Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Waspada, Ini Ciri-ciri Anak Mengalami Keterlambatan Perkembangan

Waspada, Ini Ciri-ciri Anak Mengalami Keterlambatan Perkembangan

Selain mengamati pertambahan berat dan tinggi badan buah hati Anda, Moms juga perlu mencermati perkembangan milestones Si Kecil, seperti perkembangan motorik dan bahasanya. Menurut Dr. Michelle Bailey, M.D, direktur kesehatan di Duke Health Center, AS, kemampuan motorik dan bahasa bayi sudah bisa dilihat di beberapa bulan pertama kehidupannya.

Baca juga: Perkembangan Motorik Kasar Bayi 0-12 Bulan

"Contohnya, bayi sudah mulai bergumam di usia 1 bulan, dan di usia 3 bulan ia sudah bisa mengangkat kepalanya saat diletakkan pada posisi tengkurap," jelas Dr. Bailey. Karena itu, Moms disarankan untuk juga memperhatikan kemampuan sederhana tersebut, tidak hanya menantikan kapan Si Kecil bisa berjalan dan berbicara.

Meskipun begitu, jangan pernah membandingkan perkembangan Si Kecil dengan anak lain ya, Moms. Ingat, tidak ada waktu tepat mengenai kapan anak harus menguasai milestones tertentu. Contohnya, seorang anak bisa saja lancar berjalan di usia 9 bulan, sementara anak lainnya berjalan di usia 14 bulan.

Ciri-ciri anak mengalami keterlambatan perkembangan

Jika setiap anak memiliki waktu berbeda dalam meraih milestones tertentu, bagaimana mengenali bahwa ia benar-benar mengalami keterlambatan perkembangan? Menurut Dr. Marat Zeltsman dari Joe DiMaggio Children's Hospital, anak bisa dikatakan terlambat berkembang jika ia tidak mencapai suatu milestones hingga batas usia maksimal yang terdapat pada milestones chart.

Namun, sebelum mengambil kesimpulan, orang tua disarankan berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter anak. Untuk menambah pengetahuan Anda, berikut ini beberapa ciri yang biasanya dialami anak dengan keterlambatan perkembangan.

0-2 bulan

  • Kesulitan menggerakkan mata atau sering menjulingkan matanya
  • Tidak merespons suara bising
  • Tidak mengenali tangannya sendiri.

3 bulan

  • Tidak bisa mengikuti objek bergerak dengan matanya
  • Tidak bisa menggenggam sebuah benda
  • Tidak tersenyum saat melihat orang lain
  • Tidak bisa mengangkat kepala.

4 bulan

  • Tidak bergumam atau berusaha menirukan suara yang didengar
  • Tidak berusaha memasukkan benda ke dalam mulut
  • Tidak berusaha menendang saat Anda menekuk kakinya.

5-7 bulan

  • Tampak sangat kaku dan otot-ototnya tegang
  • Terlihat lunglai seperti boneka kain
  • Kepala belum bisa tegak saat tubuh ditarik dari posisi tidur ke duduk
  • Meraih sesuatu hanya dengan 1 tangan
  • Menolak untuk dipeluk
  • Tampak tidak tertarik dengan orang yang menggendongnya
  • Mata lengket (terutama saat bangun tidur), belekan, dan sensitif terhadap cahaya
  • Kesulitan untuk memasukkan benda ke mulut
  • Tidak bisa berguling
  • Tidak bisa duduk tanpa bantuan
  • Tidak tertawa atau memekik.

1 tahun

  • Belum merangkak atau menyeret salah satu tubuh saat merangkak
  • Tidak bisa berdiri tegak meskipun sudah memakai alat bantu
  • Tidak mencari benda yang disembunyikan darinya
  • Belum mengucapkan satu kata pun
  • Tidak menggunakan bahasa tubuh, seperti menggelengkan kepala untuk berkata tidak
  • Tidak bisa menunjukkan sebuah benda atau gambar
  • Tidak bisa berjalan (hingga usia 1,5 tahun)
  • Tetap berjinjit hingga beberapa bulan setelah bisa berjalan.

2 tahun

  • Tidak bisa berbicara setidaknya 15 kata
  • Tidak mampu menggunakan 2 kata sekaligus
  • Tidak menirukan gerakan
  • Tidak bisa mengikuti instruksi sederhana
  • Tidak bisa mendorong mainan beroda.

3 tahun

  • Sering jatuh dan kesulitan menaiki tangga
  • Masih sering mengeluarkan air liur dan belum bisa berbicara jelas
  • Tidak bisa membuat menara menggunakan lebih dari 4 balok mainan
  • Memiliki kesulitan untuk menyembunyikan benda kecil
  • Belum bisa membuat lingkaran
  • Belum bisa berkomunikasi dengan kalimat singkat
  • Tidak tertarik untuk bermain imajinasi
  • Tidak mengerti instruksi sederhana
  • Tidak memiliki ketertarikan dengan anak lain
  • Sulit melakukan kontak mata.

(M&B/SW/Foto: Freepik)