Kulit kepala anak menjadi satu bagian yang cukup penting untuk diperhatikan kebersihannya. Sebab, kulit Si Kecil masih sangat sensitif sehingga lebih mudah berisiko terkena infeksi, seperti tinea capatis. Ini merupakan penyakit yang terjadi karena kulit kepala anak Anda terpapar jamur dermatofit.
Jamur ini berkembang di tubuh hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, atau hewan berbulu lainnya. Penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan hewan atau seseorang yang sedang menderita penyakit itu. Selain itu, benda seperti sisir, handuk, atau seprai yang digunakan oleh penderita tinea capitis juga bisa menjadi sarana penyebaran jamur tersebut.
Gejala Tinea Capitis
Gejala yang muncul pada setiap pengidapnya berbeda-beda. Umumnya, penyakit yang bisa terjadi pada anak usia balita tersebut akan menimbulkan rasa sangat gatal pada bagian kulit kepala. Lebih lanjut, akan tampak adanya area bulat seperti anak mengalami kebotakan dan akan tampak pola titik-titik hitam yang sebenarnya merupakan rambut yang telah patah.
Apabila Si Kecil mengalami tinea capitis yang semakin parah, area yang juga akan berwarna merah dan bersisik ini akan menimbulkan luka-luka hingga bernanah. Kondisi tersebut akan membuat kelenjar getah bening di bagian leher membengkak dan Si Kecil mengalami demam ringan.
Tinea capitis juga bisa menyerang anak-anak pada bagian tubuh mana pun, namun tidak selalu muncul dalam bentuk bulat. Selain di kulit kepala, penyakit ini juga bisa muncul di wajah anak, dengan penampakan yang terlihat seperti eksim atau dermatitis atopik.
Infeksi jamur ini pun bisa membesar dan menjadi kerion (lesi atau luka di area di mana ruam pertama kali muncul). Bagian kulit yang bisa terkena kondisi ini di antaranya adalah pipi, dagu, mata, kening, dan hidung.
Cara Mengatasi Infeksi
Munculnya gejala apa pun yang dialami Si Kecil, baik yang ringan ataupun berat, segera kosultasikan ke dokter. Pemeriksaan akan dilakukan dengan lampu khusus bernama lampu wood serta diambil sampel kulit atau rambut anak. Saat pengambilan sampel, kulit kepala Si Kecil akan dikerok dengan bilasan kalium hidroksida, lalu dilihat menggunakan mikroskop untuk menemukan tanda infeksi di kulit kepalanya.
Dokter akan memberikan sampo khusus sebagai pengobatan tinea capitis, untuk mencegah penyebaran infeksi yang lebih luas dan membasmi spora jamur di kepala. Anak Anda juga akan diberikan obat yang perlu diminum untuk membunuh jamur penyebab penyakit tersebut.
Moms tentu bisa melakukan pencegahan sejak dini agar Si Kecil tidak mengalami penyakit infeksi ini dengan melakukan beberapa hal, di antaranya:
⢠Ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan, khususnya setelah bersentuhan dengan hewan peliharaan.
⢠Membersihkan rambut dan kulit kepala dengan baik dan teratur menggunakan sampo yang sesuai dengan kondisi kulit balita.
⢠Pastikan bahwa rambut Si Kecil sudah bersih betul setelah ia keramas.
⢠Usahakan agar anak memiliki handuk, sisir, atau tidur dengan seprai yang bersih dan tidak digunakan bersamaan dengan orang lain. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- balita
- anak
- tinea capitis
- kesehatan