Moms, terkadang berkata "Saya minta maaf" memang tak selalu mudah. Generasi terdahulu kita pun sering kali menganggap bahwa meminta maaf, terutama kepada orang yang jauh lebih muda seperti anak kita sendiri, bisa mengurangi rasa hormat Si Kecil dan justru membuatnya makin ngelunjak dan manja.
Ditambah lagi, jika Moms tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak terbiasa minta maaf kepada anak. Duh, di saat kita akhirnya punya anak sendiri, rasanya sulit sekali ya Moms, untuk minta maaf kepada Si Kecil saat Anda melakukan kesalahan.
Ya, masih banyak orang tua yang ragu untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf karena mereka merasa "gagal" dalam memberikan contoh orang tua yang sempurna buat anak. Selain itu, rasa malu dan gengsi pun kerap dirasakan orang tua ketika harus meminta maaf dan akhirnya mereka enggan melakukannya.
Padahal, dengan mengakui kesalahan dan mencoba memperbaiki keadaan, bukankah itu berarti kita justru lebih menghargai orang lain? Nah, hal ini juga berlaku lho Moms, saat kita meminta maaf kepada Si Kecil. Ini akan membuatnya merasa lebih dihargai, sekaligus memberikan Si Kecil contoh bahwa meminta maaf saat melakukan kesalahan adalah hal paling berani dan tepat untuk dilakukan jika kita berbuat salah.
Jangan gengsi minta maaf!
Tak perlu gengsi atau malu untuk minta maaf terlebih dahulu, Moms. Kenapa? Dilansir dari Focus on the Family, inilah alasannya.
1. Orang tua bukanlah makhluk paling sempurna
Coba ingat-ingat, apakah di dalam keluarga, Moms dan Dads selalu menerapkan bahwa orang tua selalu benar dan paling tahu segalanya? Hmm, sama seperti halnya manusia biasa, orang tua juga bukan makhluk yang sempurna dan bisa melakukan kesalahan.
Jadi, terkadang orang tua juga bisa berbuat salah pada anak dan tak perlu gengsi mengakuinya. Beri pemahaman pada Si Kecil bahwa siapa pun bisa berbuat salah, termasuk orang tua, dan siapa pun yang salah harus meminta maaf.
2. Minta maaf bukan hal memalukan
Orang yang mau meminta maaf saat melakukan kesalahan adalah orang yang berjiwa besar. Itulah yang harus selalu Moms terapkan pada Si Kecil. Tunjukkan bahwa Moms dan Dads selalu menghargai pendapat tiap anggota keluarga dan tak ragu untuk segera meminta maaf jika berbuat salah.
3. Orang tua adalah role model anak
Children see, children do. Adalah hal yang wajar jika anak selalu menjadikan orang tua mereka sebagai panutan dan terus meniru apa yang orang tua lakukan, sengaja maupun tidak.
Karena itu, jika Moms ingin Si Kecil tidak sungkan untuk meminta maaf saat berbuat salah, biasakan budaya minta maaf di rumah dan tanamkan berulang-ulang bahwa minta maaf bukanlah hal yang berat untuk dilakukan.
4. Jangan biarkan anak tak suka minta maaf
Jika di dalam keluarga orang tua tidak terbiasa untuk meminta maaf, anak pun otomatis akan tidak suka minta maaf. Hal ini tentu saja akan berdampak buruk pada kehidupannya di kemudian hari. Anak bisa jadi selalu merasa benar meskipun ia melakukan kesalahan.
Bisa berdampak negatif, lho!
Orang tua yang gengsi dan arogan untuk meminta maaf lebih dahulu kepada anak tentu saja bisa menimbulkan sejumlah dampak negatif seperti:
1. Membuat Moms dan Dads jadi sosok otoriter di mata anak. Anak bisa kehilangan simpati hingga akhirnya merasa tak nyaman berhadapan dengan Anda, orang tuanya sendiri. Secara tidak langsung, Anda juga mengajarkan Si Kecil untuk bersikap sesuka hati, egois saat melakukan kesalahan, dan mengabaikan pentingnya sikap meminta maaf.
2. Anak tumbuh menjadi pribadi yang selalu merasa paling benar sendiri. Hati-hati Moms, setiap perilaku Anda bisa terekam dalam memori Si Kecil dan bisa menjadi acuannya dalam menjalani hidup hingga ia dewasa. Jika Si Kecil terbiasa melihat perilaku seperti ini dari orang tuanya, ia akan merasa setiap kesalahan yang ia lakukan tak harus diselesaikan dengan permintaan maaf.
3. Anak bisa bersikap arogan. Gengsi untuk minta maaf? Itu berarti hati dan pikiran Anda sedang dikuasai penyakit sombong, Moms. Anda tentunya tak ingin Si Kecil seperti itu, kan? Karena itu, jangan abai saat mendidik anak, terutama saat mengajarkan bagaimana berlapang dada ketika berbuat salah. Dengan demikian, Si Kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati.
4. Hubungan orang tua dan anak bisa merenggang. Jika Moms dan Dads tetap bersikukuh demi gengsi tidak mau minta maaf pada anak, keharmonisan hubungan Anda dan Si Kecil bisa berkurang. Anak akan merasa orang tuanya tidak memberikan teladan yang baik untuknya, atau bahkan merasa tidak dihargai. Jadi, lebih baik berikan pelajaran berharga pada Si Kecil bahwa minta maaf itu tak pandang usia ya, Moms.
Bagaimana cara meminta maaf pada anak?
Malu meminta maaf pada anak hanya akan menimbulkan dampak negatif, baik buat orang tua, maupun buat Si Kecil. Setelah memahami ini, Moms tentunya tak ragu lagi kan, untuk meminta maaf pada Si Kecil saat Anda berbuat salah. Nah, jika Moms masih bingung bagaimana cara atau ucapan yang tepat untuk meminta maaf pada anak, Anda bisa coba cara ini.
1. Minta maaf tanpa syarat
Misalnya, Moms merasa bersalah karena membentak Si Kecil, maka minta maaflah dengan tulus, dan akui kesalahan tanpa harus mengungkit-ungkit hal yang dilakukan Si Kecil yang memicu Moms membentaknya. Jadi, alih-alih berkata, "Mama minta maaf ya sudah membentak kamu, tapi itu tentunya enggak akan terjadi kalau kamu...", lebih baik berkata, "Mama menyesal sudah membentak kamu, Nak. Mama salah dan minta maaf, ya."
2. Tunjukkan dengan tindakan
Setelah minta maaf, tentu Moms boleh bertanya dengan lembut pada anak apakah ia mau memaafkan Anda. Namun, jika Moms sudah minta maaf berkali-kali dan Si Kecil tak mau mendengarkan, berusahalah untuk tidak mengulangi kesalahan yang Moms buat. Ini juga sekaligus mengajarkan pada Si Kecil lho, bahwa memafkan juga berarti tidak mengulang kesalahan yang sama.
3. Beri anak waktu
Anak kecil mungkin akan cepat melupakan berbagai hal, tapi untuk anak yang lebih besar, ia butuh waktu untuk mencerna permintaan maaf Anda dan tulus memaafkan. Intinya, Anda harus sabar ya Moms, jangan mengharapkan segala sesuatunya membaik dengan segera, dan terus tunjukkan sikap bahwa Anda tulus dan tidak akan menyakiti hati anak lagi.
4. Memaafkan diri sendiri = penting!
Kunci untuk kembali memulai komunikasi yang positif dengan anak adalah dengan tidak membebani diri kita sendiri dengan kesalahan yang pernah kita lakukan. Ingat, orang tua adalah role model untuk anak mereka, karena itu, jika Moms terbawa emosi dan tidak bisa memaafkan diri sendiri, Anda justru hanya akan menunjukkan citra negatif pada Si Kecil.
Baca juga: Jangan Memaksa Anak untuk Minta Maaf, Ini Alasannya, Moms
(M&B/Nanda Djohan/SW/Foto: Freepik)