Type Keyword(s) to Search
TODDLER

4 Cara Ampuh untuk Mengatasi Perilaku Manja pada Anak

4 Cara Ampuh untuk Mengatasi Perilaku Manja pada Anak

Moms, apakah Si Kecil termasuk anak yang manja? Mungkin ia jadi terlalu bergantung pada Anda ketika melakukan sesuatu atau memaksakan kehendak ketika menginginkan sesuatu. Situasi ini mungkin saja terjadi, baik pada anak tunggal maupun pada anak yang memiliki kakak atau adik.

Orang tua sendiri tanpa disadari sering salah mengartikan memanjakan anak sebagai tanda cinta pada Si Kecil. Padahal, ada cara yang lebih baik untuk menghindari balita Anda jadi anak yang manja sembari dibimbing oleh Moms dan Dads. Untuk lebih memahaminya, cek situasi yang mungkin Anda hadapi berikut ini.

Situasi 1: Pemberian Bersyarat

Si Kecil tentu akan merengek saat meminta sesuatu, bahkan tak jarang justru memaksa Anda untuk memenuhi keinginannya. Dalam situasi ini, Anda perlu tahu apakah permintaannya merupakan sebuah kebutuhan atau keinginan. Menurut Nancy Samalin, pengarang buku Loving Without Spoiling, memberi karena kebutuhan dan pemberian tanpa sebuah alasan akan berbeda hasil akhirnya.

Menghadapi rengekan Si Kecil, Moms bisa saja mengabulkan permintaannya, tetapi Anda juga bisa menolaknya secara tegas jika permintaannya bukan merupakan sebuah kebutuhan. Anda tidak harus menjelaskan semua hal setelah memberi jawaban tidak, sebab hal tersebut hanya akan membuka argumentasi. Jadi, jawab dengan kata tidak dengan penjelasan singkat saja ya, Moms!

Situasi 2: Anda Ragu

Setelah menolak keinginan Si Kecil yang membuatnya menangis, maka wajar jika Anda merasa bersalah. Dan mungkin saja setelah itu, Anda menjadi ragu dengan keputusan untuk menolak permintaannya. Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak total saat melakukannya.

"Anak-anak memiliki kekuatan besar untuk membujuk orang tua dan memiliki kesabaran luar biasa untuk membuat keragu-raguan Anda berubah menjadi sebuah persetujuan. Jangan heran, hampir semua anak pernah membuat orang tuanya 'meleleh' dan akhirnya membatalkan keputusannya," kata Samalin.

Jadi, pastikan saja Anda mengatakan tidak dan bersungguh-sungguh dengan keputusan itu. "Anak memang tidak akan senang jika dilarang, tapi bukan berarti ia tidak dicintai oleh Anda. Jadi jangan khawatir," jelas Samalin. Sebab, tugas orang tua bukanlah membuat anak senang setiap saat, tetapi juga mampu menghadapi risiko sehingga Si Kecil tidak menjadi anak yang manja.

Situasi 3: Suap atau Penghargaan?

Si Kecil mungkin tak akan berhenti memohon agar permintaannya terpenuhi. Meski merasa risih dan ingin menghentikannya, Moms sebaiknya jangan pernah menjanjikan sesuatu agar Si Kecil melakukan perintah Anda, karena ini berarti Anda telah menyuap anak. Namun, jika Anda memberi sesuatu setelah Si Kecil melakukan yang seharusnya ia lakukan, maka Anda memberinya penghargaan.

Penting untuk Moms ketahui, anak yang selalu disuap akan berusaha keras menaikkan penawarannya. Jadi, suap tidak akan sukses lagi. Akan lebih tepat jika Anda memberikan penghargaan berupa waktu dan fokus untuknya, meski hanya 10 menit. Hal ini akan membuatnya lebih kooperatif dengan Moms jika situasi serupa terulang.

Situasi 4: Terlalu Banyak Kata "Tidak"

Anak Anda masih ingin menonton tv namun Anda mengatakan tidak. Ini mungkin menjadi batasan dan aturan yang Anda buat untuk Si Kecil. Namun, usahakan untuk tidak selalu membatasi banyak hal yang ingin Si Kecil lakukan. Dengan begitu, anak akan merasa tetap nyaman dan aman karena ia memiliki kontrol atas hal baik dan buruk.

"Misalnya, jika Anda sedang makan malam bersama Si Kecil, terapkan aturan untuk makan di meja makan. Komunikasikan dengan bahasa yang ia mengerti, dan ingatkan dirinya bila ia mencoba melanggar aturan itu. Menerapkan dan menjalankan aturan akan memberikan hasil yang jauh lebih efektif," kata Samalin. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)