Ketika Si Kecil berusia 7 tahun atau lebih, mungkin Moms menyadari kalau ia sedang masuk ke dalam fase sok serba tahu. Kalimat seperti "Cara menendang bolanya enggak kaya gitu. Nih, begini cara menendang bola yang benar," atau "Resep slime kamu enggak bagus, ikutin resep dan caraku saja, pasti hasilnya satisfying," mungkin sudah tak asing lagi di telinga Anda.
Di usia ini juga anak mulai sering menantang suatu permainan dan tak jarang beradu hebat dengan temannya. Ya, ia merasa tahu akan segala hal dan juga sangat mahir melakukan atau memainkan hal-hal yang ia sukai.
"Anak usia 7 atau 8 tahun sudah mengerti banyak hal di sekitarnya, dan mereka merasa bangga dengan pengetahuan dan kemampuan baru yang mereka miliki," jelas Lisa Spiegel, Cofounder Soho Parenting, New York, seperti dilansir dari Parents.
Percaya diri dengan ilmu baru yang anak miliki bukan masalah, yang menjadi masalah adalah ketika sikap sok serba tahu itu mengubah cara pandang teman-teman dan orang-orang dewasa di sekitarnya. Nah, sebelum itu terjadi, ketahui dulu hal-hal yang bisa memicu anak 7 tahun masuk ke fase sok serba tahu ini, Moms.
1. Bangga dengan Ilmunya
Umumnya anak 7 tahun sudah memasuki sekolah dasar, tempat belajar yang jauh berbeda dengan taman kanak-kanak. Begitu banyak ilmu menarik yang ia serap dari sekolah. Dan ketika anak memasuki fase sok serba tahu, mungkin itu karena ia bangga dengan ilmu-ilmu baru yang ia pelajari di sekolah dan tak sabar untuk berbagi ilmu dengan orang lain, terutama Anda.
Sangat alami jika anak senang belajar, mendapat ilmu baru, dan ingin menunjukkan kecerdasannya pada orang lain. Sayangnya beberapa anak memang memamerkan kecerdasannya secara berlebihan, yang kerap menimbulkan label "sok serba tahu" dari orang lain.
2. Terlalu Sering Dipuji
Ketika anak telah berusaha dengan baik, sangat penting untuk memuji usahanya, apa pun hasilnya. Namun ketika pujian diberikan secara berlebihan, hal ini bisa memicu anak untuk haus pujian. "Jika Anda terus memuji segala hal yang ia lakukan, anak akan terus mencari pengulangan positif ke mana pun ia pergi," ujar Pete Stavinoha, Ph.D, Director of Neuropsychology Service di Children's Medical Center of Dallas, pada Parents.
3. Menutupi Kekurangan
"Anak yang merasa tidak aman di satu area mungkin saja jadi terpacu untuk berlebihan di bidang lain yang ia kuasai untuk menutupi kekurangannya," jelas Spiegel. Jika anak terus-menerus membanggakan kemampuannya bermain basket, mungkin karena ia kurang mahir di bidang-bidang lainnya. Padahal, awalnya mungkin Si Kecil merasa tersaingi dengan kecerdasan temannya di bidang robotik, dan untuk mengunggulinya, maka Si Kecil terus-menerus bicara soal basket.
4. Sering Diremehkan
Terlalu sering dipuji, tidak baik, tetapi terlalu sering diremehkan juga ternyata tidak baik lho, Moms. Hal ini bisa membuat anak sering bersikap sok serba tahu di usia 7 tahun lebih, karena merasa ingin dipandang baik oleh teman-teman, dan tentunya oleh orang tuanya sendiri.
5. Kurang Mengerti Batasan
Di umur 7 tahun atau lebih, anak sering kali banyak berbicara dan mengecilkan orang lain. Anak ingin terlihat paling hebat dan ingin selalu menguasai kondisi pertemanan. Rasa percaya diri anak seperti ini memang hebat, namun Anda perlu mengajarkan batasan, karena teman lain juga ingin berpartisipasi di lingkup sosial bersama Si Kecil. Ajarkan Si Kecil kalau pertemanan harus bisa mendengarkan dan didengarkan, maka tidak elok untuk selalu mendominasi pembicaraan dan mengecilkan teman lain.
Walau fase anak sok serba tahu ini memang cukup mengkhawatirkan, namun tenanglah Moms, karena dengan panduan yang tepat dari Anda, fase ini akan berakhir. Berikanlah anak pengertian untuk tidak mengecilkan orang lain, tanpa mematahkan semangatnya untuk mencari lebih banyak ilmu. Coba kenalkan ilmu padi yang semakin berisi, semakin merunduk. Anda pasti bisa menggiring si cerdas tampil lebih menginspirasi, tanpa mengintimidasi. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)