Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling menakutkan. Siapa saja bisa terkena kanker, termasuk anak-anak. Salah satu jenis kanker yang bisa dialami anak-anak adalah kanker tulang. Sebanyak 3 persen kasus kanker pada anak terjadi akibat kanker tulang.
Kanker tulang merupakan tumor pada tulang yang bersifat ganas. Kanker jenis ini berkembang di bagian tubuh mana saja. Akan tetapi kebanyakan kanker tulang pada anak terjadi di bagian tungkai dan lengan.
Meski kasus kanker tulang tergolong langka, penyakit ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Selain dapat merusak jaringan tulang yang sehat secara permanen, kanker jenis ini juga bisa menyebar ke bagian tulang lain atau bahkan organ tubuh lain.
Sejauh ini, ada dua jenis kanker tulang yang paling sering terjadi pada anak, yaitu osteosarkoma dan sarkoma Ewing. Berikut penjelasannya, Moms.
1. Osteosarkoma
Osteosarkoma merupakan jenis kanker tulang yang paling umum terjadi pada anak-anak. Osteosarkoma biasanya menyerang tulang-tulang berukuran besar dan panjang yang pertumbuhannya cepat, seperti tulang lengan, lutut, dan tungkai. Jika tak segera diobati, kanker jenis ini bisa menyebar ke tulang lain atau organ tertentu, seperti paru-paru.
Sebagian besar kasus osteosarkoma muncul dari kesalahan acak dan tak terduga dalam DNA sel-sel tulang yang tumbuh pada masa pertumbuhan tulang. Saat ini memang belum ada cara yang benar-benar efektif untuk mencegah osteosarkoma. Akan tetapi, dengan perawatan yang tepat, anak penderita kanker osteosarkoma bisa sembuh.
Beberapa gejala yang muncul pada penderita osteosarkoma adalah:
⢠Pembengkakan dan kemerahan di tulang yang terkena tumor.
⢠Nyeri tulang atau sendi, terutama setelah beraktivitas atau pada malam hari.
⢠Mudah mengalami cedera atau patah tulang.
⢠Benjolan yang keras pada kulit.
⢠Gerakan menjadi terbatas jika tumor berada di sendi.
⢠Susah berjalan atau pincang jika benjolan berada di area kaki maupun tungkai.
2. Sarkoma Ewing
Sarkoma Ewing adalah jenis kanker yang namanya diambil dari seorang patologis asal Amerika Serikat, James Ewing. Dibandingkan osteosarkoma, sarkoma Ewing lebih jarang terjadi. Di Indonesia, kasus sarkoma Ewing kurang dari seribu pasien dalam satu tahun.
Sarkoma Ewing lebih sering menyerang anak-anak yang baru akan memasuki fase remaja. Kanker jenis ini juga lebih sering menyerang anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Sarkoma Ewing biasanya terjadi di tulang panggul, dada dan rusuk, tungkai, serta kaki. Tapi dalam beberapa kasus, sarkoma Ewing juga bisa menyerang tulang bagian lengan tangan, tengkorak, dan tulang belakang. Selain di tulang, kanker jenis ini juga dapat berkembang pada jaringan lunak di sekitar tulang. Gejalanya meliputi:
⢠Nyeri dan bengkak pada tulang yang terkena kanker. Gejala ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
⢠Nyeri tulang yang memburuk pada malam hari atau ketika melakukan aktivitas fisik.
⢠Munculnya benjolan di kulit yang terasa nyeri dan hangat ketika disentuh.
⢠Sering merasa kelelahan.
⢠Sering demam.
⢠Mudah mengalami patah tulang tanpa sebab yang jelas.
⢠Berat badan menurun drastis.
⢠Kesulitan berjalan.
Sarkoma Ewing disinyalir tidak terkait dengan paparan radiasi, senyawa kimia, atau faktor lingkungan lainnya. Di sisi lain, kanker tulang osteosarkoma dianggap lebih berisiko dialami oleh anak-anak yang pernah menjalani terapi radiasi atau paparan radiasi kuat.
Jika Si Kecil menunjukkan gejala di atas, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan yang tepat sangat diperlukan guna mencegah kanker berkembang dan menyebar ke bagian tubuh lain. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)