Anda mengalami kegemukan? Coba cermati penggunaan obat antibiotik Anda. Seorang ahli mikrobiologi terkemuka, Dr Martin Blaser mengklaim bahwa antibiotik yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya, termasuk diabetes pada anak, asma, alergi makanan, autisme, hingga eksim, dan yang paling berisiko adalah terjadinya obesitas.
Dilansir dari sumber Daily Mail, klaim ini dimulai pada 1946, ketika para ilmuwan membuat penemuan dengan bereksperimen pada anak ayam. Para dokter menangani tentara perang yang terinfeksi dan terluka kritis dengan antibiotik yang baru ditemukan, streptomisin.
Setelah perang, para peneliti peternakan mencoba mempelajari apakah streptomisin juga bisa mengurangi tingkat kematian ayam dalam peternakan mereka. Namun, ketika mereka memberi antibiotik tersebut dengan dosis tinggi pada ayam ternak tersebut, dalam empat minggu anak ayam yang diberi antibiotik tumbuh dua kali lebih besar dibanding ayam yang tidak diobati.
Dr Blaser juga percaya bahwa hasil studi ini berlaku pada manusia, karena metabolisme pada tubuh yang terganggu. Meskipun ajaib, bagi Dr. Blaser obat ini telah mengubah kesehatan dan obat-obatan selama 70 tahun terakhir. Ia percaya antibiotik secara permanen dapat mengubah bakteri menguntungkan dalam tubuh manusia. Selain itu, menurutnya penggunaan antibiotik yang terlalu sering dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman mikroba dalam tubuh kita.
Saat ini, dampak antibiotik yang berlebihan juga disebut dapat membuat resistan terhadap obat dari bakteri. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia pada 2011, 25.000 orang per tahun di Eropa meninggal akibat infeksi yang disebabkan oleh resistensi terhadap bakteri antibiotik. (Aulia/DT/dok.Daily Mail)
- Tag:
- antibiotik
- obat
- kesehatan
- obesitas