Moms, apakah Anda sempat menonton video singkat yang memperlihatkan situasi terkini di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta? Dalam video yang beredar di media sosial tersebut terlihat begitu banyak pasien COVID-19 yang datang ke Wisma Atlet sehingga mereka harus duduk di lantai, menunggu agar bisa mendapatkan kamar.
Ya, video singkat tersebut menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Sebaliknya, penularan penyakit yang disebabkan oleh virus corona tersebut kembali meningkat, terlebih di beberapa kota seperti Semarang, Kudus, Bandung, dan Jakarta.
Khusus di Provinsi DKI Jakarta, angka pertambahan pasien COVID-19 melonjak lagi. Berdasarkan data yang dirilis situs Corona.jakarta.go.id, terdapat penambahan pasien sebanyak 4.737 orang pada 18 Juni 2021. Angka tersebut sudah melebihi penambahan kasus harian tertinggi sebelumnya, yaitu pada 7 Februari 2021, yang mencapai angka 4.213 pasien.
Secara total, sudah ada 463.552 kasus positif COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta saja. Sedangkan data pasien nasional sudah mencapai angka 1.962.266 per 18 Juni 2021.
Lonjakan yang luar biasa tersebut disinyalir dipicu oleh arus mudik Hari Raya Idul Fitri pada bulan Mei silam. Tidak sedikit masyarakat yang bersikeras untuk pulang kampung meski ada larangan dari pemerintah. Hasilnya, terdapat sejumlah kasus di mana warga satu komplek atau satu RT terinfeksi virus corona setelah kembali dari kampung halaman.
Selain arus mudik, sempat terjadi penumpukan orang di sejumlah tempat wisata selama musim liburan. Protokol kesehatan pun terlihat diabaikan. Alhasil, kondisi ini berdampak pada kenaikan jumlah pasien COVID-19 secara signifikan.
Wisma Atlet Penuh!
Efek dari lonjakan angka pasien COVID-19 yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir tentu sudah bisa ditebak. Ya, Wisma Atlet kembali penuh. Jumlah pasien yang dirawat di tempat tersebut telah menembus angka di atas 5.000 orang. Sebagai catatan, Wisma Atlet hanya bisa menampung 5.994 pasien. Namun dalam beberapa hari terakhir telah dilakukan penambahan tempat tidur sebanyak 2.000 buah.Â
Akan tetapi, kekhawatiran akan habisnya ruang rawat bagi pasien COVID-19 tak dapat dimungkiri. Apalagi sejumlah rumah sakit rujukan pun sudah mulai kehabisan kamar untuk merawat mereka yang terinfeksi virus corona.
Melihat kondisi terkini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka sejumlah tower di kawasan Wisma Atlet untuk menambah daya tampung bagi pasien COVID-19. Selain itu, pemda juga akan membuka kembali beberapa tempat yang sebelumnya pernah digunakan sebagai tempat perawatan pasien COVID-19, yaitu:
⢠Rumah Susun Pasar Rumput Manggarai di Jakarta Selatan
⢠Asrama Haji Pondok Gede di Jakarta Timur
⢠Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur
⢠Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan di Jakarta Selatan
⢠Rumah Susun Pasar Jumat di Jakarta Selatan.
"Ini semua fasilitas yang sudah disediakan dan secara bertahap akan digunakan kalau nanti Wisma Atlet sudah penuh. Total fasilitas mencapai 8.000 tempat tidur," ujar Plt. Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dody Ruswandi, seperti dilansir Katadata.co.id.
Sekolah Tatap Muka Ditunda
Sementara itu, rencana untuk kembali menggelar sekolah tatap muka pun dibatalkan mengingat adanya lonjakan jumlah pasien COVID-19. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sudah melakukan uji coba sekolah tatap muka di 83 sekolah.
Menurut rencana, uji coba tahap 2 akan melibatkan 226 sekolah. "Dengan kondisi saat ini, dan hasil rapat bersama antar-satgas, kami putuskan saat ini sementara tidak dilanjutkan piloting tatap muka tadi sambil menunggu bagaimana situasi di DKI Jakarta," jelas Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti.
Jika DKI Jakarta membatalkan uji coba sekolah tatap muka, Bandung memilih untuk menutup akses ke kota tersebut guna menekan kenaikan jumlah pasien COVID-19. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, telah menetapkan status siaga satu di wilayah Bandung Raya sehingga aktivitas masyarakat pun dibatasi dan wisatawan dilarang masuk ke daerah tersebut.
Nah, Moms dan Dads sudah mengetahui kondisi terkini berkaitan dengan pandemi COVID-19. Anda tentunya sudah mengetahui betapa mudah penyakit ini menular dan betapa bahayanya efek yang ditimbulkan. Oleh sebab itu, sayangi keluarga Anda dengan menahan diri untuk tidak bepergian jika memang tak perlu. Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Dapatkan vaksin jika memungkinkan. Ingat, usaha untuk mengakhiri pandemi COVID-19 dimulai dari diri Anda sendiri! (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)