Kehamilan membuat Anda lebih mudah gerah atau kepanasan? Tak perlu panik berlebih, hal ini normal terjadi saat hamil kok, Moms. Peredaran darah di tubuh bumil memang sedang meningkat drastis, rata-rata mengalami kenaikan hingga 45 persen. Ditambah dengan berat badan ekstra saat hamil yang meningkat 9-13 kilogram, tentunya wajar jika ibu hamil mudah kepanasan dan berkeringat, ya.
Walau wajar jika ibu hamil lebih mudah kepanasan, risiko overheating atau hipertermia tidak boleh disepelekan! Ini adalah kondisi kenaikan suhu tubuh yang tak biasa dan berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Untuk mewaspadai risiko hipertermia saat hamil, ketahui info lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Hipertermia?
Menurut penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine, hipertermia merupakan kenaikan suhu tubuh inti hingga sama dengan atau lebih dari 39 derajat Celsius. Masalah ini sering disebabkan oleh meningkatkanya peredaran darah hingga 50 persen, terutama ketika usia kehamilan sudah lebih dari 34 minggu. Jantung ibu hamil juga bekerja lebih keras dan memompakan darah 20 persen lebih cepat setelah usia kehamilan lebih dari 8 minggu.
Selain itu, metabolisme tubuh ibu hamil juga meningkat untuk memberikan energi lebih bagi Anda dan janin. Tak hanya Anda, janin di dalam rahim juga punya panas tubuh, lho. Di trimester 3, panas tubuh janin mulai diserap oleh ibu dan membuat panas tubuhnya lebih mudah meningkat. Itulah beberapa hal yang meningkatkan risiko hipertermia pada ibu hamil.
Bahaya Hipertermia saat Hamil
Hipertermia sering kali diabaikan karena dianggap sekadar kepanasan, padahal dampaknya cukup besar bagi Moms dan Si Kecil di dalam kandungan. Melansir Mom Junction, beberapa bahaya hipertermia saat hamil adalah:
1. Cacat selubung saraf
Berdasarkan sebuah meta-analisis dalam 15 studi, kepanasan berlebih di awal kehamilan berkaitan erat dengan cacat selubung saraf janin atau neural tube defects.
2. Keguguran
Hipertermia atau kepanasan berlebih saat hamil trimester 1 dapat meningkatkan risiko mengalami keguguran. Namun jangan panik berlebih dulu ya, Moms, karena risiko yang satu ini masih butuh penelitian lebih lanjut.
3. Dehidrasi
Ketika suhu tubuh Anda meningkat untuk waktu yang cukup panjang, Anda dan janin tentu bisa mengalami dehidrasi. Jangan disepelekan! Dehidrasi bisa mengganggu fungsi ginjal, hati, saluran cerna, dan organ-organ tubuh lainnya. Selalu penuhi kebutuhan air harian Anda ya, Moms.
4. Air ketuban rendah
Ketika hipertermia membuat Anda dehidrasi, maka tubuh akan mencari cadangan air yang ada, termasuk dari air ketuban di rahim Anda. Air ketuban merupakan "bantalan" yang menjaga janin agar bisa bergerak bebas dan nyaman hingga dilahirkan. Maka sedikit saja kekurangan air ketuban, hal tersebut bisa mengancam keselamatan janin.
5. Lahir prematur
Penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health menemukan fakta bahwa suhu ekstrem di 7 minggu pertama kehamilan bisa meningkatkan risiko lahir prematur. Masalah seperti hipertermia meningkatkan risiko persalinan sebelum 34 minggu hingga 11 persen.
6. Kaki bengkak
Keluhan kehamilan yang satu ini memang sangat mengganggu ya, Moms. Edema atau penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh dapat terjadi ketika suhu tubuh seseorang sedang meningkat. Salah satu area yang paling sering mengalami pembengkakan saat hamil adalah kaki.
Tips Mencegah Hipertermia
Hipertermia atau kepanasan berlebih bisa dicegah, kok! Lakukan beberapa cara mudah ini untuk mencegah hipertermia saat hamil, Moms.
• Penuhi kebutuhan cairan harian.
• Hindari aktivitas fisik berlebih.
• Gunakan pakaian longgar yang nyaman.
• Konsumsi makanan yang menyejukkan, seperti buah yang banyak airnya (semangka, melon, ketimun, anggur, jeruk, dan lainnya).
• Ketika berkegiatan outdoor di bawah terik matahari, gunakan payung dan topi agar panas tidak langsung menyerang tubuh Anda.
• Saat tubuh terasa mulai kepanasan berlebih, beristirahatlah di tempat sejuk. Jangan malu, semua orang akan mengerti, kok. Ini salah satu privilege menjadi ibu hamil, kan? (Tiffany/SW/Dok. Freepik)
