Apa yang ada dibenak Anda saat mendengar kata sensitif? Jika yang dimaksud adalah seseorang cengeng, tidak selalu begitu, Moms. Si Kecil bisa saja memiliki kepribadian yang sensitif, dalam arti ia peka terhadap lingkungan sekitar dan dirinya sendiri.
Anak yang sensitif juga cenderung lebih welas asih, lembut, dan kreatif. Karenanya, ia membutuhkan bimbingan dari orang tua untuk membantunya mengajarkan cara mengelola emosinya. Jadi, Si Kecil justru memiliki kesadaran yang tajam, namun mudah terganggu oleh sesuatu yang ia anggap 'baru' dan terjadi secara mendadak bagi dirinya maupun orang lain.
Meskipun begitu, banyak orang tua yang menganggap bahwa membesarkan anak yang sensitif bisa sangat melelahkan, terutama secara mental. Untuk itu, Moms dan Dads perlu mencari cara untuk bisa mengasuh anak yang memiliki temperamen sensitif melalui tips berikut ini:
Sensitif â Bukan Kelemahan tapi Kekuatan
Anak yang berkepribadian sensitif sering kali merasa frustrasi karena sulit untuk mengungkapkan perasaannya. Ia pun hanya bisa menangis, menarik diri, hingga menghindari lingkungan sosialnya. Untuk itu, Anda perlu mengalihkan situasi ini dengan mengajaknya berkreasi sesuai keinginan sebagai caranya untuk mengungkapkan perasaan. Dari hal-hal yang mengasah bakat ini, maka secara perlahan anak bisa menyesuaikan diri, meski dengan caranya sendiri.
Halus tapi Tegas
Saat mengasuh anak sensitif, anggap Si Kecil sebagai teman Anda. Ajak ia untuk bermain dan berbagi cerita bersama. Di waktu bersamaan, tetaplah bersikap tegas agar Si Kecil tidak menjadi anak yang terlalu bebas atau bahkan bergantung pada orang tua.
Penerapan gaya disiplin yang terlalu keras justru akan berdampak buruk pada sensitivitasnya. Ia akan lebih sulit diajak berkomunikasi, hingga rasa kewalahan yang dirasakannya membuat anak jadi sulit bernapas dan berbicara. Jika sudah begini, bantuan psikolog menjadi sangat dibutuhkan.
Menerima Kondisi Anak
Meski melelahkan, yang perlu dilakukan Moms dan Dads adalah menerima kondisi anak. Di balik sisinya yang peka, ia memiliki bakat yang banyak dan bisa berkembang. Jangan pernah memiliki keinginan untuk mengubah anak, melainkan bimbing Si Kecil untuk bisa menjalani kehidupannya di masa depan dengan baik. Salah satu caranya, dengan menyediakan ruang khusus bagi anak di rumah untuk menenangkan dirinya sendiri.
Mencarikan Teman
Hal lain yang bisa membantu Si Kecil adalah mengenalkannya pada anak yang sama-sama memiliki kepribadian sensitif. Mereka biasanya akan lebih mudah berteman dan berkomunikasi, karena saling memahami perasaan satu sama lain tanpa perlu diungkapkan sepenuhnya. Dengan pantauan dari orang tua pun, keduanya bisa berkembang menjadi anak yang lebih baik, khususnya dalam hal berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan kelak. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- balita
- anak
- anak sensitif