Cerebral palsy atau lumpuh otak merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh karena adanya gangguan perkembangan otak. Penyakit ini biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan, tapi juga bisa terjadi saat proses persalinan atau pada dua tahun pertama setelah Si Kecil lahir.
Kendati demikian, cerebral palsy pada anak kerap telat diketahui orang tua. Ya, tidak banyak orang tua yang menyadari jika anak mereka menderita cerebral palsy. Kebanyakan mereka telat mengetahuinya sehingga penanganannya juga dilakukan terlambat. Padahal, jika ditangani sejak dini, peluang kesembuhan anak yang menderita cerebral palsy bisa mencapai 80-90 persen.
Baca juga: Perkembangan Motorik Halus Bayi 0-12 Bulan
Faktor penyebab cerebral palsy pada bayi
Seperti telah disebutkan, penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada bayi. Penyebabnya secara spesifik adalah adanya masalah di bagian otak yang bertanggung jawab mengontrol gerak motorik. Kondisi ini terjadi saat otak tidak berkembang secara normal atau mengalami kerusakan di masa kehamilan, saat proses persalinan, maupun setelah anak lahir.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut. Namun, kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor berikut:
- Perubahan pada gen yang memiliki peran dalam perkembangan otak
- Infeksi saat hamil yang menular pada janin
- Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke janin)
- Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan
- Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
- Radang pada otak atau selaput otak bayi
- Penyakit kuning yang meracuni otak (kernikterus)
- Cedera kepala yang serius.
Gejala dini anak mengalami cerebral palsy
Tanda-tanda cerebral palsy biasanya muncul dalam beberapa bulan pertama kehidupan seorang bayi. Namun, kebanyakan anak tidak didiagnosis hingga mereka berusia 2 tahun atau lebih.
Memang, tidak semua keterlambatan perkembangan seorang anak berarti bahwa ia menderita cerebral palsy, tapi Anda sebaiknya curiga jika keterlambatan perkembangan anak terkait dengan penggunaan otot, karena itu mungkin saja gejala cerebral palsy.
Untuk itu, Anda mesti memperhatikan gejala dini seorang anak yang menderita cerebral palsy. Mengutip laman Tempo.co, berikut tanda-tanda seorang anak mengalami cerebral palsy:
1. Kelainan motorik yang dapat diketahui pada tahun pertama setelah kelahiran. Saat lahir, biasanya anak terlihat lemah dan terkulai.
2. Bayi normal ketika diangkat dengan posisi menghadap ke bawah, kepala dan punggungnya segaris. Sedangkan yang menderita cerebral palsy akan terkulai ke bawah sehingga antara kepala dan kaki seakan membentuk huruf U.
3. Bayi yang lahir dengan tanda-tanda kerusakan otak akan kesulitan bernapas, tubuh terkulai, dan tubuhnya membiru.
4. Selama masa tumbuh kembangnya, bayi dengan tanda cerebral palsy lambat menegakkan kepala, duduk, dan bergerak dibanding anak-anak normal. Kemudian sangat jarang menggunakan kedua tangannya.
5. Tubuh bayi dengan cerebral palsy cenderung kaku. Bayi bisa menangis dalam jangka waktu lama atau bisa sangat diam dan hampir tidak pernah menangis atau tersenyum.
6. Bayi juga kesulitan berkomunikasi, terlambat belajar bicara, atau bahkan kesulitan berbicara. Ini karena ada gangguan di otot. Cerebral palsy menyerang saraf motorik. Soal kecerdasan, mereka tidak ada bedanya dengan anak normal.
7. Wajah mereka terlihat aneh karena ada kelemahan otot wajah. Ada juga yang terus-menerus mengeluarkan air liur karena tidak bisa mengontrol dan kesulitan menelan.
Jika Si Kecil mengalami beberapa gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter. Meskipun tidak dapat disembuhkan, masalah ini dapat dibantu dengan terapi fisik, terapi okupasi, konseling psikologi, dan operasi. (M&B/SW/Foto: Freepik)