Tahukah Anda bahwa tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Berencana Nasional? Tujuan peringatan ini adalah agar seluruh masyarakat Indonesia mengetahui betapa pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.
Keluarga yang kuat dibangun dengan perencanaan yang matang. Salah satunya caranya adalah dengan merencanakan kehamilan, termasuk menunda atau membatasi. Ada sejumlah cara untuk menunda atau membatasi kehamilan. Selain menggunakan pil KB, suntik, Anda juga bisa menggunakan spiral.
KB spiral atau intrauterine device (IUD) merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi bagi wanita untuk mencegah kehamilan. KB spiral memiliki bentuk menyerupai huruf T dan penggunaannya dilakukan dengan cara dimasukkan ke dalam rahim.
Jenis alat KB yang satu ini termasuk salah satu yang paling diminati. Pasalnya, KB spiral memiliki efektivitas hingga 99 persen guna mencegah kehamilan. Selain itu, KB spiral juga dianggap lebih praktis ketimbang pil yang harus dikonsumsi sesuai jadwal.
Jenis-jenis KB spiral
1. KB spiral berlapis tembaga
KB spiral berlapis tembaga dapat digunakan selama 5-10 tahun. KB spiral jenis ini bekerja dengan cara melepaskan unsur tembaga di dalam rahim. Kandungan tembaga yang dilepaskan membuat sel-sel sperma tidak dapat naik dan mencapai sel telur.
Selain itu, kandungan tembaga juga membuat sel telur yang sudah dibuahi tidak bisa menempel di dinding rahim dan berkembang menjadi janin. KB jenis ini juga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat. Namun pemasangan KB harus dalam 5 hari setelah berhubungan seksual.
2. KB spiral mengandung hormon
Berbeda dengan KB spiral berlapis tembaga, jenis KB spiral ini hanya dapat digunakan selama 3-5 tahun. KB spiral ini dilapisi hormon progestin yang bekerja dengan cara mengentalkan lendir serviks sehingga sel sperma tidak dapat mencapai sel telur. Selain itu, hormon ini juga dapat menipiskan lapisan dinding rahim dan menghambat ovulasi atau pelepasan sel telur yang siap dibuahi dari ovarium (indung telur).
KB spiral bukan untuk wanita yang...
Alat kontrasepsi ini termasuk yang banyak diminati karena memiliki efektivitas hingga 99 persen untuk mencegah kehamilan. Meskipun begitu, tidak semua wanita boleh menggunakannya. Anda tidak bisa memakai KB spiral jika:
⢠Sedang hamil atau diduga hamil
⢠Menderita kelainan bentuk rahim yang merusak rongga rahim
⢠Menderita penyakit menular seksual
⢠Menderita infeksi panggul, seperti radang panggul atau servisitis, dalam 3 bulan terakhir
⢠Menderita kanker rahim atau kanker serviks
⢠Mengalami perdarahan pada vagina yang tidak diketahui penyebabnya
⢠Menderita penyakit Wilson atau memiliki alergi terhadap tembaga (jika menggunakan KB spiral berlapis tembaga)
⢠Menderita kanker payudara atau tumor hati, jika jenis yang digunakan adalah KB spiral hormonal.
Plus dan minus KB spiral
Seperti alat KB lainnya, KB spiral juga memiliki sejumlah kelebihan serta kekurangan. Kelebihannya antara lain:
1. Efektif dan tahan lama dalam mencegah kehamilan
2. Bisa digunakan oleh ibu menyusui
3. Tidak memerlukan perawatan harian setelah dipasang di dalam rahim
4. Jika merencanakan kehamilan, Moms bisa melepas KB spiral kapan saja dan dapat segera hamil.
5. KB spiral yang mengandung hormon dapat meringankan gejala dan keluhan premenstrual syndrome, memperpendek periode menstruasi, serta membuat perdarahan ketika menstruasi lebih sedikit.
Sedangkan kekurangannya antara lain:
1. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual
2. Prosedur ketika memasukkan KB spiral ke dalam rahim dapat terasa tidak nyaman dan menimbulkan nyeri
3. Terdapat risiko infeksi saat pemasangan dan selama 3 minggu pertama
4. Jika KB spiral tidak berhasil dan pasien hamil, maka hal tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan
5. Dapat keluar dari rahim seluruhnya atau sebagian, meski jarang terjadi
6. KB spiral berlapis tembaga dapat memperburuk kram perut saat menstruasi dan meningkatkan volume perdarahan menstruasi
7. KB spiral yang mengandung hormon dapat menyebabkan menstruasi jadi tidak teratur. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)