Ketika bermain bersama bayi, tepuk tangan pasti menjadi gerakan wajib yang menambah semarak suasana. Duh, Moms pasti enggak tahan melihat gemasnya dua tangan kecil beradu untuk bertepuk tangan. Wajah Si Kecil juga pasti ikut sumringah saat tepuk tangan, gemas banget!
Tepuk tangan ini enggak cuma seru buat bayi, tapi juga merupakan milestone penting untuknya. Mau tahu kapan bayi mulai bisa tepuk tangan dan apa saja manfaatnya untuk Si Kecil? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms!
Kapan bayi bisa tepuk tangan?
Mengutip Healthline, umumnya bayi mulai bisa tepuk tangan saat usianya sekitar 9 bulan. Lebih tepatnya, bayi mulai bisa tepuk tangan setelah ia bisa duduk, mendorong dan menarik tubuhnya dengan tangan, juga belajar merangkak.
Walau terlihat mudah, ternyata bayi butuh perjuangan besar untuk menguasai kemampuan tepuk tangan lho, Moms. Tepuk tangan mungkin terkesan lebih mudah dibandingkan mengucapkan "Mama" bagi bayi. Padahal, banyak koordinasi tubuh yang dibutuhkan untuk menghasilkan gerakan tepuk tangan. Lebih tepatnya, kekuatan tubuh bagian ataslah yang membantu bayi bisa mengoordinasikan mata-tangan untuk tepuk tangan.
Ada bayi yang dengan mudah menguasainya di usia 9 bulanan, ada juga yang butuh waktu lebih lama untuk menguasai teknik tepuk tangan ini. Tak perlu khawatir, semua akan tepuk tangan pada waktunya, kok, Moms.
Baca juga: Cara Menstimulasi Bayi Sesuai Usia agar Tertawa Geli
Fakta di balik tepuk tangan bayi
Bayi tentu belum bisa lancar berbicara untuk memberi tahu Anda betapa ia menyukai MPASI yang Anda sajikan hari ini. Nah, kemampuannya tepuk tangan ternyata merupakan pengganti kata-kata yang belum bisa ia ucapkan. Tepuk tangan saat bayi makan mungkin menjadi pesan rahasia untuk memberi tahu Anda kalau ia sangat senang dengan MPASI buatan Anda.
Untuk bisa tepuk tangan, bayi butuh koordinasi mata-tangan yang sangat kuat. Awalnya, ia mungkin akan belajar untuk menyatukan kedua tangannya terlebih dahulu, tapi belum bisa membuat kontak. Setelah cukup latihan menyatukan tangan, mereka akan mulai menguasai teknik menepukkan tangan kanan dan kiri bersamaan hingga menghasilkan bunyi "prok prok prok" yang meriah.
Awalnya, bayi mungkin hanya bertepuk tangan untuk mengikuti gerakan Anda. Entah Anda tepuk tangan karena senang, mengikuti irama, atau memang sengaja mengajarkan tepuk tangan pada Si Kecil. Perlahan, aktivitas seru ini bisa diikuti bayi.
Menurut sebuah penelitian, otak bayi menjadi aktif ketika mereka melihat orang dewasa melakukan aktivitas fisik seperti tepuk tangan. Tak heran jika di usia 1 tahun, bayi sudah mengerti kalau tepuk tangan adalah bentuk komunikasi yang bisa ia gunakan untuk menunjukkan kebahagiaan atau untuk mengapresiasi orang, bukan sekadar mengikuti gerakan Anda.
Terlambat tepuk tangan
Mayoritas bayi bisa melambaikan tangan di usia 6 bulan dan bisa tepuk tangan di usia 9 bulan. Lalu bagaimana jika bayi Anda sudah 9 bulan dan belum bisa tepuk tangan? Jangan terburu-buru, karena tumbuh kembang tiap anak memang berbeda-beda.
Jika usia bayi lebih dari 1 tahun dan ia ternyata masih belum bisa tepuk tangan juga, Anda bisa berkonsultasi dengan pakar tumbuh kembang mengenai ini. Kondisi tersebut mungkin saja mengindikasikan adanya tanda keterlambatan perkembangan terkait kemampuan motorik dan atau sosial. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pakarnya ya, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)