Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Kehamilan dengan Tuberkulosis

Kehamilan dengan Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) merupakan jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang awalnya menyerang paru-paru. Jika sistem kekebalan tubuh Anda sangat kuat melawan bakteri tersebut, tubuh Anda tidak akan merasakan sakit atau menunjukkan gejala apa pun. Namun, jika sistem imun Anda lemah, bakteri tersebut dapat berkembang hingga menimbulkan TBC aktif. Seseorang dengan tingkat imun yang lebih rendah, seperti wanita hamil, bayi, dan anak-anak lebih berisiko terserang TBC aktif.

 

Beberapa gejala TBC yang paling dikenal adalah batuk terus-menerus selama lebih dari 3 minggu, demam, penurunan berat badan, sesak napas, kelelahan, mual, dan berkeringat di malam hari. Untuk itu, jika Anda mengalami gejala TBC, ini saat hamil, Anda akan diminta untuk melakukan tes dahak dengan mengambil sampel dahak dan memeriksa keberadaan kuman TBC.  Hal tersebut juga dapat dilanjutkan dengan sinar-x dada, tes kulit, ataupun tes darah.

 

Kehamilan dengan TBC yang tidak terdiagnosis sejak awal dan terlambat ditangani, dapat  berisiko melahirkan bayi prematur dan BBLR. Dalam beberapa kasus, kehamilan ini dapat berisiko bayi lahir dengan TBC. Untuk itu, bumil harus mendeteksi dan memulai pengobatan TBC sejak awal dan sesegera mungkin. Hal tersebut juga sangat mengurangi risiko dan bisa menyelamatkan kelahiran bayi Anda. Penyakit ini dapat ditularkan kepada Sang Bayi hanya jika Anda pengidap TBC paru-paru aktif dan belum memulai pengobatan. Setelah Anda telah mengonsumsi obat selama 2 minggu, Anda tidak lagi dapat menularkan infeksi kepada orang lain. Saat lahir, bayi Anda akan menjalani tes TBC dan perlu segera diobati jika ia terinfeksi. Jika bayi Anda bebas dari TBC, ia akan diberikan vaksin BCG untuk melindunginya terhadap infeksi TBC.

 

Jika Anda menyusui, tidak perlu khawatir. Penelitian menunjukkan bahwa obat TBC dengan konsentrasi bahan aktif sangat rendah tidak memengaruhi ASI, sehingga tidak berisiko untuk Sang Bayi. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengkhawatirkan hal tersebut. (Aulia/DMO/Dok. M&B)