Moms, pernahkah Anda mendengar istilah extended breastfeeding? Di Amerika Serikat, istilah ini digunakan untuk merujuk kondisi di mana seorang ibu masih menyusui anaknya yang sudah berusia di atas dua tahun.
Bila berkaca pada kondisi masyarakat Indonesia, maka extended breastfeeding termasuk hal yang tak lumrah dilakukan, bisa dibilang hampir mirip dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat. Akui saja, mungkin sempat tebersit rasa heran di diri Anda ketika menemukan kabar selebriti atau public figure yang masih menyusui anaknya hingga usianya lebih dari dua tahun. Walaupun begitu, apakah menyusui langsung anak berusia lebih dari dua tahun tak boleh dilakukan?
Tak Ada Larangan
Sebenarnya hingga kini belum ada rekomendasi resmi yang khusus untuk menghentikan proses menyusu pada tahapan umur tertentu. World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) merekomendasi agar anak-anak mulai menyusu (breastfeeding) eksklusif sejak awal kelahirannya hingga berusia enam bulan, lalu dilanjutkan dengan iringan makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup nutrisi hingga usia dua tahun atau lebih.Â
Hal yang sama juga dinyatakan oleh American Academy of Pediatrics (AAP). Serima dengan WHO dan UNICEF, AAP menyatakan bahwa proses menyusu dimulai sejak bayi lahir dan dapat dilanjutkan hingga kapan pun sejauh anak dan ibu menginginkannya.
Tapi, bagaimana dengan di Indonesia sendiri? Walaupun menyusui anak balita bukan termasuk hal yang umum di masyarakat kita, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan tegas menyatakan bahwa ASI adalah hak asasi seluruh anak, sehingga setiap anak diharapkan bisa menjalani ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan dapat terus menyusu hingga usia dua tahun atau lebih.
Faktanya, menyusui hingga anak berusia lebih dari dua tahun merupakan hal yang normal di beberapa daerah. Menurut studi yang dimuat di AAP News & Journals Gateway pada tahun 2014, dilaporkan bahwa di India anak-anak masih disusui hingga berusia dua atau empat tahun dan usia tiga hingga empat tahun pada masyarakat Yunani dan Ibrani.
Baca juga: Extended Breastfeeding: Ini Manfaatnya untuk Anak dan Ibu
Stigma Negatif
Tak bisa menutup mata, menyusui anak balita (atau bahkan anak yang berusia lebih dari 5 tahun) mungkin bukanlah hal yang dapat diterima oleh semua orang. Maka, mendengarkan berbagai komentar dan kritik dari lingkungan sekitar merupakan tantangan utama. Tentu akan sulit untuk menghadapi cibiran dan tatapan penuh heran dari orang-orang di sekitar, sehingga wajar bila extended breastfeeding dilakukan secara rahasia atau hanya saat di rumah.
Bila Moms ingin melanjutkan proses menyusui Si Kecil setelah dua tahun, Moms perlu tahu bahwa stigma negatif merupakan tantangan yang perlu Anda hadapi. Berpegang teguh pada kepercayaan akan kebaikan bagi diri sendiri dan Si Kecil adalah hal yang utama. Dukungan orang terdekat juga dapat dibutuhkan, sehingga bercerita dengan Dads dapat menjadi salah satu solusi. (Gabriela Agmassini/TW/SW/Dok. Freepik)