Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Saat Hewan Peliharaan Si Kecil Mati

Saat Hewan Peliharaan Si Kecil Mati

Sangat menyedihkan rasanya kehilangan hewan peliharaan yang sudah bertahun-tahun bersama Anda. Namun, ternyata itu tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja, anak-anak pun ikut merasakannya. Bagi Si Kecil, hewan peliharaan adalah bagian dari keluarga dan bermain bersama menjadi rutinitasnya sehari-hari. Sehingga saat teman bermainnya menghilang, Si Kecil merasa ada yang kurang. Apalagi ditambah rasa sedih dari orang-orang di sekitarnya.

 

Si Kecil memang sudah bisa merasakan emosi para pengasuhnya sejak usia 27 minggu. Meski begitu, dilansir melalui Babyzone, ia belum mengerti tentang konsep kematian dan percaya suatu saat hewan peliharaannya akan kembali lagi. Jika Anda mengganti arti kematian dengan menggunakan ungkapan yang lain, seperti, “Si Belang sudah tidur dan tidak akan bangun lagi“ atau “Dia sudah mengucapkan selamat tinggal kepada kita dan tidak akan pernah kembali lagi“ hanya akan membuat bingung dan menakuti Si Kecil untuk tidur serta mengucapkan selamat tinggal, padahal hal-hal tersebut normal dilakukan.

 

Bagi anak usia 1,5-2 tahun, sebaiknya jangan terlalu memberinya informasi terlalu rinci tentang kematian dan berhati-hati memilih bahasa yang digunakan. Anda tidak perlu mengatakan kepada Si Kecil apa penyebab kematian hewan peliharaannya. Karena faktanya, penjelasan yang detil tidak dibutuhkan bagi anak seusianya. Bisa jadi ia malah akan menyalahartikan penjelasan Anda dan jadi ketakutan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memberikan pengertian kepada Si Kecil, misalnya:

1.Anda bisa mengucapkan, “Anjing kita meninggal tadi malam. Itu artinya ia tidak akan bersama kita lagi hari ini dan seterusnya. Mama sangat sedih dan Mama mengerti kalau kamu juga bersedih.“
2.Saat Si Kecil mulai menyadari hewan peliharaanya tidak ada dan mulai mencari-cari, Anda bisa mengatakan, “Dia tidak ada di sini, Sayang. Mama pun berharap dia masih bersama dengan kita.“
3.Jika Si Kecil menanyakan terus keberadaan hewan peliharaannya, katakan, “Ia tidak akan kembali lagi, Sayang.“ (Sagar/DT/Dok. M&B)