Para ibu hamil pasti berharap anaknya bisa lahir dengan sehat sempurna. Namun faktanya, ada saja masalah kesehatan yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Salah satu masalah yang perlu diwaspadai adalah transient tachypnea of the newborn (TTN), suatu gangguan pernapasan pada bayi karena paru-parunya terisi cairan.
Selama di dalam rahim Anda, janin bisa 'bernapas' lega lewat bantuan aliran darah di plasenta. Sedangkan saat dilahirkan ke dunia, Si Kecil harus bernapas sendiri lewat paru-parunya. Ketika penyerapan cairan di paru-paru bayi baru lahir tergolong lambat, maka cairan tersebut mempersulit proses paru-paru mengambil oksigen, sehingga bayi harus bernapas lebih cepat. Inilah yang menyebabkan bayi baru lahir mengalami kesulitan bernapas ringan hingga berat.
Gangguan TTN yang dialami bayi baru lahir harus ditangani dengan cepat dan tepat lho, Moms. Untuk meningkatkan kewaspadaan akan bahaya TTN, yuk ketahui beberapa info pentingnya di bawah ini, Moms!
Penyebab TTN
Selama masih menjadi janin, paru-paru Si Kecil diisi dengan cairan yang berguna untuk membantunya berkembang. Ketika waktu persalinan akan tiba, maka hormon-hormon di tubuh Anda pun berubah dan memberi sinyal untuk paru-paru janin agar menyerap cairan-cairan tersebut. Jika ada tambahan cairan, maka paru-paru akan kembali menyerapnya ketika bayi lahir.
Ketika proses penyerapan cairan tersebut berlangsung lama, hal ini akan menyebabkan bayi kesulitan menggunakan paru-parunya hingga sulit bernapas. Paru-paru yang terisi cairan membuat oksigen sulit masuk, sehingga bayi harus bernapas lebih cepat dan berat. Kondisi inilah yang disebut dengan transient (bertahan dalam waktu pendek) tachypnea (bernapas cepat) of the newborn (pada bayi baru lahir).
Faktor Risiko TTN
Mengutip Mom Junction, berikut beberapa faktor risiko yang mungkin menyebabkan bayi mengalami TTN, yakni:
⢠Bayi lahir prematur lebih rentan mengalami TTN karena paru-paru mereka mungkin memiliki lebih banyak cairan dibanding bayi yang lahir cukup bulan.
⢠Ibu mengalami asma dan diabetes saat hamil.
⢠Bayi laki-laki lebih berisiko mengalami TTN.
⢠Bayi yang lahir dari kehamilan multifetal (janin lebih dari satu).
⢠Persalinan dengan proses caesar. Ini karena bayi mungkin tidak memiliki perubahan hormonal yang cukup untuk memicu penyerapan cairan di paru-paru.
Gejala TTN
Tanda dan gejala TTN mungkin sangat beragam, tergantung usia lahir dan banyaknya cairan di paru-parunya. Beberapa gejala ini dapat terlihat pada bayi yang mengalami TTN:
⢠Bernapas dengan cepat (lebih dari 60 napas per menit).
⢠Hidung kembang kempis.
⢠Mengeluarkan suara mendengkur.
⢠Tulang iga menggeliat.
⢠Cyanosis (kulit kebiruan) pada area mulut dan tubuh.
Mengatasi TTN
Ketika tim dokter mencurigai Si Kecil mengalami TTN, umumnya akan langsung dilaksanakan pemeriksaan lebih detail di NICU. Pemeriksaan ini meliputi napas, detak jantung, dan kadar oksigen hingga ditegakkan diagnosis TTN. Umumnya, dokter akan melakukan beberapa hal ini untuk membantu Si Kecil melawan TTN:
1. Suplementasi oksigen hingga napasnya normal dan tidak cepat lagi. Ini artinya pasokan oksigen yang berhasil masuk ke dalam tubuhnya sudah memadai.
2. Memberi tekanan napas berkelanjutan menggunakan mesin alat bantu napas mekanis. Ini bertujuan untuk memastikan saluran napas anak selalu diisi oleh oksigen.
3. Tube feeding mungkin diberikan hingga rata-rata napasnya sudah kembali normal. ASI atau sufor bisa diberikan melalui selang orogastrik atau nasogastrik.
4. Infus juga diberikan agar bayi tidak kekurangan cairan dan nutrisi. Ini hanya diberikan jika tube feeding (saluran makan) tidak memungkinkan untuk diberikan.
5. Jika sampai terjadi infeksi (sangat jarang terjadi) maka dokter mungkin akan memberikan antibiotik.
Mungkin butuh waktu hingga 3 hari hingga sindrom TTN benar-benar hilang. Umumnya bayi akan keluar dari NICU pada 24 jam setelah napasnya normal dan gejala-gejala lainnya hilang. Apakah bayi dengan TTN akan bermasalah dengan pernapasan sepanjang hidupnya? Berita baiknya, TTN tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang. Pastikan TTN ditangani dengan tepat dan cepat ya, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)