Pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak di Indonesia terus mengalami peningkatan. Data dari Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA) mengungkapkan, kasus pelecehan seksual terhadap anak pada 2013 lalu mencapai angka yang sangat mengenaskan, yaitu 3.039 kasus. Ironisnya, banyak keluarga korban yang memilih berdiam diri dan tidak melaporkan kasus tersebut lantaran malu, serta merasa bingung harus berbuat apa. Berikut beberapa kasus pelecehan seksual pada anak yang pernah terjadi di Indonesia.
Bayi Diperkosa Paman Sendiri
Seorang bayi berinisial AA, yang baru berusia 9 bulan, meninggal dengan kondisi tidak wajar di sebuah rumah sakit di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Oktober 2013 lalu. Setelah divisum, ditemukan luka tidak wajar pada anus dan kemaluan AA. Polisi pun menyelidiki orang-orang di sekitar AA dan kemudian diketahui bayi itu diperkosa oleh pamannya sendiri, yang tak lain juga adik kandung dari ayah korban. Kedua orangtua AA bekerja, sehingga setiap hari ia dititipkan kepada pamannya tersebut. Pria itu tinggal bersama istrinya di rumah yang hanya berjarak 15 meter dari rumah AA.
7 Anak Laki-Laki Dicabuli Saat Diajak Bermain
Pemuda berusia 20 tahun, MI, dibekuk oleh polisi setelah dilaporkan melakukan pencabulan terhadap 10 anak laki-laki berusia sekitar 8-11 tahun. MI mengaku sebelum melakukan aksinya, ia biasa mengajak anak-anak itu bermain. Namun dari 10 anak yang ia dekati, hanya 7 orang yang menurutnya berhasil dicabuli. Sementara, 3 orang lainnya berhasil bebas karena situasi dan kondisi yang menyelamatkan mereka. Di mata orang-orang di sekitarnya, MI tampak sebagai pemuda yang sangat sayang dan baik terhadap anak-anak. Namun sesungguhnya, itu juga merupakan ciri-ciri seseorang yang mengidap pedophilia. Dengan penuh keyakinan, MI pun mengatakan ia merasa libidonya naik saat melihat ada bocah-bocah pria yang bermain di dekatnya.
Melahirkan Bayi Akibat Diperkosa Ayah Kandung
YU, 17, mengalami trauma yang sangat parah setelah melahirkan anak pertamanya di sebuah rumah sakit di Batam. Ayah dari bayi tersebut tak lain adalah ayah kandung YU sendiri. Ya! YU ternyata mengalami kekerasan seksual sejak masih duduk di kelas 5 SD. YU tidak berani melaporkan kebejatan ayahnya dalam jangka waktu selama itu, karena diancam akan dilaporkan sering ke luar malam pada ibunya yang selalu bekerja di malam hari. (Disi/OCH/www.freeimages.com)
Mengapa pelecehan seksual begitu rentan terjadi kepada anak-anak? Baca penjelasannya dalam artikel ini.