Semua orang tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk kebiasaan dan sifat buruk. Namun terkadang, saking sayangnya dengan pasangan, tak jarang kita memilih untuk memaklumi dan menutup mata saja akan sifat buruk mereka. Namun Moms, ada lho, beberapa sifat toksik yang tak boleh mentah-mentah diterima dan justru harus diwaspadai karena bisa mengancam kesehatan pernikahan Anda. Apa saja sifat-sifat toksik tersebut? Yuk, cari tahu, Moms!
6. Tak Pernah Merasa Cukup
Memang sih, pada dasarnya manusia selalu merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Tapi, ada baiknya untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki. Nah, lain cerita jika pasangan Anda memiliki sifat toksik yang satu ini, yaitu tak pernah merasa cukup.
Ia bisa saja terus mengeluh jika rumahnya terlalu sempit, berantakan, atau makanan yang Anda sajikan terasa kurang enak. Ciri lainnya, pasangan yang selalu merasa kekurangan juga sering membandingkan Anda maupun Si Kecil dengan orang lain, yang tentunya, ia menganggap orang lain jauh lebih baik.
Waspada Moms! Ini bisa membuat Moms terdoktrin bahwa Anda jauh dari sempurna dan bisa menghancurkan rasa percaya diri. Seringkali, sifat ini merupakan lanjutan dari sifat perfeksionis yang ikut terbawa ke dalam rumah tangga. Beberapa orang dengan sifat toksik ini juga bisa terlihat lebih halus dengan banyak menggunakan kata "tapi" dalam membalas pendapat Anda.
Misalnya, "Hotel yang kamu pilih bagus sih, tapi kita pergi ke hotel lain saja, ya", atau "Mama bagus pakai baju itu, tapi bakal lebih bagus lagi kalau pakai baju seperti yang dipakai adik papa," dan semacamnya. Yup, biasanya seorang yang perfeksionis hanya akan menyukai gambaran sempurna yang mereka buat sendiri, Moms.
7. Pecandu
Tak hanya pecandu obat-obatan terlarang atau minuman keras ya, Moms. Pasangan yang kecanduan dengan hal-hal lain seperti handphone, game, atau bahkan belanja online hingga tak memedulikan Anda dan Si Kecil, juga termasuk ke dalam kelompok orang toksik, lho.
Menghadapi pasangan dengan sifat seperti ini bisa sangat rumit dan melelahkan, karena biasanya ia tidak menyadari masalah dan selalu berusaha menyangkalnya, bahkan marah jika diingatkan. Jika sudah seperti ini, tentu hubungan dan komunikasi akan jadi berantakan. Waktu luang yang harusnya bisa menjadi waktu berbincang atau menjalin romantisme dengan Anda, malah habis dengan kesibukannya untuk memuaskan candunya tersebut.
8. Overposesif
Posesif tanda cinta? Hmm, bisa jadi. Namun, akan jadi menakutkan lho, jika kadarnya sudah berlebihan. Misalnya, Dads mulai membatasi pergaulan Moms seperti melarang Anda bertemu dengan sahabat tanpa alasan yang jelas. Dads juga sering mengecek handphone Anda. Ia bisa marah besar jika Anda mengobrol dengan lawan jenis, curiga saat Anda bersama teman sekantor, dan tidak pernah memercayai penjelasan Moms.
Rasa percaya merupakan kunci dalam sebuah hubungan, dan hidup dengan pasangan yang overposesif berarti Anda siap hidup terkungkung, yang artinya Anda akan sulit mengembangkan potensi diri Anda karena sikap toksik pasangan.
9. Suka Mencari 'Kambing Hitam'
Sifat toksik lain yang mungkin dimiliki oleh pasangan bisa Anda lihat dari cara ia menghadapi suatu keadaan. Coba perhatikan ketika ada konflik, apakah pasangan Anda enggan untuk saling bekerja sama untuk berkompromi dan mencari solusi? Apakah ia justru tak mau mengakui kesalahannya dan malah terus-menerus menyalahkan Anda dengan berbagai cara? Dan apakah Anda mulai sering merasa sebagai sumber masalah di setiap pertengkaran yang terjadi?
Jika ya, Anda harus waspada dan segera mencari solusi, Moms. Pasangan yang manipulatif biasanya senang menempatkan kesalahan pada orang lain dan akan berusaha membuat keyakinan orang lain goyah dan ikut terpengaruh olehnya. Tak hanya merugikan mental Anda sebagai 'korbannya', ini juga akan memengaruhi fisik Anda karena Anda akan selalu berusaha mencari tempat dan waktu demi berbaikan dengan pasangan.
10. Abusif
Fisik ataupun verbal, perilaku toksik ini tidak boleh dibiarkan. Pasangan dengan sifat abusif biasanya cenderung akan selalu mengulangi sikap tersebut jika emosinya sedang terpancing. Tak hanya itu, ia juga biasanya mudah marah karena hal-hal sepele. Pasangan dengan sifat abusif biasanya juga memiliki sifat pencemburu yang berlebihan, suka mengendalikan pasangan, suka memaksa, dan enggan mengakui kesalahannya. Jika Anda hidup di dalam rumah tangga bersama dengan pasangan yang memiliki sifat toksik seperti ini, tak hanya luka fisik yang akan Anda terima, tapi juga luka perasaan. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)