Makan bagi Si Kecil adalah pemenuhan gizi untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, terutama di masa 1.000 hari pertama kelahirannya. Makan juga melatih keterampilan dan kebiasaan makan yang sehat bagi Si Kecil.
Kegiatan makan melibatkan proses mengunyah, menelan, dan mencerna. Semua keterampilan itu tidak begitu saja dikuasai Si Kecil, melainkan melalui serangkaian proses perkembangan secara bertahap. Karena itu, pemberian makan untuk Si Kecil harus mengikuti kemampuan sesuai tahapan usianya. Pun dengan kebutuhan gizinya yang perlu disesuaikan agar tumbuh kembang Si Kecil optimal. Yuk Moms, simak tahapan kemampuan makan anak serta kebutuhan gizi sesuai usianya berikut!
6 Bulan
Setelah memasuki usia 6 bulan, anak sudah membutuhkan makanan pendamping ASI atau MPASI. Hal ini dikarenakan ASI saja sudah tidak bisa lagi mencukupi kebutuhan energi dan gizi Si Kecil. Meski demikian, ASI masih menjadi bagian terpenting dalam komposisi makanan bayi.
Di usia ini, Moms sudah bisa memperkenalkan makanan bertekstur lembut yang disaring atau dilembutkan dengan frekuensi dua kali sehari. Sebagai latihan bagi Si Kecil untuk mengenali rasa, jumlah makanan bisa diberikan dua sampai tiga sendok tiap kali makan.
Moms bisa memberikan variasi makanan berupa bubur susu dan sari buah atau puree buah, sayuran, serta daging tak berlemak. Berikan satu jenis makanan saja dalam sekali makan atau menu tunggal. Hindari makanan yang mengandung gluten karena bisa membuat bayi kembung dan diare. Bila ingin memberikan buah-buahan, berilah buah yang bertekstur lembut seperti pisang atau alpukat, dan hindarilah memberikan buah yang asam seperti sirsak.
7 Bulan
Selain bubur susu dan buah, pada usia 7 bulan Moms sudah bisa mulai memberi bubur saring untuk Si Kecil. Pada usia ini anak sudah bisa diperkenalkan dengan menu makanan lengkap meskipun ASI masih tetap menjadi sumber gizi yang terpenting.
Pilih bahan makanan sumber karbohidrat, seperti beras, kentang, makaroni, kacang hijau, atau roti. Lengkapi pula bubur dengan protein hewani maupun nabati serta sayuran. Campur bahan-bahan tersebut, lalu diblender agar halus atau dilumatkan di atas saringan. Untuk tahap awal, berikan 2 sendok makan sekali makan untuk 2-3 kali sehari. Selanjutnya tingkatkan sampai setidaknya 7 sendok makan.
Perlu Moms ketahui, pada usia ini refleks-refleks Si Kecil sudah berkurang. Kini ia sudah bisa membuka dan menutup mulut untuk menerima suapan dari sendok, mengunyah naik turun, dan memindahkan makanan dari depan ke belakang lidah untuk menelan.
8-9 Bulan
Pada usia ini pencernaan bayi sudah lebih kuat. Moms bisa memperkenalkan Si Kecil makanan yang lebih padat. Selain bubur susu berbahan buah atau tepung, lengkapi dengan bubur saring. Cobalah memberikan makanan yang bervariasi setiap kali makan. Menu lengkap yang bisa diberikan terdiri dari karbohidrat, protein hewani yang kaya zat besi, kacang-kacangan, sayur atau buah, dan lemak tambahan.
Perkenalkan juga makanan selingan seperti bubur kacang hijau, puding dari susu dan buah, atau biskuit lainnya. Selain itu, Moms bisa menambahkan kandungan gizi dalam bubur dengan zat lemak seperti santan, margarin, atau minyak kelapa. Lemak dapat menambah kalori makanan, juga memberi rasa gurih dan mempertinggi penyerapan vitamin A serta zat gizi lain yang larut dalam lemak.
Moms bisa memberikan makanan dengan tekstur lumat, yang secara bertahap sudah bisa dibuat semakin padat dengan frekuensi 2 kali sehari. Porsi makanan juga bisa ditambahkan secara bertahap. Mulai dari 8 sendok makan ditambahkan bertahap hingga setengah gelas (125 ml) sekali makan.
9-12 Bulan
Kini Si Kecil telah memasuki fase oral, yakni gemar memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya. Ia juga mulai menikmati waktu makannya dan menunjukkan keinginan untuk makan sendiri karena makin mahir memegang sendok atau gelas minumnya sendiri.
Sejalan dengan perkembangan pencernaan dan kemampuan makannya, penuhilah kebutuhannya akan karbohidrat, protein, dan lemak. Jangan lupa penuhi juga zat gizi mikro seperti zat besi, mineral, kalsium, dan fluor untuk menunjang pertumbuhan gigi dan tulang. Moms juga masih harus tetap menyusui Si Kecil baik siang maupun malam sesuai permintaan. Tindakan ini perlu karena ASI masih memberikan separuh dari kebutuhan energi bayi usia 6-12 bulan.
Moms bisa memberikan nasi tim yang secara berangsur mendekati menu makanan keluarga. Nasi tim bisa diberikan bersama protein nabati dan hewani dengan variasi menu ikan, hati ayam, ceker ayam dan sapi, serta sayur-sayuran.
Moms kini sudah bisa menambahkan bumbu alami ke dalam nasi tim. Misalnya ikan ditumis dengan bawang putih dan mentega, sayur sup dimasak dengan bawang merah, bawang putih, dan daun bawang. Masak nasi tim dan lauk dengan cara terpisah agar gizinya tidak berkurang saat dihangatkan berulang-ulang.
Selain itu berikan pula makanan selingan bergizi seperti bubur, kacang hijau, biskuit, atau buah-buahan seperti pisang, jeruk, dan pepaya. Variasikan bahan makan secara bergantian sehingga Si Kecil terhindar dari masalah sulit makan seperti picky eater. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)