Siapa bilang pertengkaran melulu hal buruk yang perlu dihindari? Sebaliknya, pertengkaran adalah salah satu tanda hubungan yang sehat. Tapi hal ini tak berarti Moms dan Dads perlu bertengkar setiap hari, ya. Pertengkaran yang sehat adalah ketika kedua belah pihak bisa saling mendengar dan didengar, dilakukan tanpa kekerasan verbal maupun nonverbal, dan membuahkan sebuah solusi yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Lalu, bagaimana jika pasangan suami istri tidak pernah bertengkar? Walaupun hal ini terdengar sebagai sebuah relationship goal, pasangan yang tak bertengkar bisa menjadi sebuah pertanda yang buruk, lho! Hal ini tidak berarti semua pasangan perlu bertengkar, ya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai jika Moms dan Dads sama sekali tidak pernah bertengkar. Berikut hal yang perlu Anda waspadai.
1. Tersembunyi Rahasia
Apakah ada topik pembahasan yang Anda ingin bicarakan tapi selalu dihindari oleh Dads, atau sebaliknya? Moms mungkin mengendus sesuatu yang tak wajar dan bisa berbahaya bagi rumah tangga, tapi Anda selalu tak mendapat kesempatan atau waktu untuk membahasnya, mungkin ada rahasia di balik hal tersebut. Perselingkuhan atau utang piutang merupakan permasalahan yang umumnya dirahasiakan.
2. Cinta yang Mulai Pudar
Pasangan yang saling mencintai satu sama lain akan selalu menunjukkan perhatiannya dan kepeduliannya dengan berbagai cara, walaupun perhatian dan kepedulian tersebut terkadang muncul dalam bentuk pertengkaran atau argumen. Maka, absennya pertengkaran dalam sebuah hubungan dapat mengindikasikan pudarnya rasa peduli atau ketertarikan pada pasangan.
3. Mengutamakan Penampilan
Jika Moms atau Dads lebih mementingkan opini orang lain tentang hubungan Anda berdua, maka Anda mungkin akan cenderung menghindari perselisihan dan berpura-pura menjadi pasangan yang sempurna. Alhasil, berbagai permasalahan atau diskusi berisiko tentang bermacam hal akan sebisa mungkin dihindari sehingga Anda atau pasangan dapat tampil dengan optimal. Padahal, bisa saja masing-masing pasangan merasa lelah dan sedih akan hubungannya, tapi demi penampilan semua hal tersebut diacuhkan.
4. Komunikasi Tidak Optimal
Komunikasi yang baik bisa menghindari perselisihan dan pertengkaran. Akan tetapi, tidak pernah bertengkar juga dapat menandakan komunikasi tidak berjalan lancar, lho! Aspirasi dan keinginan setiap orang dapat berbeda-beda dan dapat bertentangan satu sama lain, sehingga tak jarang menyebabkan perselisihan.
Namun, jika seseorang menjadi sangat submisif sehingga tak mampu menyuarakan aspirasi dan opininya, maka "kedamaian" dalam hubungan tersebut hanyalah artifisial dan dapat memicu pertengkaran yang justru sangat berbahaya di kemudian hari. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)