Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

8 Tipe Teman yang Membawa Dampak Buruk bagi Keuangan Anda

8 Tipe Teman yang Membawa Dampak Buruk bagi Keuangan Anda

Menghabiskan waktu bersama teman-teman tak jarang dijadikan me time bagi sebagian besar Moms. Namun dari lingkaran perkumpulan atau pertemanan Anda, tentu ada saja sosok teman yang tak hentinya mengurusi isi dompet Anda, mulai dari menanyakan soal status keuangan Anda secara terus-menerus sampai membuat Anda tergoda untuk menghabiskan uang yang Anda punya.

Bila Moms memiliki teman dengan tabiat tersebut, tentunya ini bisa membawa dampak serius pada keuangan Anda. Sebelum mereka menghancurkan kondisi keuangan Anda, Moms perlu tahu tipe-tipe teman seperti apa yang mungkin mengancam keamanan keuangan Anda serta bagaimana cara menghadapinya berikut ini.

1. Si Perisak

Teman dengan tipe ini biasanya akan meremehkan Anda atau membuat Anda merasa buruk tentang posisi Anda dalam hidup. Mereka bisa merisak atau melakukan bullying secara halus, seperti memberikan pertanyaan "Kenapa tidak ikut, lagi bokek ya?", saat Moms memilih tidak ikut berkumpul untuk makan siang bersama. Meskipun teman Anda mengejek Anda karena memiliki anggaran pribadi yang ketat, kebanyakan dari mereka juga mengalami kesulitan untuk membayar tagihan mereka sendiri. Bukan berusaha memperbaiki masalah finansialnya, mereka malah mencari target lain untuk mengalihkan perhatian.

Cara menghadapinya: Beri mereka peringatan secara lembut bahwa bully-an mereka tidak membuat Anda merasa buruk. Jika mereka mengejek Anda karena anggaran Anda terbatas, Anda bisa berbicara bahwa Anda sedang mengupayakan stabilitas keuangan Anda. Ibaratnya, tidak masalah bila tak ikut berkumpul bersama teman-teman, demi melunasi satu tagihan yang Anda punya.

2. Si Pemberi Tekanan

Saat Anda memutuskan untuk tidak ikut berlibur bersama dalam rangka merayakan ulang tahun teman Anda, teman dengan tipe ini tidak akan peduli dengan alasan Anda yang kesulitan secara finansial dan membuat Anda merasa bersalah karena tidak ikut berlibur dengan kelompok pertemanan Anda.

Cara menghadapinya: Jika teman Anda membuat Anda merasa bersalah dengan mengatakan "Yang lain ikut semua, lho", Anda bisa menawarkan pengganti momen berlibur bersama tersebut dengan mengajaknya minum kopi bersama dan mendengarkan cerita liburan mereka. Setidaknya cara ini bisa membuktikan bahwa Anda memang teman yang baik.

3. "Si Suportif"

"Beli aja, cocok banget lho, itu di badan kamu". Teman dengan tipe ini bisa dianggap suportif secara negatif. Mereka mendukung Anda untuk membeli ini dan itu dengan alasan bahwa Anda istimewa dan berhak mendapatkan apa yang Anda inginkan dan butuhkan.

Cara menghadapinya: Pertama, saat akan berbelanja dengan tipe teman seperti "si suportif" ini, Anda bisa meninggalkan kartu debit di rumah dan membawa uang tunai dengan jumlah terbatas. Kedua, saat diajak untuk berkumpul, jangan memilih mal sebagai tempat berkumpul. Dengan begitu Anda tidak akan termakan oleh rayuan teman Anda yang bisa bikin Anda mengeluarkan banyak uang.

4. Si Tukang Pinjam Uang

Tipe teman seperti ini terbagi dalam dua kategori. Pertama, mereka yang sebenarnya memang kekurangan uang, tetapi tidak ingin ketinggalan acara yang diadakan teman perkumpulannya. Kedua, mereka tidak kekurangan uang, namun membiarkan teman lainnya membayar tagihan saat makan siang, atau menuliskan nama mereka pada kado yang sebenarnya mereka tidak ikut membelinya.

Cara menghadapinya: Jangan membiasakan diri untuk mentraktir teman dan membiarkan diri Anda dimanipulasi oleh teman yang pura-pura tidak punya uang. Saat berencana memberikan kado untuk sesama teman, baiknya Anda sama-sama mengumpulkan uang bersama terlebih dahulu.

5. Si Tukang Pamer

Selain memamerkan barang yang ia beli secara langsung di depan muka Anda, tipe teman seperti ini bisa saja berbagi kebahagiaannya saat membeli sesuatu. Biasanya teman yang suka pamer ini akan secara aktif membuat Anda merasa iri dengan status, posisi, harta benda, dan keuangan mereka.

Cara menghadapinya: Hindari memperlihatkan reaksi bahwa Anda iri dengan apa yang ia miliki. Daripada iri dengan segala barang yang mereka punya, irilah pada kemampuan mereka menstabilkan kondisi finansialnya.

6. Si Optimis

"Tak apa boros bulan ini, bulan depan pasti dapat rezeki lagi". Teman yang optimis secara finansial ini terlalu yakin bahwa keberuntungan dan rezeki akan selalu datang padanya untuk menyiasati kekurangannya secara finansial. Tentunya teman seperti ini bisa membuat Anda menghabiskan uang secara percuma tanpa memikirkan masa mendatang atau bahkan hari esok.

Cara menghadapinya: Saat Anda dipaksa membelanjakan sesuatu, katakan bahwa Anda memiliki tujuan untuk membeli barang lain yang lebih Anda butuhkan. Dengan begitu, teman Anda juga diharapkan bisa memperhatikan keuangannya sendiri dan apa yang ingin ia capai.

7. Si Kepo

Tentunya kita selalu memiliki satu teman yang super kepo, dalam arti ingin mengetahui atau mencampuri urusan kita termasuk soal finansial, misalnya menanyakan berapa kenaikan gaji yang Anda terima, sampai harga rumah yang Anda beli. Selain akan dijadikan bahan bergosip, keingintahuannya ini bisa menjadi alat ukur (membandingkan kemapanan finansialnya dengan Anda), atau bahkan sebagai cara untuk merendahkan Anda.

Cara menghadapinya: Bila mereka kepo dengan kehidupan pribadi dan finansial Anda, berkatalah dengan jujur namun tetap sopan. Tetapi sebenarnya, Anda tidak perlu memberikan penyataan secara detail tentang kondisi finansial Anda.

8. Si Lebih Kaya

Bila Anda berlibur, teman dengan tipe ini selalu memiliki pengalaman berlibur lebih baik dibandingkan Anda. Dengan berteman bersama mereka, sayangnya ini bisa memunculkan perilaku kompetitif pada diri Anda sendiri. Jika Anda terus-menerus ingin "mengalahkan" gaya hidup teman Anda, Anda mungkin terdorong untuk menghabiskan uang Anda demi bisa seperti mereka.

Cara menghadapinya: Teman yang lebih kaya ini biasanya suka bersaing. Maka sebaiknya simpanlah kesuksesan Anda untuk diri Anda sendiri sehingga akan mengurangi perilaku ingin bersaing tersebut. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)