Type Keyword(s) to Search
BABY

Pantau 3 Hal Penting Ini dari Berat Badan Bayi Baru Lahir

Pantau 3 Hal Penting Ini dari Berat Badan Bayi Baru Lahir

Berat badan bayi baru lahir menjadi satu hal yang penting untuk Moms perhatikan. Mengetahui kenaikan atau turunnya berat badan bayi secara berkala tentu akan membantu Moms untuk menyesuaikan perawatan hingga nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil.

Moms akan dibantu oleh dokter dalam memantau berat badan bayi baru lahir. Tak hanya soal perubahan angka, Anda pun perlu memberikan penilaian terhadap perkembangan berat badannya secara tepat. Simak tiga hal berikut ini untuk membantu Moms memantau berat badan Si Kecil.

1. Yang Terjadi di Usia Awal Bayi

Berat badan bayi akan menurun setelah ia lahir, tepatnya di tiga bulan usia pertamanya. Penurunan berat badan hingga 10 persen ini merupakan hal yang wajar dialami bayi. Kondisi ini terjadi karena jumlah kolostrum yang sedikit selama beberapa hari pertama kelahiran. Namun setelah Si Kecil aktif menyusu, perlahan berat badannya akan bertambah. Selain ASI, ada beberapa hal lain yang memengaruhi perubahan berat badan bayi, di antaranya:

• Bayi yang lahir setelah HPL (hari perkiraan lahir) umumnya memiliki bobot lebih besar. Sebaliknya, Si Kecil yang lahir sebelum HPL akan memiliki bobot yang lebih kecil.

• Bayi laki-laki umumnya berukuran lebih besar dibandingkan bayi perempuan.

• Kondisi kesehatan dan pola makan sang ibu, sebelum dan sesudah melahirkan.

• Riwayat tinggi serta berat badan orang tua.

• Kondisi kesehatan bayi saat masih di dalam kandungan.

2. Jadwal Menimbang Berat Badan Bayi

Untuk mengecek berat badan bayi, Moms disarankan menimbang pada waktu:

• Sebulan sekali selama enam bulan pertama usia bayi.

• Dua bulan sekali dari usia bayi 6-12 bulan.

• Tiga bulan sekali setelah usia bayi menginjak satu tahun.

Dari pengecekan yang dilakukan ini, Anda akan bisa melihat apakah pertumbuhan bayi sudah sesuai. Pola umumnya, berat bayi akan bertambah dua kali lipat dari berat awal lahir saat ia memasuki usia empat bulan. Dalam waktu satu tahun berikutnya (usia 13-15 bulan), beratnya akan bertambah hingga tiga kali lipat.

Selain menggunakan alat timbangan, Moms juga bisa mengecek pertambahan berat badan bayi dengan mengecek popoknya. Si Kecil akan perlu diganti popoknya 4-8 kali dalam sehari, dengan frekuensi buang air besar hingga 10 kali atau lebih setiap hari hingga akhir bulan pertama. Setelah usia tersebut, bayi akan buang air besar sebanyak dua kali dalam sehari.

3. Yang Menghambat Pertumbuhan Bayi

Apabila Si Kecil terlalu ringan atau terlalu berat saat lahir dan tidak tampak pertambahan berat badan setelahnya, segera periksakan ke dokter. Dengan pemeriksaan yang tepat, maka masalah kesehatan yang dialami Si Kecil bisa segera ditangani dengan tepat oleh ahlinya.

Pertumbuhan berat badan bayi sendiri bisa terhambat karena beberapa hal, seperti bayi yang terlalu sering tidur dan kurang mendapat asupan nutrisi serta kondisi Moms atau Si Kecil yang sedang sakit. Selain itu, kondisi Moms yang sedang stres, hamil, atau mengonsumsi kontrasepsi juga bisa memengaruhi ASI sebagai sumber nutrisi bayi.

Dari ketiga hal di atas, maka Moms diharapkan secara rutin dan berkala mengecek berat badan bayi dengan dipantau juga oleh dokter atau tenaga kesehatan. Anda juga diharapkan bisa menghindari stres sehingga Si Kecil juga bisa merasa happy yang nantinya akan berdampak pada penambahan berat badannya yang optimal dan ia selalu dalam keadaan sehat. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)