"Mama, aku ingin mainan itu. Belikan, belikan aku mainan itu sekarang!" Moms mungkin pernah menghadapi situasi semacam ini. Ya, Si Kecil merengek terus-menerus minta dibelikan mainan baru, permen, dan sebagainya.
Menghadapi anak yang suka merengek memang tidak mudah ya, Moms. Bahkan tak jarang Anda jadi kesulitan mengontrol emosi dan memarahi Si Kecil karena tak berhenti meminta ini dan itu.
Banyak faktor yang membuat anak suka merengek, seperti:
- Faktor kebiasaan, karena orang tuanya kerap memanjakan atau memberikan segala hal yang diminta
- Anak menginginkan perhatian dari Moms dan Dads
- Anak merasa lelah, mengantuk, dan lapar
- Anak ingin mengekspresikan keinginannya
- Anak memang memiliki temperamen yang sensitif.
Lantas bagaimana mengatasinya? Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah penyebab Si Kecil suka sekali merengek. Jika ia suka merengek karena Moms terlalu memanjakannya, maka secara perlahan hentikan kebiasaan tersebut. Pastikan anak tahu bahwa tidak semua keinginannya harus dipenuhi.
Lain halnya jika Si Kecil hanya ingin mendapatkan perhatian Anda. Moms dan Dads perlu menginstropeksi diri guna memastikan apakah Anda sudah cukup memperhatikan dan mendengarkan ungkapan perasaan anak. Terkadang, anak jadi rewel dan suka merengek karena bosan dan ingin agar Anda membantunya mengatasi rasa bosan tersebut.
Atau bila anak memang punya temperamen yang sensitif, maka tak ada salahnya jika Moms dan Dads melatihnya untuk mengatur emosi tersebut sehingga ia tidak selalu merengek. Cara ini terkadang membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan Anda tentunya harus bersabar.
Baca juga: Anak Suka Merengek? Ini 5 Penyebabnya, Moms
Selain cara-cara tersebut di atas, Anda juga bisa menerapkan tips berikut ini saat menghadapi Si Kecil yang gemar merengek, Moms.
1. Jangan terpancing emosi
Ya, hal utama yang perlu dilakukan adalah menenangkan diri. Tarik napas panjang dan jangan biarkan diri Anda terpancing emosi oleh rengekan Si Kecil. Sadari bahwa marah-marah atau bersikap kasar bukanlah solusi untuk mengatasi anak yang suka merengek. Sebaliknya, hal tersebut justru bisa membuatnya makin gencar melancarkan tangisannya.
Di sisi lain, amarah juga akan membuat anak berpikir bahwa Anda adalah orang tua yang otoriter dan menakutkan sehingga ia akan menjauhi atau mungkin enggan mencurahkan hati kepada Anda lagi.
2. Katakan bahwa Anda memahaminya
Seperti telah disebutkan di atas, salah satu penyebab Si Kecil gemar merengek atau mengambek adalah karena ia ingin dimengerti dan didengarkan oleh orang tuanya. Makin Moms dan Dads bersikap cuek, maka biasanya anak akan makin marah atau gencar melancarkan rengekannya. Alih-alih mendiamkan, Anda bisa mengajaknya berbicara dari hati ke hati. Tunjukkan kepadanya bahwa Anda juga bisa memahami maksud dari rengekannya tersebut.
3. Hindari ancaman
Biasanya orang tua berusaha menghentikan rengekan anak dengan cara mengancam. Misalnya dengan berkata "Kalau kamu tidak diam, Mama akan pergi dan meninggalkan kamu sendiri!" Hmm, sesungguhnya hal semacam ini kurang tepat. Kata-kata yang bersifat mengancam justru akan membuat Si Kecil makin merasa tidak nyaman.
4. Alihkan perhatian
Daripada mengancam, Moms bisa mengalihkan perhatian anak ke hal-hal yang lebih menarik. Misalnya saat Si Kecil merengek untuk meminta mainan baru, Anda bisa berkata "Eh, sepertinya, mainan kereta-keretaan kamu sudah lama tidak dimainkan. Yuk, main bersama Mama, pasti asyik!" Atau Anda juga bisa mengajaknya melakukan hal lain, seperti membaca buku bersama atau mengurus tanaman di halaman.
5. Beri waktu
Apabila usaha Anda tidak mampu meredam emosi anak, maka biarkan Si Kecil menyendiri selama beberapa menit. Bersikaplah seakan tak terjadi apa-apa dan kembalilah ke aktivitas sebelum anak merengek. Dengan cara itu, Si Kecil akan belajar bahwa rengekan dan amarah tidak selalu membuatnya mendapatkan apa yang diinginkan.
6. Peluk erat
Ya, pelukan erat terkadang bisa menjadi solusi sederhana untuk mengatasi rengekan dan tangis Si Kecil. Dengan cara itu, Moms menunjukkan bahwa Anda menyayangi dan mengerti dirinya. Setelah Si Kecil tenang, barulah Anda bisa mengajaknya berdiskusi tentang apa yang membuatnya merengek dan menangis. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)
- Tag:
- anak
- balita
- anak suka merengek