Saat mengetahui Anda hamil kembar, tentu kebahagiaan rasanya menjadi berlipat ganda ya, Moms! Akan tetapi, banyak orang mengatakan bahwa hamil kembar akan mendatangkan lebih banyak tantangan dan lebih sulit. Hmm, hal ini tak sepenuhnya benar, tapi yang pasti pengalaman kehamilan kembar akan sangat berbeda jika dibandingkan kehamilan tunggal.
Apa saja perbedaannya? Berikut adalah beberapa hal yang membedakan kehamilan kembar dan kehamilan tunggal, Moms. Yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Morning sickness yang lebih parah
Melansir Mommy Bites, sebuah studi oleh para peneliti Jepang yang dimuat di Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa ibu yang hamil kembar berisiko lebih tinggi mengalami mual dan muntah dibandingkan dengan ibu yang hamil tunggal. Selain itu, ibu yang hamil kembar juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami gejala kehamilan lebih berat.
Lebih sering konsultasi
Faktanya, ibu hamil kembar berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi jika dibandingkan ibu hamil tunggal. The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa ibu hamil kembar lebih berisiko untuk mengalami preeklampsia, diabetes gestasional, persalinan prematur, dan postpartum depression. Janin juga berisiko tinggi mengalami gangguan pertumbuhan.
Karena itu, Moms yang hamil kembar perlu lebih sering melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. Selain itu, tes USG juga akan dilakukan lebih sering untuk mendeteksi kondisi janin-janin Anda.
Makan lebih banyak
Saat hamil, Moms selalu direkomendasikan untuk mengonsumsi lebih banyak nutrisi demi mencukupi kebutuhan gizi janin. Namun, pada kehamilan kembar, Moms perlu makan lebih banyak lagi! Penyebabnya tentu kebutuhan gizi dua (atau lebih) janin di dalam perut Anda, Moms. Menurut ACOG, seorang janin memerlukan 300 ekstra kalori per hari. Jadi, jika Moms hamil kembar, maka Moms perlu 600 ekstra kalori per hari.
Perubahan tubuh yang drastis
Makin banyak jumlah janin yang ada di dalam rahim Anda, maka makin banyak pula ruang yang dibutuhkan untuk berkembang. Maka dari itu, Moms yang hamil kembar pastinya punya ukuran perut yang makin besar dan berat juga. Retensi cairan pada tubuh juga cenderung terjadi lebih berat pada kehamilan kembar, sehingga kondisi kaki bengkak tampak lebih parah.
Lebih sulit melakukan tes
Tes untuk mendeteksi risiko gangguan kesehatan pada janin kembar akan lebih sulit atau tidak akurat dibandingkan pada janin tunggal. Tes skrining yang menggunakan sampel darah ibu menjadi tidak sesensitif seperti dilakukan pada kehamilan tunggal. Tes diagnostik, termasuk chorionic villus sampling (CVS) dan amniocentesis, juga lebih sulit untuk dilakukan.
Terasa lebih sedikit gerakan
Seiring dengan tumbuh dan kembang janin kembar, rahim akan menjadi terlalu sempit buat pergerakan mereka. Karena itu, Moms yang hamil kembar cenderung merasakan gerakan janin yang lebih sedikit atau jarang dibandingkan Moms yang hamil tunggal. Hal ini sebenarnya tidak bermasalah, tapi jika hal ini mengganggu Anda, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Ada lebih banyak orang saat bersalin
Ibu hamil kembar juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami persalinan caesar dibandingkan ibu hamil tunggal. Ditambah dengan faktor jumlah bayi yang lebih dari satu, momen persalinan bayi kembar akan terasa lebih ramai dengan hadirnya bantuan yang lebih banyak.
Jumlah dokter, suster, dan tenaga medis lain akan bertambah. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa bumil kembar juga bisa melahirkan per vaginam kok, Moms. Metode persalinan tentunya akan disesuaikan dengan kondisi Anda dan bayi kembar Anda nantinya.
Baca juga: 4 Pilihan Posisi Bercinta Terbaik agar Hamil Bayi Kembar
(M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)