Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Suplemen Natural Terbaik dan Terburuk untuk Suplai ASI

Suplemen Natural Terbaik dan Terburuk untuk Suplai ASI

Menyusui merupakan salah satu kewajiban yang harus Moms lakukan setelah Si Kecil lahir. Hal ini dikarenakan air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik yang dapat mendukung tumbuh kembang anak Anda, terutama sampai Si Kecil berusia 6 bulan.

Perjalanan setiap ibu dalam menyusui buah hatinya tentu berbeda. Ada yang pada prosesnya berjalan lancar ditambah suplai ASI yang berlimpah untuk Si Kecil, sementara ada pula Moms yang produksi ASI-nya sedikit. Bila hal ini terjadi pada Anda, selain mengonsumsi berbagai makanan yang dipercaya dapat meningkatkan suplai ASI seperti daun katuk, kacang-kacangan, tak sedikit dari Moms yang mungkin mengonsumsi suplemen natural untuk meningkatkan suplai ASI.

Namun, sebelum Anda mengonsumsinya, Moms perlu tahu dulu suplemen natural mana yang baik dan buruk untuk suplai ASI Anda. Simak selengkapnya, Moms!

Suplemen Natural Terbaik

Kelor

Selama bertahun-tahun, kelor telah digunakan untuk mendukung proses laktasi. Sebuah studi pada tahun 2017 yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa tanaman bernama ilmiah Moringa oleifera ini diketahui mengandung nutrisi yang kuat serta efek antioksidan dan antiinflamasi. Meski studi pada manusia perlu lebih banyak dilakukan, namun melansir laman Healthline, pada sebuah studi kecil ditemukan tidak adanya efek samping yang merugikan saat ibu menyusui mengonsumsi kelor.

Lesitin

Baik yang berbahan dasar kedelai atau bunga matahari, suplemen lesitin dapat digunakan untuk membantu melancarkan aliran ASI dan cenderung aman dikonsumsi selama kehamilan dan pascamelahirkan. Sama seperti perannya dalam produk makanan, lesitin bisa bermanfaat sebagai pengemulsi, sehingga dapat mencegah tersumbatnya saluran ASI. Suplemen lesitin ini juga biasanya direkomendasikan untuk Moms yang mengalami saluran ASI tersumbat kronis atau mastitis.

Suplemen Natural Terburuk

Daun Sage

Daun sage diketahui justru dapat mengurangi produksi ASI. Seorang ibu dari 3 orang anak di AS menceritakan pengalamannya saat mengonsumsi teh sage untuk mengatasi kelebihan produksi ASI-nya. Saat ibu lain mungkin butuh satu botol penuh teh sage untuk menghabiskan suplai ASInya, ibu satu ini justru hampir kehilangan seluruh suplai ASI-nya saat ia minum teh sage sebanyak satu cangkir kecil saja. Dari hal ini ia belajar bahwa tubuhnya beraksi cepat dan pada tingkat yang lebih tinggi saat mengonsumsi teh sage tersebut. Hal ini juga menegaskan bahwa apa pun yang coba Anda konsumsi untuk mengurangi atau meningkatkan suplai ASI, keberhasilannya akan sangat tergantung dari kondisi tubuh Anda masing-masing.

Minyak Ganja dan Minyak Esensial

Dua jenis minyak ini memang sangat kontroversial. Meski ada penelitian yang menunjukkan bahwa minyak ganja atau CBD oil memiliki manfaat positif, namun dampak yang mungkin timbul saat menggunakannya di masa kehamilan dan menyusui belum jelas. Cannabidiol, zat aktif dalam CBD oil, belum diteliti secara spesifik, namun menurut National Institutes of Health (NIH) zat ini sudah terdeteksi dalam ASI. Tentunya bila zat tersebut bercampur dengan ASI, ini bisa berpengaruh pada kualitas ASI dan berdampak pada bayi.

Sementara itu, minyak esensial yang terbuat dari bahan-bahan alami bisa memiliki efek samping yang merugikan dan perlu perhatian khusus saat digunakan untuk aplikasi topikal selama masa kehamilan dan pascamelahirkan.

Peppermint

Berdasarkan studi pada tahun 2014 yang diulas National Institutes of Health, peppermint berpotensi mengeringkan suplai ASI dan dapat menghentikan produksinya. Bila Anda mengonsumsinya dalam bentuk teh, permen, atau mencampurkan peppermint essential oil ke dalam minuman Anda, ini bisa berdampak sama dalam menurunkan suplai ASI.

Suplemen Natural yang Perlu Pertimbangan

Fenugreek

Fenugreek dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitasASI. Namun pada beberapa ibu, mengonsumsi fenugreek (dalam bentuk kapsul atau suplemen) bisa menimbulkan efek samping. Menurut Gina Boling, IBCLC, Direktur Klinis The Breastfeeding Center for Greater Washington, bila Moms memiliki perut yang sensitif, mengonsumsi fenugreek dapat menyebabkan diare, kembung, atau masalah pencernaan lainnya. Dalam sebuah studi kecil yang dilakukan pada 85 wanita menyusui yang mengonsumi fenugreek, ditemukan bahwa 45% dari mereka melaporkan reaksi yang merugikan.

Goat's Rue

Goat's rue merupakan tanaman asli Timur Tengah yang konon tidak hanya dapat membantu laktasi tetapi juga masalah pencernaan, kelenjar adrenal, dan hati. Biasanya ini bisa dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau dicampur ke dalam campuran penambah susu dengan galaktagog lainnya.

Sayangnya, sebagian besar penelitian yang dilakukan pada goat's rue umumnya berkualitas sangat buruk. Meski penggunaan goat's rue ini belum terlalu didukung sejumlah penelitan, Moms bisa tetap mencoba mengonsumsinya. Pasalnya National Institutes of Health melaporkan bahwa secara umum, goat's rue dapat ditoleransi dengan baik, tetapi dapat menyebabkan hipoglikemia, dan perlu pertimbangan khusus terutama pada wanita yang sedang mengonsumsi obat antidiabetik. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)