Type Keyword(s) to Search
TODDLER

7 Cara Mencegah dan Mengatasi Anak Mabuk Perjalanan

7 Cara Mencegah dan Mengatasi Anak Mabuk Perjalanan

Bepergian menggunakan mobil dengan seluruh anggota keluarga merupakan pengalaman yang mengasyikkan. Namun, jika Si Kecil suka mabuk dalam perjalanan, tentu hal itu bisa mengurangi kegembiraan dalam berkendara.

Dilansir dari Mayo Clinic, mabuk saat berada di dalam mobil merupakan salah satu jenis motion sickness atau mabuk perjalanan. Terjadinya mabuk jenis ini biasanya karena rangsangan gerak pada organ keseimbangan tubuh yang berlebihan. Mabuk perjalanan umumnya muncul ketika otak menerima informasi yang tidak selaras dengan bagian dalam telinga, mata, dan saraf di persendian serta otot.

Karena adanya ketidakselarasan tersebut, anak mungkin akan mengalami pusing berputar, mual, muntah, dan perasaan tidak nyaman lainnya. Tidak diketahui mengapa seorang anak bisa lebih sering mengalami mabuk saat berkendara dibandingkan anak lainnya. Namun, anak berusia 2-12 tahun dianggap paling rentan mengalami mabuk saat berkendara menggunakan mobil, sementara masalah ini jarang terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun maupun orang dewasa.

Mabuk perjalanan saat berkendara terkadang sulit untuk ditahan. Akan tetapi, Anda bisa meminimalisasi hal itu dengan melakukan beberapa cara berikut ini, Moms.

1. Mengurangi rangsangan sensor

Jangan biarkan anak terus-terusan sibuk membaca buku, bermain game, atau menggunakan gadget saat berada di mobil selama perjalanan. Sebaliknya, minta Si Kecil juga menikmati pemandangan dari dalam mobil. Moms juga bisa ajak anak mengobrol sambil melihat-lihat pemandangan yang ada. Jika Si Kecil bosan dengan lamanya perjalanan dengan mobil, akan lebih baik juga jika ia tidur.

2. Mengatur porsi makan sebelum berangkat

Alih-alih memberikan makan dalam porsi besar sebelum perjalanan, lebih baik Anda menyediakan makanan dalam porsi secukupnya saja buat Si Kecil. Apabila harus menempuh perjalanan panjang, anak tentunya perlu makan. Namun, berikan camilan dalam jumlah kecil dengan rasa yang tidak terlalu tajam, contohnya biskuit. Berikan juga Si Kecil minuman. Hal ini untuk menghindari kondisi kekurangan cairan, yang akan menyebabkan mual dan pening serta bisa memicu mabuk perjalanan. 

3. Pentingnya udara segar

AC memang bisa membuat suhu di dalam mobil menjadi sejuk, tapi jika Moms berkendara melewati pegunungan atau kawasan yang dipenuhi pepohonan, tak ada salahnya jika Anda sesekali membuka jendela mobil. Masuknya udara segar bisa membantu mencegah Si Kecil mabuk dalam perjalanan.

Pastikan juga udara di dalam mobil cukup segar dan memiliki sirkulasi yang baik. Hindari membawa sesuatu yang memiliki aroma terlalu keras dan menyengat. Hal ini bisa memicu anak mual dan mabuk perjalanan.

4. Kecepatan stabil

Saat melakukan perjalanan bersama anak menggunakan mobil, upayakan agar mobil melaju dalam kecepatan yang stabil dan tidak berguncang terlalu banyak. Jika Si Kecil tampak mulai jenuh atau mengalami mual, menepi dan beristirahatlah sejenak sekitar 10-15menit di area istirahat yang ada.

5. Siapkan pengalih perhatian

Jika anak rentan mengalami mabuk saat berkendara menggunakan mobil, Anda bisa sesekali mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajaknya berbicara, mendengarkan musik, atau bernyanyi. Si Kecil juga bisa tidur selama dalam perjalanan. Dan jika ia sudah tampak mulai merasakan gejala mabuk perjalanan, Moms bisa berikan minyak aroma terapi untuk membantu mengatasi rasa mualnya.

6. Mengonsumsi obat-obatan

Saat ini, obat-obatan untuk mencegah mabuk perjalanan sudah dijual bebas, termasuk obat-obatan yang ditujukan khusus untuk anak-anak. Anda bisa memberikan obat kepada Si Kecil sebelum berangkat. Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis serta efeknya terhadap buah hati Anda ya, Moms.

7. Beristirahat sejenak

Jika Si Kecil sudah menunjukkan gejala akan mabuk saat berada dalam perjalanan, Moms disarankan untuk menghentikan kendaraan. Jika memungkinkan, biarkan anak berjalan-jalan sebentar di sekitar mobil atau membaringkan tubuhnya sebentar dengan mata tertutup. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)