Setiap pasangan yang telah menikah tentunya berharap bisa membangun rumah tangga yang bahagia dan langgeng. Akan tetapi tak dapat dimungkiri, ada saja godaan yang bisa merusak rumah tangga. Salah satunya adalah perselingkuhan.
Mungkin perselingkuhan identik dengan para suami. Akan tetapi istri juga bisa selingkuh, lho. Seperti halnya perselingkuhan yang dilakukan kaum Adam, perselingkuhan yang dilakukan istri juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
1. Kesepian
Salah satu alasan paling umum bagi istri untuk berselingkuh adalah kesepian. Tak sedikit istri yang mengeluh kesepian, kurang perhatian, dan kurang kasih sayang karena pasangannya terlalu sibuk bekerja. Kesibukan suami yang sangat menyita waktu inilah yang tak jarang membuat para istri mencari perhatian serta kasih sayang dari pria lain.
Namun bukan hanya pekerjaan, terkadang hobi suami juga membuat istri merasa kesepian. Saat waktu libur, suami bukannya menghabiskan waktu bersama pasangan tapi malah mengerjakan hobinya tanpa melibatkan istri, seperti memancing atau bermain game.
Seorang antropolog dari Rutgers University, Dr. Helen E. Fisher, seperti dilansir WebMD, mengatakan bahwa wanita bisa memiliki ikatan batin yang kuat dengan suaminya. Di sisi lain, wanita juga lebih mungkin berselingkuh karena kesepian.
2. Sebagai bentuk balas dendam
Luka hati sering kali sulit untuk disembuhkan, termasuk luka hati para istri yang tersakiti atau dikhianati. Ada wanita yang memilih berdiam diri dan pergi karena luka hatinya, tapi ada pula yang memilih untuk membalas dendam. Salah satu bentuk balas dendam adalah dengan berselingkuh.
Hasrat untuk membuat suami merasakan sakit yang sama seperti yang pernah dialami bisa menjadi salah satu pemicu wanita selingkuh. Bahkan tak jarang, ia tidak mencintai orang yang dijadikan selingkuhan. Hal itu dilakukan hanya sekadar untuk membalas sakit hatinya.
3. Merasa suami bukan pasangan yang tepat
Hati memang tidak bisa diprediksi. Hati bisa saja berubah sewaktu-waktu. Hari ini bilang cinta, besok belum tentu yakin dengan rasa cintanya tersebut.
Keraguan yang muncul tiba-tiba seperti inilah yang juga menjadi salah satu alasan seorang istri untuk melakukan perselingkuhan. Ia merasa pria yang dinikahinya bukanlah pasangan yang tepat sehingga muncul hasrat untuk kembali "berpetualang" mencari pasangan yang benar-benar cocok dengannya.
Perlu diketahui, kecocokan dalam berhubungan sesungguhnya bukan dilihat dari seberapa ideal pasangan untuk Anda. Namun kuncinya lebih kepada rasa saling percaya dan kerja sama untuk saling menerima serta memperbaiki kekurangan satu dengan yang lain.
4. Kebutuhan seksual tak terpenuhi
Gairah seks suami dan istri tak selamanya sejalan. Ada kalanya salah satu ingin bermesraan, tapi pasangannya merasa kurang bergairah karena lelah atau stres. Ketidakselarasan ini sebetulnya wajar. Yang tidak wajar adalah jika terus dibiarkan tanpa solusi sehingga membuat salah satu pihak merasa tidak diacuhkan kebutuhannya.
Kehidupan seks yang monoton dan terasa hambar bisa menjadi penyebab istri selingkuh. Alicia Walker, seorang ahli sosiologi dari Missouri State University, memiliki pendapat yang sama. Dalam bukunya yang berjudul The Secret Lives of Cheating Wives, Walker mengatakan bahwa wanita yang selingkuh sebenarnya sangat mencintai pasangannya. Namun karena alasan kebutuhan seksual yang tidak didapatkan dari pasangannya, maka ia memutuskan untuk berselingkuh.
Bahkan hampir setiap wanita yang berhasil diwawancarai Walker mengaku bahwa alasan terbesar mereka berselingkuh karena suaminya tidak dapat memenuhi kebutuhan seksualnya. Alhasil, mereka harus mencari ke tempat lain untuk mendapatkannya. Meski begitu, bukan berarti para wanita ini ingin mengakhiri pernikahannya. Sebaliknya, mereka berselingkuh hanya untuk mencari kesenangan seksual.
5. Kurang kasih sayang dan keintiman
Bukan sesi bercinta saja yang membuat wanita merasa dekat dengan pasangannya. Istri juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang suami. Keintiman diperlukan dalam sebuah hubungan agar ikatan Anda dan pasangan semakin kuat.
Ironisnya, banyak suami yang merasa sudah memenuhi kebutuhan istrinya dengan cara memanjakan melalui materi saja. Padahal, istri juga ingin kebutuhan emosionalnya terpenuhi, seperti ciuman mesra di pagi hari atau mengobrol menjelang tidur. Jika kebutuhan emosional itu tidak didapatkan, bukan tak mungkin istri memilih untuk mencari pria lain yang bisa memberikannya hal tdrsebut.
6. Merasa tidak dihargai
Dalam rumah tangga, baik suami maupun istri adalah tim yang harus saling membantu, menghormati, dan menghargai. Tak jarang, suami menuntut istri untuk melakukan segala hal di rumah tanpa menawarkan bantuan atau bahkan tanpa memberikan penghargaan. Hal ini bisa membuat istri kesal dan merasa terabaikan, sehingga memutuskan untuk berselingkuh.
7. Masalah ekonomi
Tak dapat dimungkiri, masalah yang satu ini sering kali menjadi pemicu keretakan rumah tangga. Faktanya, uang adalah faktor yang sangat penting untuk bisa menghidupi rumah tangga, khususnya jika Anda sudah memiliki anak. Jika seorang wanita merasa suaminya tidak mampu mendukung secara finansial, maka ia akan bersikap realistis dan mencoba mencari sandaran baru yang bisa mencukupi kehidupannya.
8. Bosan
Alasan yang mungkin terdengar klise. Tetapi kenyataannya, rasa bosan bisa muncul dalam pernikahan apabila tidak ada usaha untuk memunculkan kembali romantisme semasa pacaran dahulu. Akibatnya, istri pun berusaha mendapatkan kembali percikan asmara dengan mencari pasangan baru.
Namun apa pun alasannya, perselingkuhan jelas bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam rumah tangga. Keharmonisan rumah tangga bisa dijaga apabila Moms dan Dads mau berusaha bersama untuk menjaga agar api cinta tidak padam. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)