Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Waspada! Ini Pemicu Anemia pada Ibu Setelah Persalinan

Waspada! Ini Pemicu Anemia pada Ibu Setelah Persalinan

Persalinan bisa menjadi proses yang panjang dan sangat melelahkan. Sebagian Moms mengira bahwa "perjuangan" telah selesai ketika Si Kecil terlahir ke dunia. Namun faktanya, ada ibu yang masih harus menghadapi masalah lain setelah melahirkan.

Anemia setelah persalinan atau postpartum anemia merupakan masalah yang cukup sering dialami ibu setelah melahirkan. Anemia atau kurang darah merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga hal ini membuat penderita anemia terlihat pucat dan mudah lelah.

Selain mudah merasa lelah, Moms kemungkinan juga akan merasakan hal-hal berikut ini ketika mengalami anemia setelah proses persalinan:

• Detak jantung tidak teratur atau lebih cepat

• Kesulitan bernapas

• Lidah terasa sakit

• Rasa makanan berubah

• Sakit kepala

• Telinga berdenging (tinnutus)

• Gatal-gatal.

Penyebab Anemia

Anemia sering kali dialami ibu hamil karena beberapa faktor, antara lain:

1. Kehilangan Banyak Darah Saat Melahirkan

Kehilangan banyak darah saat melahirkan (lebih dari 500 ml) bisa menyebabkan tubuh kekurangan zat besi. Kondisi inilah yang kemudian memicu munculnya anemia pada ibu setelah melalui proses persalinan. Semakin banyak darah yang hilang, maka semakin besar risiko ibu mengalami anemia. Ibu yang memiliki riwayat hemoglobin (Hb) rendah juga berisiko terkena anemia usai melahirkan. Biasanya petugas medis akan langsung mengecek darah Moms tak lama setelah bayi terlahir ke dunia.

2. Pola Makan Buruk

Pola makan yang buruk juga bisa memicu terjadi anemia pada ibu setelah persalinan. Biasanya hal ini terjadi ketika kebutuhan zat besi ibu selama kehamilan tidak tercukupi. Perlu diketahui, kebutuhan zat besi ibu selama hamil adalah 4,4 mg per hari.

Untuk memenuhinya, Anda bisa mengonsumsi makanan sumber zat besi seperti daging merah, ikan, ayam, biji-bijian, buah kering, sereal, atau sayuran hijau seperti bayam. Selain memantau asupan zat besi, Moms juga perlu menjaga asupan vitamin B12 dan folat yang juga merupakan zat pembentuk hemoglobin. Jika perlu, Anda bisa mengonsumsi suplemen khusus ibu hamil dan menyusui yang mengandung unsur-unsur tersebut.

3. Gangguan pada Usus

Gangguan pada usus, seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, dan penyakit radang usus bisa menghambat proses penyerapan zat besi. Kondisi ini juga bisa memicu terjadinya anemia.

Kapan Perlu ke Dokter?

Tak sedikit ibu yang mengabaikan gejala anemia. Namun Moms sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila merasa cepat lelah dan gejala anemia memburuk.

Dalam sebagian besar kasus, anemia pada ibu setelah melahirkan bisa ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, menjaga pola makan, serta beristirahat. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan Moms harus menerima transfusi darah apabila mengalami anemia yang cukup parah. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)