Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

KB Implan (Susuk), Ini Cara Kerjanya serta Plus dan Minusnya

KB Implan (Susuk), Ini Cara Kerjanya serta Plus dan Minusnya

Setiap pasangan suami-istri tentu memiliki pertimbangan sendiri saat hendak memiliki anak. Kesepakatan juga berlaku ketika memutuskan untuk menunda kehamilan. Ada banyak cara untuk melakukannya, termasuk dengan menggunakan alat kontrasepsi.

Ada bermacam alat kontrasepsi yang bisa Moms dan Dads pilih, salah satunya adalah KB implan. Alat kontrasepsi ini berbentuk menyerupai tabung plastik kecil dan fleksibel dengan di dalamnya berisikan progestin (serupa dengan hormon progesteron) untuk mencegah kehamilan.

KB implan, atau di Indonesia dikenal juga dengan sebutan KB susuk, dinilai sebagai pilihan yang ekonomis dan praktis serta lebih tahan lama untuk mencegah kehamilan. Ingin mengenal lebih jauh seputar KB implan, bagaimana cara kerjanya, serta kelebihan dan kekurangan dalam pemakaiannya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms.

Cara kerja KB implan

Penggunaan KB implan atau KB susuk adalah dengan diimplan atau ditanam di bawah kulit, umumnya di area kulit lengan atas. Secara perlahan, implan yang sudah dimasukkan ke bawah kulit ini akan bekerja dengan cara melepaskan progestin untuk mencegah ovulasi atau pelepasan sel telur.

Hormon progestin yang dilepaskan oleh KB implan juga akan menebalkan lendir di sekitar serviks atau leher rahim guna mencegah sperma memasuki rahim. Selain itu, progestin juga berfungsi untuk membuat lapisan dinding rahim menjadi tipis, sehingga jika ada sperma yang berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit menempel pada dinding rahim sebagai awal mula kehamilan.

KB implan sendiri hanya bisa dipasang oleh dokter, bidan, maupun petugas kesehatan yang sudah terlatih memasangnya. Saat proses pemasangannya, Moms akan diberikan bius lokal pada lengan atas. Setelah obat bius bereaksi, dokter atau bidan akan memasukkan KB implan dengan bantuan alat khusus. Keseluruhan prosesnya hanya memakan waktu beberapa menit.

Setelah KB implan terpasang, ada beberapa pantangan yang mungkin harus Anda patuhi, misalnya tidak boleh mengangkat barang berat dulu selama beberapa hari. Anda juga harus kembali untuk mengganti KB implan dengan yang baru setelah 3 tahun atau sesuai dengan anjuran dokter.

Kelebihan dan kekurangan KB implan

Jika pemasangannya dilakukan dengan benar, maka KB implan bisa menjadi pilihan yang tepat. Pasalnya, alat kontrasepsi ini sangat efektif mencegah kehamilan dan bisa bertahan hingga 3 tahun lamanya, Moms. Beberapa kelebihan dari KB implan, antara lain:

1. Bila terpasang dengan benar, efektivitas KB implan mencapai 99 persen.

2. Biaya yang dikeluarkan lebih irit dibandingkan jika Anda mengonsumsi pil KB.

3. KB implan bisa segera dilepas jika terjadi efek samping tertentu.

4. Tidak akan memberi dampak apa pun pada kandungan ASI dan proses menyusui.

5. Cocok untuk Moms yang sering lupa mengonsumsi obat-obatan.

Namun, seperti alat kontrasepsi lainnya, KB implan juga punya kekurangan. Adapun kekurangan dari KB implan adalah:

1. Kemungkinan timbul rasa nyeri pada kulit di sekitar implan ditanam hingga terjadi pembengkakan.

2. Ada kemungkinan pola menstruasi menjadi tidak teratur.

3. Alat kontrasepsi ini tidak dapat mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS).

4. Jika Moms mengalami diabetes, gangguan hati, migrain, osteoporosis, terjadinya penggumpalan darah serius, atau pernah mengidap kanker payudara pada 5 tahun terakhir, maka Anda tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi ini.

Nah, dengan penjelasan tersebut, Moms dan Dads dapat mendiskusikan KB implan sebagai alat kontrasepsi yang bisa Anda jadikan pilihan. Pastikan juga untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan, sehingga Anda dapat menghindari risiko efek samping seperti tidak nyaman ketika menggunakan alat kontrasepsi tersebut. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)