Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak dengan #RealTalk

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak dengan #RealTalk

Masa pandemi memang memengaruhi banyak hal. Tak hanya dari sisi kesehatan fisik tapi juga kesehatan mental. Dan bukan hanya orang dewasa, tapi anak-anak khususnya di usia pra-remaja, bahkan sudah merasakan beberapa kondisi yang termasuk sebagai masalah mental.

Beberapa kondisi yang dirasakan tersebut di antaranya adalah kecemasan atau anxiety, stres, dan kesepian. Perasaan ini pun dibagikan anak-anak melalui media sosial dan menjadi latar belakang Instagram meluncurkan kampanye #RealTalk sebagai cara untuk memberi kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental.

#RealTalk sendiri sudah berjalan sejak Mei 2020 yang diiringi dengan pembaruan fitur-fitur dalam aplikasi terkait cyber bullying. Dan ternyata, selain isu tentang perundungan, stigma negatif dari orang tua tentang kesehatan mental pun membuat anak-anak kesulitan untuk bercerita mengenai kondisi yang mereka alami.

Karena alasan ini pula, Instagram pun mencoba fokus untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang tua seputar isu-isu kesehatan mental. Hal ini diharapkan dapat membantu orang tua mencari pertolongan profesional yang dibutuhkan anak mereka dan mematahkan stigma negatif tentang kesehatan mental.

Peran Orang Tua yang Dibutuhkan

Sejak awal #RealTalk berjalan, berbagai konten mengenai kesehatan mental sudah dibagikan dengan pendapat langsung dari ahlinya, yang merupakan hasil dari kolaborasi dengan Riliv, salah satu aplikasi kesehatan mental dan komunitas Anti-Bullying, Sudah Dong.

Selain konten yang diunggah pada kedua akun ini, Sudah Dong juga telah merilis booklet #REALTALK yang dapat diakses di situs Sudah Dong sudahdong.com/realtalkbooklet. Di dalamnya terdapat penjelasan yang membantu anak-anak dalam membangun interaksi positif dan menjaga keamanan mereka, baik secara online maupun offline.

Dan dengan bertambahnya peran orang tua yang dibutuhkan, maka komunitas parenting, Mom Sweet Moms pun turut serta dalam kampanye ini. Komunitas ini dibuat oleh lima celebrity mom, Ersa Mayori, Meisya Siregar, Mona Ratuliu, Novita Angie, dan Ria Finola.

"Anak remaja memang masih akan sering galau, bahkan karena hal yang sebenarnya kecil tapi dia anggap besar. Jadi, di usia ini memang kita sebagai orang tua perlu jelasin ke mereka, 'Ini tuh sebenernya gak perlu dipusingin. Kalau ini, penting untuk kamu fokusin,'" tambah Novita Angie sebagai perwakilan dari Mom Sweet Moms.

Selain bergabungnya Mom Sweet Moms untuk membantu Moms dan Dads dalam menjaga dan mengawasi anak, Instagram juga akan memberikan panduan penggunaan media sosial untuk orang tua yang akan dirilis November 2020.

"Kami percaya bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam membantu mematahkan stigma negatif kesehatan mental di kalangan remaja. Melalui fase lanjutan kampanye #REALTALK, kami ingin mengajak para orang tua untuk lebih memahami serta mendukung kondisi kesehatan mental anak remaja mereka terutama di masa-masa sulit ini," kata Kepala Kebijakan Publik Instagram Asia Pasifik, Philip Chua.

Fitur-Fitur yang Mendukung


Nantinya, di dalam pembaruan Panduan Instagram untuk orang tua, Instagram akan menambahkan lebih banyak informasi mengenai fitur-fitur keamanan Instagram yang baru-baru ini diluncurkan. Pembaruan tersebut di antaranya membatasi unggahan orang lain untuk muncul di akun anak serta mengontrol kolom komentar yang membantu mengurangi interaksi negatif di profil anak.

Kemudian, akan diberikan juga tips untuk membangun percakapan dengan anak seputar kesehatan mental. Orang tua juga akan diberi pemahaman mengenai pentingnya membatasi waktu yang dihabiskan oleh anak untuk mengakses platform online. Pembaruan Panduan Instagram untuk orang tua pun sudah tersedia secara gratis di akun Instagram @momsweetmoms dan para anggotanya.

Dengan berlanjutnya kampanye #RealTalk ini, anak remaja pun diharapkan tidak malu lagi untuk mencari bantuan profesional, apalagi di tengah masa krisis saat ini yang bisa memicu munculnya masalah pada kesehatan mental mereka. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)