Setiap orang tua tentu punya caranya tersendiri dalam mengurus anak. Tidak perlu dibanding-bandingkan, karena semua pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Jangankan Moms dan Dads, kakek-nenek pun pasti ingin memastikan cucunya mendapatkan perhatian terbaik. Nah, kalau sudah bicara tentang orang tua atau mertua yang suka ikut menentukan pola asuh, Moms mungkin sering jengkel menghadapinya, ya.
Anda mungkin merasa mertua atau orang tua terlalu ikut campur atau bahkan terlalu memaksakan kehendak. Jika hal tersebut tidak dihadapi dengan tepat, maka ini sangat berpotensi menciptakan konflik. Wah, jangan sampai konflik keluarga terjadi hanya karena semua ingin memberikan yang terbaik bagi Si Kecil ya, Moms.
Mari tenangkan pikiran dan gunakan cara bijak yang ampuh untuk menghadapi mertua yang suka ikut campur mengurus anak berikut ini. It's a win-win solution, Moms!
1. Jangan Buru-buru Menolak
Walau tidak sependapat dengan mertua, tetapi ada baiknya untuk tidak buru-buru menolak pola asuh yang mereka terapkan. Apa pun saran dari mertua Anda, pasti tujuannya sama-sama mengutamakan kebaikan Si Kecil. Daripada menolak dengan ketus, lebih baik setujui saja dulu cara mereka.
Cara ini membuat Anda bisa menenangkan hati dan pikiran terlebih dahulu, dan tentunya bisa membuat mertua tenang juga karena merasa dituruti. Cobalah untuk tidak melihat sebuah saran dari sisi negatifnya, karena mertua Anda tidak akan menjerumuskan Anda kok, Moms.
2. Ajak Mertua Ikut Menerapkan Caranya
Jika mertua memberi saran, coba ajak ia ikut menerapkan saran yang dimaksud. Jika hasilnya baik, tidak ada salahnya untuk diteruskan, kan? Namun jika hasilnya kurang baik, Anda dan mertua sama-sama belajar hal baru serta bisa sama-sama mencari solusi terbaik lainnya. Dengan begini, Anda dan mertua bisa saling memperbaiki kesalahan, tanpa ada adegan saling menyalahkan yang bisa memicu pertengkaran.
3. Buat Kesepakatan Bersama
Pertama, diskusikanlah pola asuh yang dirasa paling tepat bagi Anda dan suami. Tidak perlu membuat rencana pola asuh untuk jangka yang terlalu panjang, coba buat dulu aturan dan pola asuh yang tepat sesuai usia anak Anda saat ini. Misalnya anak berada di fase sering tantrum, maka apa rencana Anda dan suami untuk menghadapi dan mencegahnya berulang.
Ketika Anda dan suami sudah mencapai kesepakatan, tak ada salahnya mengajak serta mertua untuk membahas pola asuh yang hendak Anda terapkan. Jika mertua memberi masukan, terima saja, tidak perlu buru-buru menolak. Kemudian buat kesepakatan yang dirasa paling baik untuk Si Kecil, Anda, suami, dan kakek-nenek. Dengan kepala dingin dan hati terbuka, hal ini tidak sulit dilakukan kok, Moms.
4. Ajak Mertua ke Pakarnya
Salah satu hal yang sering memicu konflik adalah ketika mertua memakai mitos untuk merawat atau mendidik anak. Jika Anda merasa mitos tersebut tidak benar dan mertua masih ngotot untuk menerapkannya, maka coba atur waktu untuk mengajak mertua ikut serta berkonsultasi ke pakarnya (dokter anak atau mungkin psikolog anak). Misalnya Anda tidak setuju saran mertua untuk memberi kopi ke bayi agar tidak kejang, maka biarkan mertua Anda mendengar jawabannya langsung dari dokter spesialis anak.
Dengan begini, Anda dan mertua bisa sama-sama mengenal fakta langsung dari pakar yang tepercaya. Bukan hoaks! Ini adalah cara menolak mitos yang paling ampuh, tidak perlu bertengkar dan saling menyakiti hati.
5. Sopan dan Berpikiran Positif
Seberat apa pun hati Anda dalam mendengarkan mertua yang sering ikut campur, Anda harus mengutamakan sopan santun. Ingat, mertua ikut campur mengurus anak Anda merupakan bentuk perhatian ekstra dan kasih sayang. Jika tidak setuju, jangan terbawa emosi ya, Moms. Ada banyak cara bijak untuk menolak saran mertua, tanpa perlu marah-marah.
Anda juga perlu menjaga pikiran agar selalu terbuka dan positif. Hidup tidak serumit sinetron, sedangkan mertua jahat yang ingin mencelakai cucunya hanya ada di sinetron! Yakinlah bahwa semua saran mertua diberikan demi kebaikan Si Kecil juga, sosok mungil yang akan selalu dicintai semua anggota keluarga. Keep positive thinking, Moms, karena mertua juga merupakan support system yang selalu ada saat kita butuhkan. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)