Sebagai orang tua yang merawat bayi, Moms diharuskan untuk dapat membaca karakteristik berbagai jenis kotoran Si Kecil. Bagi orang awam, hal tersebut mungkin terdengar menjijikkan ya, tapi lain halnya bagi orang tua. Pasalnya, kotoran Si Kecil dapat menandakan kondisi kesehatannya.
Misalnya, di hari-hari awal kelahirannya, Si Kecil akan mengeluarkan kotoran yang berwarna kehitaman. Alih-alih panik, Moms perlu memahami bahwa hal ini adalah normal. Inilah feses pertama bayi atau yang sering disebut dengan mekonium. Isinya menunjukkan makanan pertama yang ditelannya, yaitu ASI. Ini juga merupakan tanda vital yang menandakan isi perut bayi Anda mulai bekerja.
Namun jika kotoran Si Kecil tampak berwarna kehijauan, maka Moms perlu waspada dan mengonsultasikan hal ini dengan dokter. Karena ini bisa jadi tanda-tanda bayi Anda terkena diare. Hal ini disebabkan isi perut Si Kecil yang semakin sering bekerja. Jika usia bayi yang terkena diare masih di bawah 6 bulan, maka ia harus segera dibawa ke dokter.
Lalu bagaimana dengan air kencing Si Kecil yang berbau menyengat? Apakah hal tersebut berbahaya? Moms mungkin pernah menyadari bahwa urine bayi Anda kok berbau menyengat tidak seperti biasanya? Apa penyebabnya? Dilansir dari Belly Belly, ada 4 kemungkinan alasan pipis bayi berbau menyengat. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Kemungkinan Normal
Urine bayi yang menyengat bisa menjadi hal yang normal jika Si Kecil tampak sehat, tampak cukup ASI, dan urinenya sendiri berwarna bening. Terkadang urine dapat berbau amonia yang menyengat. Hal ini tidak berbahaya dan umum terjadi pada pagi hari atau ketika Si Kecil butuh minum. Namun, jika Moms tetap khawatir maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.
2. Kemungkinan Infeksi Saluran Kemih
Sebuah studi yang dimuat di jurnal Pediatrics pada tahun 2012 menemukan bahwa orang tua yang berkonsultasi tentang urine bayi yang berbau menyengat berkaitan erat dengan infeksi saluran kemih (ISK) yang terjadi pada bayi.
ISK disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih. Meskipun tidak menular, ISK bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan urine yang berbau tajam. ISK dapat sulit dideteksi pada bayi. Namun jika Moms menemukan urine Si Kecil berbau tajam diiringi dengan gejala lain seperti demam, muntah, dan rewel, maka Moms perlu segera konsultasikan ini dengan dokter.
3. Kemungkinan dari Makanan Anda
Ternyata, bau urine bayi yang menyengat bisa dipengaruhi oleh makanan yang Anda konsumsi lho, Moms. Mengonsumsi sayuran dan bumbu seperti asparagus dan bawang dipercaya bisa memengaruhi ASI dan urine Si Kecil.
Selain itu, ibu menyusui yang mengonsumsi medikasi antibiotik juga sering dilaporkan bersamaan dengan perubahan pada bau urine bayi mereka. Jika Anda menemukan urine bayi tidak bening dan berbau tajam, maka Moms perlu teliti lagi pola makan dan asupan cairan Anda.
4. Kemungkinan Bayi Butuh ASI
Alasan lain mengapa urine Si Kecil berbau kuat dan menyengat adalah ia membutuhkan lebih banyak ASI. Kurangnya asupan ASI bisa membuat Si Kecil dehidrasi dan urine semakin terkonsentrasi, sehingga berbau menyengat dengan warna yang pucat. Karena itu, Anda bisa susui Si Kecil untuk mencegahnya mengalami dehidrasi dan urinenya berbau menyengat ya, Moms. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- kesehatan
- bayi
- urine
- pipis bayi