Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Berdiri, Ini Risikonya!

Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Berdiri, Ini Risikonya!

Dalam keadaan tertentu Moms mungkin pernah beberapa kali makan sambil berdiri ya, misalnya ketika menghadiri acara resepsi pernikahan. Saat menyantap makanan di acara tersebut kita mungkin akan melakukannya sambil berdiri karena keterbatasan tempat duduk yang disediakan. Namun di luar itu, mungkin juga Anda kerap makan sambil berdiri walaupun tersedia kursi untuk duduk.

Tak hanya orang tua yang melakukan hal tersebut. anak pun kerap makan sambil berdiri. Biasanya ini terjadi saat ia makan disuapi oleh orang tuanya atau pengasuhnya, Si Kecil makan sambil berdiri dan bermain dengan teman-temannya. Orang tua berdalih melakukan ini agar anak tidak malas makan dan mau makan dengan lahap hingga makanannya tersebut habis tak bersisa.

Memang, makan sambil berdiri di sejumlah kondisi dianggap lebih efisien. Namun, kegiatan ini selain cenderung dipercaya tidak sesuai dengan norma kesopanan yang ada di masyarakat kita, ternyata juga punya dampak buruk bagi kesehatan jika dilihat dari kacamata medis.

Mengapa Makan Sambil Berdiri Tidak Baik buat Kesehatan?

Mengutip Alodokter, ada sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi jika kita terbiasa makan sambil berdiri, yakni:

1. Mengganggu Sistem Pencernaan

Makan sambil berdiri dapat membuat lambung mengosongkan isi perut terlalu cepat. Hal ini membuat lambung tidak punya banyak waktu untuk memecah zat-zat dalam makanan, sehingga nutrisi yang akan dicerna dan diserap oleh usus jadi tidak maksimal.

Bila nutrisi tidak bisa diserap secara maksimal, akhirnya makanan yang kita santap justru jadi percuma, kan? Apalagi jika hal ini terjadi pada anak-anak, di mana mereka butuh banyak nutrisi untuk proses tumbuh kembang yang optimal.

2. Mengakibatkan Perut kembung

Makanan yang tidak tercerna dan terserap dengan baik oleh usus bisa membuat perut anak menjadi kembung. Hal ini terjadi karena makan sambil berdiri biasanya akan membuat kita menelan lebih cepat. Nah, hal ini bisa membuat udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan terlalu banyak dan mengakibatkan perut menjadi kembung. Gangguan ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada Si Kecil, sehingga mungkin saja ia akan jadi lebih rewel usai makan.

3. Tersedak

Makan sambil berdiri, terlebih bila dilakukan sambil bermain atau berlarian dengan teman-temannya akan berisiko menyebabkan Si Kecil tersedak. Walaupun sepele, tersedak bisa menimbulkan komplikasi yang bisa mengancam nyawa.

Makan Sambil Duduk Juga Merupakan Proses Pembelajaran untuk Anak

Selain dampak kesehatan, ada dampak lainnya bila Moms membiasakan anak makan sambil berdiri maupun bermain atau melakukan kegiatan lain. Menurut dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR(K), Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, pemberian makan pada anak merupakan bagian dari stimulasi tumbuh kembangnya.

Stimulasi bisa diberikan mulai dari pemilihan tekstur makanan yang tepat dengan usia anak, variasi rasa, bergizi, hingga komunikasi dengan orang tua. "Kalau pemberian makan dilakukan sambil berdiri, bermain, jalan-jalan ke taman, atau sambil nonton TV, anak hanya akan belajar makan itu membuka dan menutup mulut saja," jelas dr. Luh seperti dikutip dari Kompas.com.

Kebiasaan ini juga bisa membuat anak jadi susah belajar untuk fokus pada satu hal. Selain itu, menurut psikolog Efnie Indrianie, M.Psi. dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung, dampak buruk lainnya dari kebiasaan ini adalah Si Kecil akan sulit untuk belajar tertib karena sudah terbiasa makan kapan pun dan di mana pun. 

Dengan membiasakan makan di meja makan, selain berdampak sehat untuk tubuh Si Kecil, Moms juga telah menanamkan budaya tertib dan melatih fokus Si Kecil sejak dini. Namun, bagaimana jika Si Kecil malas makan atau tidak menghabiskan makanannya jika ia makan sambil duduk di kursi makan?

Anda bisa siasati ini dengan memberikan makan di saat yang tepat, yaitu saat Si Kecil sudah lapar. Moms juga bisa membuat kegiatan makan menjadi menyenangkan untuk anak dengan membentuk makanan secara menarik atau mendongeng, sehingga Si Kecil bisa makan sambil duduk dengan tenang, tidak lagi berdiri atau bermain dan berlari-larian. (M&B/SW/Dok. Freepik)