Kentut atau buang angin merupakan proses alami yang terjadi pada tubuh manusia, termasuk bayi. Namun bagaimana jika frekuensi buang angin Si Kecil terlalu sering? Apakah hal tersebut pertanda adanya masalah?
Perlu diketahui, bayi memang sering kentut. Bayi bisa mengeluarkan gas antara 15 hingga 20 kali dalam sehari. Hal ini terjadi sebagai efek dari banyaknya gas atau udara yang tertelan oleh bayi saat ia menyusu, mengisap dot, atau ketika menangis.
Kondisi semacam ini sesungguhnya adalah normal dan tidak berbahaya. Namun Moms perlu waspada apabila ada gejala lain yang menyertai kebiasaan buang angin Si Kecil, antara lain:
⢠Bayi sering kentut diikuti dengan sendawa.
⢠Perut bayi terasa kembung.
⢠Bayi menangis atau rewel berkepanjangan.
⢠Perut bayi terasa keras apabila disentuh.
⢠Demam.
⢠Bayi enggan menyusu.
⢠Bayi tidak buang air besar atau muntah-muntah.
Anda perlu segera membawa bayi ke dokter apabila muncul gejala seperti disebutkan di atas. Bisa jadi, gejala tersebut menjadi pertanda adanya masalah kesehatan lain.
Mengatasi Bayi Sering Kentut
Namun jika tidak disertai gejala lain, Moms bisa mengatasi bayi yang sering kentut dengan cara-cara berikut ini:
1. Bantu Bayi untuk Bersendawa
Bersendawa membuat gas di dalam tubuh berkurang. Cara terbaik untuk membantu bayi bersendawa adalah dengan mengusap atau menepuk punggungnya secara lembut. Moms bisa melakukan cara ini sambil menggendong Si Kecil di pundak atau merebahkannya di pangkuan Anda. Bila tak kunjung bersendawa, baringkan Si Kecil dalam posisi telentang selama beberapa menit lalu ulangi langkah sebelumnya.
2. Pastikan Bayi Menyusu dalam Posisi yang Benar
Ketika bayi menyusu, baik langsung dari payudara ibu atau menggunakan botol susu, pastikan posisi kepala Si Kecil lebih tinggi daripada perutnya. Gunakan tangan atau bantal untuk menopangnya. Jika menggunakan botol, pastikan juga posisi botol miring ke atas sehingga tak ada udara yang terjebak di bagian dot.
Posisi menyusu yang benar membuat susu jadi lebih mudah turun ke lambung dan udara yang tidak sengaja tertelan bisa keluar. Hal ini juga akan mempermudah bayi untuk bersendawa.
3. Pijat Lembut
Moms juga bisa menggunakan pijatan lembut untuk mengurangi gas dalam perut bayi sekaligus membuatnya merasa lebih nyaman. Baringkan Si Kecil di atas kasur dalam posisi telentang. Pijat lembut perutnya, lalu gerakkan tungkainya seperti gerakan mengayuh sepeda. Bila perlu, mandikan bayi dengan air hangat.
4. Menggunakan Obat Pengusir Gas
Jika diperlukan, Moms juga bisa memberikan obat untuk mengurangi timbunan gas di perut bayi. Namun sangat disarankan agar Moms berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk penggunaannya guna mengetahui risiko efek samping dari obat tersebut.
Mencegah Gas Berlebihan
Seperti telah disebutkan di atas, perut bayi biasanya penuh dengan gas karena efek dari menyusui dan menangis. Oleh sebab itu, Moms bisa mencegahnya dengan cara menyusui menggunakan cara dan posisi yang tepat, dan mengurangi tangisan Si Kecil.
Pada umumnya, bayi menangis karena lapar atau merasa tidak nyaman akibat popoknya basah. Jadi Moms bisa menyusui bayi Anda sebelum ia merasa sangat lapar dan menangis. Jangan lupa untuk rajin mengecek popoknya agar Si Kecil merasa lebih nyaman. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- bayi
- bayi kentut