Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Waspadai 8 Gejala Awal Lupus pada Anak dan Remaja

Waspadai 8 Gejala Awal Lupus pada Anak dan Remaja

Tubuh memiliki "pasukan" yang melindungi dari serangan virus, bakteri, dan musuh-musuh lainnya. Begitulah gambaran sistem imun atau sistem kekebalan tubuh manusia, yang melindungi tubuh agar tidak terinfeksi penyakit atau melawan infeksi yang menyerang. Tetapi pada penderita penyakit autoimun seperti penyakit lupus (systemic lupus erythematosus atau SLE), sistem imun tubuh justru menyerang sel-sel dalam tubuh. Ya, pasukan sistem imun bukannya melindungi sel-sel tubuh, tetapi justru menyerangnya.

Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lupus adalah suatu penyakit autoimun akibat tubuh memproduksi antibodi berlebihan yang menyerang jaringan tubuh sendiri di berbagai organ. Kerusakan organ selanjutnya akan menyebabkan berbagai keluhan dan gejala.

Uniknya, penyakit lupus lebih banyak terjadi pada anak perempuan, dan angka kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada anak, sebagian besar penderita lupus berada di masa pubertas atau sekitar 9-15 tahun. Nah, untuk mewaspadai ini terjadi pada Si Kecil, mari ketahui gejala lupus pada anak dan remaja berikut ini, Moms.

1. Demam

Gejala pada anak yang mengalami lupus bisa berbeda-beda, namun demam merupakan salah satu gejala lupus yang paling sering terjadi. Umumnya, anak mengalami demam dalam waktu lama dan tanpa penyebab yang jelas. Ada yang demamnya ringan, hilang-timbul, dan ada juga yang demamnya sampai berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Uniknya, penyebab pasti demam ini tidak diketahui dengan jelas.

2. Pucat Lesu

Tak hanya pucat, anak dengan lupus juga lesu, dan ada riwayat transfusi darah berulang. "Anak dengan anemia hemolitik autoimun pada perjalanan penyakit selanjutnya banyak yang menjadi lupus," tulis Dr. Gartika Sapartini, SpA(K), pada IDAI. Artikel Dr. Gartika berjudul Kenali Lebih Dini Gejala Lupus pada Anak juga telah diulas oleh Dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K).

3. Gampang Capek

Apakah Si Kecil yang biasanya aktif, tiba-tiba menjadi tidak aktif dan gampang capek? Jika ya, Moms perlu mewaspadai Si Kecil mengalami penyakit lupus. Gampang capek membuat Si Kecil jadi malas beraktivitas dan mungkin menghindari aktivitas yang biasanya ia sukai. Ini tidak terjadi sementara, bisa terus-menerus dalam waktu lama atau hilang-timbul.

4. Muncul Bercak Kupu-kupu

Salah satu tanda lupus adalah munculnya bercak berbentuk sayap kupu-kupu, yang sering juga disebut dengan butterfly rash atau bercak malar. Bercak ini umumnya muncul di wajah, namun bisa juga muncul di bagian tubuh lain. Bisa juga muncul bercak diskoid yang muncul di area tubuh, kecuali leher, batang tubuh, lengan, dan tungkai. Kedua jenis bercak ini kerap muncul dan menetap jika anak sering terkena sinar matahari, karena kulit penderita lupus lebih sensitif dibandingkan kulit anak lain pada umumnya.

5. Nyeri Sendi

Walau tidak jatuh atau terbentur, namun anak dengan lupus bisa mengeluhkan nyeri hebat atau bahkan bengkak di persendian. Umumnya keluhan nyeri ini terjadi di sendi-sendi besar, seperti di kedua siku dan lutut.

6. Kelopak Mata Bengkak

Ini adalah salah satu ciri lupus yang paling mudah dikenali, karena terjadi pada area mata yang mudah Moms perhatikan. Anak dengan lupus sering kali mengalami bengkak pada kelopak matanya, membuat mata anak terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan biasanya.

Bengkak ini juga sering terjadi di tungkai bawah yang disertai buang air kecil lebih sedikit daripada biasanya. Keluhan bengkak ini bisa terjadi ketika sistem imun tubuh mulai menyerang sel-sel di area ginjal anak hingga menyebabkan kelainan ginjal.

7. Rambut Rontok

Menurut para pakar, rambut yang rontok tidak lebih dari 100 helai per hari masih tergolong normal. Namun pada anak dengan lupus, rambut rontoknya bisa lebih dari 100 helai per hari lho, Moms. Rambut anak bisa terlihat jauh menipis dalam waktu singkat.

8. Sering Sesak Napas

Ketika sistem imun tubuh anak lupus mulai menyerang sel-sel di jantung dan paru-paru, maka anak mungkin akan mengeluhkan nyeri di sekitar dada dan juga sesak napas. Ini terjadi karena sistem pernapasan anak mulai terganggu diserang sistem imun tubuhnya sendiri. Jika ini terjadi berulang, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter ya, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)