba Mudah ala Tania Ermilia

Merawat dan membesarkan anak merupakan proses yang penuh tantangan dan bukan hal yang mudah. Sebagai orang tua, tentunya Anda ingin yang terbaik untuk Si Kecil, tapi pada praktiknya selalu ada saja  yang membuatnya tidak mulus. Ini bukanlah salah Anda, karena tidak ada orang tua yang sempurna.

Seperti Tania Ermilia, 32 tahun, penyiar iRadio dan MC, dalam menjalani perannya sebagai seorang ibu. Berbagai kesulitan merawat anak dianggapnya bukan hal yang menghambat kebahagiaan bersama anaknya, Anertan Lelaki Zain, 5 tahun. Maka, menurutnya menjadi orang tua tak sesulit yang dibayangkan. Hmm... Kira-kira apa, sih, rahasianya? Simak wawancara M&B dengan Tania berikut ini, Moms!



Bagaimana kabarnya selama pandemi ini?

Baik-baik saja. Malah ada banyak hal positif yang dilakukan. Dari yang enggak pernah olahraga jadi olahraga. Dari yang enggak pernah masuk dapur jadi bikin kue, masakan. Banyak, deh. Kami tidak terlalu sulit menghadapi realita baru ini, karena Si Kecil sudah memahaminya.

Saat ingin keluar, misalkan playdate dengan saudara, ia juga sudah tahu kalau harus pakai face mask, masker, dan sebagainya. Jadi, memang tidak menghadapi kesulitan yang berat. Hanya saja terkadang ia kangen untuk bertemu teman-temannya sekolah.

Apakah Si Kecil sudah sekolah? Bagaimana prosesnya selama pandemi?

Sudah, sekarang TK B. So far so good. Ia excited sekali sekolah online. Sebenarnya ia sudah sempat bersekolah on-site selama 2 bulan, sejak Januari. Tapi karena ada pandemi, jadinya sekolah online. Selain sekolah, saya juga aktif mengikutkan Si Kecil ke kegiatan lain, seperti les bahasa Inggris, les musik, olahraga, hingga mengaji. Tapi karena pandemi, akhirnya beberapa kegiatan tidak lagi dilanjutkan. Memang di awal-awal kesulitan mengikutinya, tapi sekarang sudah terbiasa.

Masih ingatkah momen kehamilan dan persalinan?

Sebenarnya, saya baru saja mengalami keguguran. Saat hamil anak kedua, saya mengalami keguguran ketika usia kandungan 4 bulan menuju 5 bulan karena janin terlilit tali pusar. Sedih sekali. Soalnya, saya sudah mempersiapkan pengajian syukur. Tapi hal ini tidak menjadi trauma tersendiri bagi saya. Ya, saya percaya kalau ini memang bukan rezekinya saja.

Tapi kehamilan pertama rasanya nyaman sekali, tidak menyusahkan. Padahal anak pertama, tapi hingga momen bersalin pun mudah sekali. Menyenangkan rasanya. Tidak sakit, tidak bermasalah. Momen menyusui pun terasa mudah. Anertan direct breastfeeding hingga 2 tahun 3 bulan.



Adakah kesulitan setelah menjadi ibu?

Ternyata jadi ibu rasanya sakit juga ya? Haha. Melahirkan, kan, rasanya sakit. Tapi momen menyusui itu adalah salah satu momen yang paling menyenangkan. Makanya bisa sampai 2 tahun lebih, karena saya masih senang sekali menyusui.

Yang kurang terkontrol adalah emosi, saya agak tidak mudah sabar. Misalnya, suka gemas sendiri kalau anak tidak sregep. Makanya ada beberapa momen yang diurus oleh suami. Apalagi sekarang sedang masa cerewet-cerewetnya.

Anertan juga anak termasuk yang penurut dan patuh. Walau rewel pun mudah ditangani. Jadi kalau kata orang menjadi orang tua itu sulit, kok sepertinya tidak juga, ya? Haha. Kalau bicara suka-duka, suka terus sih, tidak ada dukanya. Hahaha...

Wah, apa rahasianya?

Karena pada dasarnya saya suka anak kecil, apalagi ini anak sendiri. Suami pun begitu. Lalu intinya suami dan istri harus kerja sama. Biasanya sebagai istri ketika ada masalah inginnya didengarkan. Misalnya, ketika sedang mengeluh menyusui mulai pegal dan payudara nyeri, suami akan mendengarkan keluhan lalu memberikan solusi dan membantu. Kan suka ada suami yang suka melemparkan kembali keluhan ke istri. Hal ini malah membuat mental istri makin down.

Selain itu, perlu juga sugesti diri bahwa Anda telah melakukan hal benar dan semuanya akan berjalan lancar. Menghadapi anak yang cerewet ya didengarkan saja dan temani aja, respons dengan baik.

Bimbing juga dengan penjelasan yang jelas dan urut. Semua aturan di dalam keluarga saya jabarkan dengan alasan yang jelas. Dengan begini, anak akan lebih mengerti maksud orang tua dan bisa menghindari berbagai tindakan yang tidak baik. Me time juga sangat penting, agar tidak stres.

Saya tidak menggunakan jasa nanny atau ART, jadi memang harus bersinergi waktu dengan suami. Hal ini pun bukan masalah besar asal komunikasi terus dijaga. Kami juga menjaga diri agar tidak selalu ikut campur urusan Si Kecil, agar ia bisa mulai menyelesaikan masalahnya sendiri sejak dini.

Yang terpenting, jangan suka membanding-bandingkan anak karena setiap anak perkembangannya berbeda-beda. Insting seorang ibu juga selalu benar, maka percaya pada insting Anda juga perlu. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. iRadio, Instagram)