Setelah usia anak lebih dari 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI memang sangat penting. Begitu banyak makanan sehat dan tinggi nutrisi yang bisa Anda kenalkan, dan seiring bertambahnya usia anak, ragam makanan yang diberikan juga makin variatif. Anda bahkan bisa mulai menggabungkan beberapa jenis makanan sehat untuk dijadikan puree.
Walau begitu, bukan berarti semua makanan dan minuman boleh Anda berikan untuk bayi, lho. Makanan seperti produk susu sapi dan madu sebaiknya ditunda pemberiannya hingga usia anak lebih dari 1 tahun. Lalu bagaimana dengan buah durian, bolehkah diberikan untuk bayi? Simak jawabannya, yuk!
Manfaat durian
Buah dengan bau yang menyengat ini memang banyak penggemarnya ya, Moms. Rasanya yang sangat manis, berpadu dengan teksturnya yang lembut, tak heran membuat durian mendapat julukan king of fruit atau rajanya buah. Walau buah ini dikenal bau, nutrisinya banyak lho, Moms. Mengutip Healthline, dalam 1 cangkir durian atau sekitar 243 gram, buah ini mengandung nutrisi:
- Kalori: 357
- Lemak: 13 grams
- Karbohidrat: 66 grams
- Serat: 9 grams
- Protein: 4 grams
- Vitamin C: 80% kebutuhan harian
- Tiamin: 61% kebutuhan harian
- Mangan: 39% kebutuhan harian
- Vitamin B6: 38% kebutuhan harian
- Potasium: 30% kebutuhan harian
- Riboflavin: 29% kebutuhan harian
- Tembaga: 25% kebutuhan harian
- Folat: 22% kebutuhan harian
- Magnesium: 18% kebutuhan harian
- Niasin: 13% kebutuhan harian.
Kandungan nutrisinya banyak banget kan, Moms. Enggak heran kalau durian jadi salah satu buah dengan kandungan nutrisi paling padat di dunia. Banyak kandungan durian yang berfungsi sebagai antioksidan, sehingga baik untuk mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, dan melawan infeksi.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Durian? Ini Jawabannya
Durian untuk bayi?
Durian adalah buah dengan bau yang sangat menyengat. Karena itu, sebelum memberikan durian kepada bayi, pastikan dulu Si Kecil tidak terganggu dengan baunya. Mengutip Healthline, durian memiliki 44 komponen aromatik aktif, beberapa komponen ini juga ditemukan di bau sigung, telur busuk, bumbu sup, dan karamel.
Umumnya, dokter tidak merekomendasikan pemberian durian untuk anak di bawah 1 tahun karena kandungan gulanya yang tinggi. Seperti yang Moms ketahui, bayi di bawah 1 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi banyak gula dan garam, karena akan memperberat kerja ginjalnya (yang belum sempurna seperti ginjal orang dewasa). Maka jika diberikan makanan tinggi gula seperti durian, dikhawatirkan kerja ginjal bayi jadi berlebihan.
Namun, jika ditanya boleh atau tidak memberikan durian untuk bayi? Sebenarnya tidak ada larangan, asalkan tidak berlebihan. Seperti yang dituliskan oleh dr. Ulfi Umroni dari Alodokter.com, "Bila bayi Anda mengonsumsi durian, atau hanya menjilat kemudian Anda memberikan ASI, maka hal ini tidak ada larangan dan efek samping yang ditimbulkan. Sehingga, secara umum hal ini dapat dilakukan atau dapat dikonsumsi oleh anak Anda. Namun, lebih baik Anda tetap memberikan buah yang lebih aman untuk menu sehari-harinya. Durian bukan menu buah rutin yang bisa dinikmati bayi Anda."
Dokter Ulfi juga mengimbau untuk memantau bayi usai diberikan durian. Apabila kemudian ada keluhan yang mengganggu, seperti bayi tampak rewel, gelisah, BAB lebih encer, atau perut kembung, maka sebaiknya Anda tidak memberikan durian lagi kepada bayi Anda, walau hanya untuk dijilat. Agar lebih aman, selalu konsultasikan menu MPASI dengan dokter anak atau dokter gizi ya, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)