Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Kombinasi Makanan yang Seharusnya Tidak Dikonsumsi Anak

Kombinasi Makanan yang Seharusnya Tidak Dikonsumsi Anak

Memberikan makanan pada anak bisa menjadi hal yang menantang. Meski Moms mencoba untuk menyajikan berbagai jenis makanan, tetapi ada kalanya anak hanya menyukai makanan yang itu-itu saja. Misalnya, apa Si Kecil sangat suka menyantap roti tawar dan selai stroberi untuk sarapannya? Atau ia suka makan pasta dengan saus tomat?

Makanan-makanan tersebut memang tampaknya menjadi makanan favorit bagi anak-anak. Namun tahukah bahwa kombinasi makanan tersebut ternyata bisa membahayakan bagi anak seperti bisa menyebabkan gangguan pencernaan, mual, dan keracunan? Mengapa demikian? Dan apa saja kombinasi makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi Si Kecil? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms!

1. Susu dan pisang

Berdasarkan Ayurveda (ilmu kesehatan yang berasal dari negara India) pisang dan susu adalah kombinasi makanan yang merangsang produksi racun dalam tubuh. Mengonsumsi dua kombinasi makanan ini bahkan disinyalir dapat membuat seseorang lesu dan melambatnya kemampuan berpikir.

Kombinasi pisang dan susu juga diketahui dapat memengaruhi pola tidur, di mana kita tahu bahwa tidur adalah hal penting bagi anak-anak. Selain itu, kombinasi kedua makanan ini juga dapat meningkatkan intensitas batuk dan jumlah lendir dalam tubuh, sehingga anak-anak yang menderita pilek disarankan untuk menghindari konsumsi kedua kombinasi makanan ini. Mengonsumsi kedua makanan ini secara bersamaan juga berisiko bagi anak penderita asma.

2. Buah-buahan dan yoghurt

Yoghurt buah kemasan mungkin menjadi pilihan makanan instan yang sehat bagi para Moms. Namun diketahui yoghurt ini dua kali lipat berbahaya karena tidak hanya menggabungkan buah-buahan dan yoghurt, tetapi juga memiliki banyak bahan pengawet. Bahkan yoghurt kemasan (plain, memiliki rasa, dan jenis lainnya) diketahui tidak mengandung bakteri baik seperti yoghurt buatan sendiri.

Menurut Ayurveda, kombinasi buah dan yoghurt menimbulkan efek berbeda pada tubuh, di antaranya mengurangi kapasitas pencernaan, mengubah flora usus, menghasilkan racun, menyebabkan hidung tersumbat, pilek, batuk, serta alergi.

3. Roti tawar dan selai

Keduanya tentu menjadi kombinasi makanan yang menjadi favorit anak-anak saat sarapan. Namun kombinasi antara roti tawar dan selai ini bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba sehingga membuat anak-anak menjadi:

* Merasa sangat lelah setelah kadar gulanya mereda sehingga dapat mengganggu rutinitas normal mereka, karena saat di tengah hari, mereka tiba-tiba bisa menjadi sangat mengantuk, lelah, dan tidak dapat fokus pada hal-hal yang terjadi saat itu. Selain itu, hal ini juga bisa membuat anak-anak mudah tersinggung dan rewel.

* Menyebabkan stres yang tidak semestinya dan tidak diperlukan bagi tubuh, terutama pankreas, karena untuk mengatasi lonjakan gula yang secara tiba-tiba di dalam aliran darah, tubuh akan bekerja ekstra keras untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang proporsional.

4. Daging dan makanan yang mengandung pati

Penting bagi kita dan Si Kecil untuk mengonsumsi sumber protein hewani seperti daging, ayam, domba, dan lain-lain. Namun mengombinasikan sumber protein hewani dengan makanan yang mengandung pati seperti kentang, pasta, roti, dan lain-lainnya ternyata adalah hal yang tidak disarankan.

Alasannya, perut perlu dalam kondisi tertentu untuk mencerna kelompok makanan ini, terutama dalam hal tingkat keasaman. Jadi ketika Anda memberi Si Kecil protein dan makanan yang mengandung pati pada saat bersamaan atau dalam satu kali makan, tubuh anak Anda akan bingung tentang apa yang harus dicernanya terlebih dahulu, meskipun berdasarkan pengamatan, sebagian besar protein hampir selalu dicerna terlebih dahulu, lalu diikuti oleh pati.

5. Tomat dan keju

Tomat adalah buah yang asam. Menggabungkan kedua jenis makanan ini memiliki efek yang sama seperti menggabungkan daging dengan makanan yang mengandung pati lainnya, di mana keasaman tomat menyebabkan pati direduksi menjadi produk akhir yang beracun.

Penting bagi Moms mengingat untuk tidak mengombinasikan kedua jenis makanan ini, karena pada dasarnya ini merupakan makanan yang disukai anak, yang disajikan dalam bentuk pizza, pasta, dan lain-lainnya.

6. Minum air saat makan

Banyak anak-anak memiliki kebiasaan minum banyak air saat makan. Tentunya kebiasaan ini tidaklah baik, Moms. Karena ketika anak-anak minum air selama makan, ini bisa mengencerkan cairan dalam pencernaan yang telah diproduksi tubuh, untuk mengantisipasi makanan yang akan diterimanya.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan (karena makanan hanya akan mengendap di perut tanpa dicerna dan digunakan oleh tubuh), dan biasanya diikuti dengan penumpukan gas. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)