Setiap keluarga memang dapat memiliki gaya parenting atau pengasuhan anak yang berbeda-beda. Namun, proses ini tetap terjadi secara naluriah. Hingga pada akhirnya Anda mengalaminya sendiri, mungkin ada kalanya Anda berharap jika seseorang memberi tahu realita dunia parenting.
Karena itu, mungkin Anda mendapati beberapa kenyataan yang mengerikan maupun lucu seputar mengasuh anak. Berikut ini ada beberapa fakta parenting yang tak akan diperingatkan oleh siapa pun, seperti yang dilansir dari Very Well Family.
1. Anda akan bertanya-tanya apakah Anda cocok menjadi orang tua. Faktanya, mungkin ada kalanya Moms merasa salah telah menjadi orang tua. Tapi jangan hal ini membuat Anda stres. Siapa pun yang mengatakan menjadi orang tua selalu bahagia telah berbohong.
2. Secara tidak sengaja Anda akan menyakiti Si Kecil, setidaknya sekali, dan merasa sangat bersalah. Kecelakaan bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Mungkin Si Kecil terjatuh saat Anda tinggalkan sejenak, tapi hal ini normal dialami semua orang tua. Anda tak perlu menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, ya.
3. Merawat anak jauh lebih sulit daripada dugaan Anda. Faktanya, merawat bayi sering dianggap sebagai fase tersulit. Namun, tunggu hingga Si Kecil beranjak remaja, Moms. Mungkin Anda akan kangen dengan masa di mana Anda hanya perlu mengkhawatirkan jam tidur siang yang kacau.
4. Kesalahan Anda akan ditiru oleh Si Kecil. Baik emosi yang mudah meluap atau kesulitan fokus, Anda dapat melihat hal-hal ini juga pada Si Kecil. Dan setelah Anda menyadarinya, Anda akan ingin berubah menjadi sosok yang lebih baik lagi.
5. Anda akan tampak seperti orang tua Anda. Mungkin Anda tak akan menyadarinya di awal. Namun suatu saat ketika Anda berkata, "Jangan bikin Mama marah, deh," Anda mungkin akan merasa kaget. Anda telah berubah menjadi ibu atau ayah Anda.
6. Anda akan menjadi ahli bahasa bayi. Pada fase tertentu, Anda akan menjadi satu-satunya orang yang memahami kebutuhan Si Kecil atau hal-hal yang ia katakan.
7. Seiring berjalannya waktu, akun Youtube atau Netflix Anda akan dipenuhi dengan tayangan-tayangan khusus anak. Mungkin Anda tak akan menyadarinya hingga hal ini benar-benar terjadi. Awalnya beranda Anda berisi tayangan resep memasak atau serial drama terkini, tapi lambat laun akan dipenuhi serial kartun seperti Tayo, Curious George, atau Upin Ipin.
8. Anda akan sadar bahwa melipat pakaian bayi dapat lebih menyiksa dibandingkan dengan sehelai seprai. Suatu saat Anda sadar bahwa satu keranjang pakaian bayi berisi lebih banyak pakaian yang perlu dilipat, dibandingkan dengan sekeranjang seprai.
9. Mengobrol tanpa membahas Si Kecil dapat sangat membosankan. Well, bukan salah siapa pun. Hal ini normal. Anda akan ingin membicarakan berbagai pencapaian Si Kecil, meski teman Anda akan lebih fokus pada hal-hal yang tak lagi Anda perhatikan, seperti karier dan liburan.
10. "Urat malu" seakan sudah putus, seakan tak ada lagi yang bisa mempermalukan Anda. Mengantar Si Kecil sekolah meski belum mandi, menyusui di ruang publik, atau menggendong Si Kecil yang menangis keras adalah hal lumrah buat Anda.
11. Anda akan kangen rasanya pergi ke toilet dan buang air besar dengan tenang. Baik terburu-buru karena harus segera menyusui Si Kecil, atau Si Kecil yang balita mulai bisa membanting pintu kamar mandi, Anda akan mulai merindukan momen buang air besar yang penuh kedamaian tanpa diganggu.
12. Anda akan merasa 24 jam tidak cukup untuk sehari. Tak peduli Anda sedang merawat bayi baru lahir atau remaja, segala tanggung jawab dan aktivitas harian Anda akan memenuhi agenda Anda.
13. Anda akan menyadari bahwa kemampuan ninja Anda semakin terasah. Baik keluar dari kamar Si Kecil tanpa membuatnya terbangun atau mengendap-endap mengambil ponsel di kamar SI Kecil, Anda akan belajar keahlian khas ini layaknya seorang ninja.
14. Anda akan semakin jarang berbelanja untuk diri sendiri, tapi akan lebih sering membelikan mainan atau kebutuhan Si Kecil. Meskipun begitu, hal ini memberikan lebih banyak kebahagiaan buat Anda.
15. Grup pertemanan Anda akan berubah seiring berjalannya waktu. Ketika Si Kecil masih bayi, Moms mungkin menikmati momen sharing dengan sesama new moms, namun ketika ia beranjak sekolah Moms lebih dekat dengan para ibu dari teman-teman Si Kecil. Ini bukan salah siapa pun, namun beginilah hidup berjalan. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)