Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Saat Balita Tak Punya Cita-cita, Bagaimana Sikap Orang Tua?

Saat Balita Tak Punya Cita-cita, Bagaimana Sikap Orang Tua?

"Nak, kamu sudah tahu apa cita-citamu nanti?" "Iya, Ma. Aku mau jadi dokter!" Percakapan ini bisa terjadi saat Anda menanyakan keinginan dan harapan Si Kecil di masa depan. Ia sudah mengetahui keinginannya untuk bisa berprofesi sebagai dokter, astronot, atau bahkan supir taksi karena terbiasa melihat sang ayah bepergian dengan mobil.

Meski dengan alasan yang sederhana tadi, setidaknya Si Kecil sudah memiliki hal yang ingin ia capai saat dewasa. Ia sudah mampu membayangkan hal yang akan dilakukannya dan mencari cara untuk bisa mewujudkan cita-cita tersebut.

"Walaupun jawaban anak sederhana atau tidak masuk akal, tapi hal tersebut penting untuk dilakukan. Dengan begitu, kita bisa membantu anak mempersiapkan mereka untuk kehidupan ke depannya," jelas Shane Owens, psikolog perilaku dan kognitif anak.

Mengenalkan Makna 'Cita-cita'

Karena alasan di atas, maka rasanya cukup penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak memiliki cita-cita yang ia harapkan. Sayangnya, tak semua anak memiliki impian untuk dirinya di masa depan. Tak sedikit dari anak yang bingung, terdiam, atau bahkan takut ketika ditanya "Apa cita-cita kamu?".

Apabila situasi ini terjadi, jadilah tugas Moms dan Dads untuk mengenalkannya dengan berbagai pekerjaan atau hal yang mungkin bisa ia lakukan di masa depan. Tak apa jika ia tertarik untuk dengan profesi seperti satpam atau vlogger, yang sering disepelekan oleh orang banyak.

Dari keingintahuan anak pada sebuah aktivitas yang menarik untuk ia tekuni, tentu hal ini bisa menjadi langkah dalam menemukan potensinya. Tapi yang lebih penting, jangan memaksakan anak untuk memiliki cita-cita tertentu, yang tanpa disadari disesuaikan dengan keinginan Anda sebagai orang tua.

Misalnya, Anda tahu bahwa Si Kecil pintar menggambar dan menginginkannya jadi seorang arsitek. Padahal, sang anak mungkin sedang belajar cara membuat logo unik untuk sebuah produk atau bisa dibilang ingin menjadi graphic designer. Jika situasi ini terjadi, orang tua diharapkan bisa mendukung cita-citanya tersebut.

Tidak Ada Salah dan Benar

Penting untuk Moms dan Dads ingat, bahwa setiap hal yang dicita-citakan seorang anak tidak ada yang salah ataupun benar. Semua hal yang ia impikan merupakan sebuah motivasi agar Si Kecil terus mau belajar dan meningkatkan kemampuannya sendiri.

Bahkan faktanya, cita-cita pun bisa berubah seiring ia bertumbuh, karena pengaruh dari lingkungan atau pengalaman yang Si Kecil dapatkan. Jadi, dukunglah ia selalu untuk bisa memiliki cita-cita apa pun yang anak Anda impikan tanpa menyetirnya atau mengarahkan terlalu keras.

Sebab bagi anak-anak, cita-cita adalah sesuatu yang menyenangkan dan membuatnya bahagia saat dilakukan. Terutama Si Kecil yang usianya masih balita, menjadi salah satu fase di mana daya pikirnya masih terus berkembang dan mampu mempelajari hal-hal baru. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)