Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Tips Menerapkan Kebiasaan Digital yang Sehat untuk Keluarga

Tips Menerapkan Kebiasaan Digital yang Sehat untuk Keluarga

Tak selalu buruk, bila dimanfaatkan dengan baik, benar, dan bijaksana, internet bisa menjadi wadah pembelajaran dan inspirasi bagi siapa pun. Penggunaan internet juga bisa memicu rasa ingin tahu, eksplorasi, dan kreativitas, terutama bagi anak-anak.

Untuk mendapatkan manfaatnya, tentunya Anda dan keluarga perlu menciptakan kebiasaan digital yang sehat dan mempraktikkan keamanan berinternet, yaitu aman dari risiko menjadi korban kejahatan dunia maya dan juga perangkap misinformasi, karena tak dimungkiri bahwa saat ini bahaya digital semakin meningkat dan beragam.

Dalam acara Press Briefing bertajuk "Safer with Google", Google Indonesia memberikan beberapa tips untuk keluarga Indonesia dalam menciptakan kebiasaan digital yang sehat sehingga tidak jatuh ke perangkap misinformasi dan tetap aman saat online. Simak penjelasan lengkapnya, Moms!

1. Berikan contoh yang baik dan pastikan diri Anda tetap aman

Menurut Veronica Utami, Direktur Marketing YouTube & NBU untuk Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara di Google, keamanan keluarga dimulai dari diri kita sendiri. Kalau kita sebagai orang tua atau orang yang lebih dewasa tidak mengerti bagaimana menjaga diri kita, lalu bagaimana kita akan memberi contoh yang baik pada anak-anak kita.

Maka orang tua perlu belajar bagaimana menjaga keamanannya saat berinternet, sehingga nantinya bisa memberikan contoh dan membangun kebiasaan digital yang sehat untuk anak-anak dan keluarganya, seperti dengan:

• Memilih sandi (password) yang kuat dan sulit ditebak, khususnya untuk akun Google Anda, guna melindungi diri Anda di internet. Atau cara terbaru dengan mengautentikasi identitas Anda dan membangun perlindungan berlapis ke dalam akun Google Anda, seperti pendaftaran otomatis pada verifikasi 2 langkah.

• Meningkatkan fitur Password Manager yang terpasang langsung di Chrome, Android, dan kini iOS, untuk membantu Anda membuat, mengingat, menyimpan, dan mengisi sandi otomatis di seluruh web.

2. Bimbing keluarga Anda menemukan konten yang sesuai

Berdasarkan survei yang dirilis pada Februari 2021 oleh tim Trust Research Google bersama orang tua dan anak-anak berusia 18 tahun ke atas di seluruh Asia Pasifik dan Amerika Latin, ditemukan bahwa salah satu kekhawatiran orang tua di Indonesia adalah anak-anak melihat konten yang tidak pantas di internet.

Untuk mengatasinya, selain dengan menerapkan komunikasi yang terbuka dalam keluarga, Anda bisa memanfaatkan sejumlah fitur keamanan keluarga yang dapat digunakan orang tua untuk membantu menjaga anak-anak dari konten yang mungkin tidak sesuai dengan usia mereka. 

Sebagai contoh, SafeSearch di Google yang membantu memfilter konten eksplisit di hasil penelusuran, baik gambar, video, dan situs web, hingga kontrol orang tua yang tersedia di YouTube Kids yang memungkinkan orang tua untuk hanya menampilkan video yang disetujui atau memilih konten yang sesuai berdasarkan usia anak.

Ada pula Family Link yang memungkinkan orang tua untuk mengawasi waktu penggunaan perangkat dan membatasi akses harian, mengelola akun Google mereka, dan memahami dengan lebih baik perilaku anak saat menjelajahi internet. 

Selain itu, yang terbaru, Anda bisa memanfaatkan tab "Kids" (Anak-Anak) di Google Play. Tab khusus ini berisi aplikasi yang telah ditinjau oleh pengajar dan memiliki konten berkualitas tinggi ditandai "disetujui pengajar". Kerangka penilaiannya untuk aplikasi dan konten dapat tampil di tab ini dikembangkan melalui konsultasi dengan penilai lokal di Indonesia dan fakultas dari Harvard Graduate School of Education dan Georgetown University. 

3. Jangan terjebak perangkap misinformasi

Tak dimungkiri bahwa sulit sekali untuk menghindari begitu banyaknya informasi dan klaim yang tersebar di internet atau di media sosial, serta sulit untuk menentukan mana berita yang benar dan yang tidak, terutama jika Anda belum dilatih untuk mencarinya.

Maka saat Anda pertama kali menerima informasi, biasakan diri untuk mengecek faktanya supaya dapat membedakan misinformasi di internet. Misalnya dengan memeriksa apakah gambar digunakan dalam konteks yang tepat. Karena sebuah gambar juga dapat diambil di luar konteks atau diedit untuk menyesatkan orang yang melihatnya.

Anda bisa melakukan penelusuran menggunakan gambar dengan mengklik kanan pada gambar atau foto dan pilih "Telusuri gambar ini di Google". Cari lebih banyak sumber dan liputan berita dengan menggunakan mode berita atau telusuri topik berita di news.google.com. Pastikan untuk mengklik "Liputan Lengkap" jika opsinya tersedia.

Perlu diingat bahwa penting bagi kita untuk memahami bagaimana kita dapat melindungi diri di dunia digital. Terlebih lagi bagi anak-anak, karena hal ini menjadi keterampilan dasar untuk mereka dapat belajar membuat pilihan cerdas dan menavigasi dunia digital secara aman sejak usia dini. (Google Indonesia/Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)